ECOPRINT UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PENDAPATAN KWT PAGUYUBAN PETANI AL-BAROKAH DI KABUPATEN SEMARANG
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14757Keywords:
ecoprint, farmer’s women’s group, creativity, income, cloting.Abstract
Abstrak: Saat ini sandang bukan hanya sebagai kebutuhan primer, tetapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Ecoprint merupakan salah satu metode untuk mewarnai atau membuat motif pada kain yang saat ini digemari masyarakat. Produk ecoprint dapat menjadi salah satu sumber pendapatan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi serta layak dikembangkan. Mitra kegiatan ini yaitu KWT Paguyuban Petani Al-Barokah, dengan jumlah peserta pelatihan 28 orang. Tujuan dari pelatihan ecoprint adalah para anggota akan berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan bermuara pada peningkatan kreativitas dan pendapatan. Pelatihan dilakukan di Sekretariat Paguyuban Petani Al-Barokah Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Metode pelatihan yang digunakan adalah ceramah dan praktik. Sumber bahan baku ecoprint diperoleh dari lingkungan sekitar berupa daun dan bunga dari beragam tumbuhan yang dapat mengeluarkan pigmen warna/mengandung pewarna alam seperti jati, jarak, dll. Peserta tampak antusias dengan kegiatan ini dan merasa senang dan tertarik untuk memperdalam keterampilan ecoprint di masa mendatang. Peserta memperoleh pengetahuan dasar tentang ecoprint dan dapat menghasilkan produk kain dengan motif khas ecoprint.
Abstract: Nowadays, clothing is not only a primary need, but has also become part of the lifestyle. Ecoprint is a method for coloring or making motifs on fabrics that are currently popular in public. Ecoprint process was environmentally friendly and the product has a high value, thus it has potency to be income source. Farmer’s women’s group Al-Barokah Farmers Association was the partner in this community services, in total there were 28 women who involve in this activity. The goal of the ecoprint training was that the members shows an active role in protecting the environment and lead to increased their creativity and income. The training was conducted at Secretariat of the Al-Barokah Farmers Association in Ketapang Village, Susukan District, Semarang Regency. The training method that used was lecture and practice. The source of ecoprint raw materials was obtained from the surrounding environment in the form of leaves and flowers of perennial plants which can secrete color pigments/contain natural dyes such as teak, jatropha, etc. Participants seemed enthusiastic about this activity and interested in deepening their ecoprint skills near future. Participants acquired ecoprint basic knowledge and able to produce ecoprint fabric.
References
Ahmad, A. F., & Hidayati, N. (2019). Pengaruh Jenis Mordan dan Proses Mordanting Terhadap Kekuatan dan Efektifitas Warna Pada Pewarnaan Kain Katun Menggunakan Zat Warna Daun Jambu Biji Australia. Indonesian Jurnal of Halal, 1(2), 84–88.
Chafidz, A., & Lestari, A. Y. D. (2021). Pengenalan Teknologi Ekstraksi Zat Warna Alam untuk Pewarna Alami Batik di UKM Batik Tulis “Kebon Indahâ€, Bayat, Klaten. Jurnal Komunitas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 101–108.
Hidayah, A. A., Purbohastuti, A. W., Aribowo, D., & Desmira. (2021). Peran Aktif Kader PKK melalui Wirausaha terhadap Peningkatan Perekonomian Keluarga. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(5), 2446–2458. https://doi.org/10.31764/jmm.v5i5.5702
Irawati, H., Luthfiyana, N., Wijayanti, T., Naafilah, A. I., & Wulan, S. (2020). Aplikasi Pewarnaan Bahan Alam Mangrove pada Kain Batik sebagai Diversivikasi Usaha Masyarakat. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 285–292. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i2.3982
Kartikasari, E., & Susanti, Y. T. (2016). Pengaruh Fiksator pada Ekstrak Daun Manga dalam Pewarnaan Tekstil Batik Ditinjau dari Ketahanan Luntur terhadap Keringat. Jurnal Sciencetech, 2(1), 136–143.
Kompas. (2021). Daftar Lengkap UMK 35 Kabupaten Kota di Jateng Tahun 2022. Kompas.
Nuraeni, S., Wahab, D. F., Latif, N., & Armidha, N. (2020). Eksplorasi Pewarna dan Motif Alam pada Kain Sutera dari Vegetasi Hutan. Perennial, 16(2), 53–58. https://doi.org/10.24259/perennial.v16i2.11504
Pratama, P. P. A. A., & Sudibia, I. K. (2022). Analisis Produktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Klungkung. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 11(03), 1261–1288.
Pressinawangi, N., & Widiawati, D. (2014). Eksplorasi Teknik Ecoprint dengan Menggunakan Limbah Besi dan Pewarna Alam untuk Produk Fashion. Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Dan Desain, 3(1), 1–7.
Salsabila, B., & Ramadhan, M. S. (2018). Eksplorasi Teknik Ecoprint dengan Menggunakan Kain Linen untuk Produk Fashion. Jurnal Kriya, 5(3), 2277–2292.
Saraswati, R., Susilowati, M. H. D., Restuti, R. C., & Dwi, F. (2019). Pemanfaatan Daun untuk Ecoprint dalam Menunjang Pariwisata. Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia. http://www.sci.ui.ac.id/geografi
Sedjati, D. P., & Sari, V. T. (2019). Mix Teknik Ecoprint dan Teknik Batik Berbahan Warna Tumbuhan dalam Penciptaan Karya Seni Tekstil. CORAK Jurnal Seni Kriya, 8(1), 1–11.
Sukmaningrum, A., & Imron, A. (2017). Memanfaatkan Usia Produktif dengan Usaha Kreatif Industri Pembuatan Kaos pada Remaja di Gresik. Paradigma, 5(3), 1–6.
Sumino. (2013). Zat Pewarna Alam untuk Pencelupan Kain Batik Sutera dan Mori. Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
Thomas, D. (2019). Fashionopolis: The Price of Fast Fashion and The Future of Clothes. Penguin Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).