PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA SEBAGAI UPAYA MEMPERKUAT PENANGGULANGAN STUNTING

Authors

  • Ane Permatasari Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIPOL, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pusat Studi SDGs, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Bhakti Gusti Walinegoro Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, FISIPOL, Universitas Gadjah Mada Pusat Studi SDGs, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14840

Keywords:

Youth Integrated Healthcare Centre, Stunting, Community Service, Gamping District.

Abstract

Abstrak: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendorong semua daerah untuk membentuk posyandu remaja. Tujuannya adalah untuk memperkuat upaya pengawasan terhadap tumbuh kembang para remaja, menjadi wadah pengetahuan tentang kesehatan para remaja, hingga menanggulangi stunting. Kapanewon Gamping memiliki mayoritas penduduk di usia remaja. Kapanewon ini merupakan salah lokus stunting di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, dengan kondisi tersebut, Kapanewon Gamping tidak memiliki Posyandu Remaja. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi Kapanewon Gamping dalam membentuk posyandu remaja. Pengabdian ini dilaksanakan melalui penyuluhan kesehatan, pelatihan cek kesehatan, pemberian hibah alat kesehatan, dan pembentukan struktur kepengurusan inti posyandu remaja. Mitra utama dalam pengabdian ini yaitu Pemerintah Kapanewon Gamping (Panewu/Camat) dan Karang Taruna Kapanewon Gamping (15 orang). Sementara pihak lain yang terlibat, yaitu dari Puskesmas Gamping 1 dan 2 (5 orang) dan mahasiswa (2 orang). Evaluasi kegiatan dilaksanakan melalui diskusi dan pengisian angket bersama para mitra dengan cara menilai kelancaran acara, partisipasi peserta yang terlibat, ketercapaian target, dan rencana tindak lanjut. Pengabdian yang dilaksanakan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target pengabdian, yaitu adanya struktur inti posyandu remaja, adanya pembekalan tentang posyandu remaja, tersedianya alat kesehatan, dan peserta dapat menggunakan alat kesehatan yang telah dihibahkan.

Abstract: The Ministry of Health encourages regions to establish youth integrated healthcare center (YIHC). The aim is to strengthen efforts to supervise the growth of adolescents, become a knowledge forum about health, and overcome stunting. Gamping District has most of the population in their teens. Gamping is one of the stunting loci in Sleman Regency. However, Gamping does not have a YIHC. This community service aims to assist Gamping in forming a YIHC. This service is carried out through counseling, health check training, medical equipment grants, and the establishment of the core management of YIHC. Main partners in this service are the Government (Head of Gamping District) and Youth Organization of Gamping District (15 people). While other parties were involved, namely from the Gamping 1 and 2 Health Centers (5 people) and students (2 people). Evaluation of activities is carried out through discussions and filling out questionnaires with partners by assessing the smooth running of the event, the participation of the participants involved, target achievement, and follow-up plans. The service carried outran smoothly and in accordance with the service target, namely the core structure of the YIHC, the provision of YIHC information, the availability of medical devices, and participants can use the medical devices.

References

Anam, A. K. (2019). Efektifitas Penggunaan Smart Box Education Dalam Pemberian Penyuluhan Kesehatan Pada Pasien Gangguan Persyarafan di Poli Syaraf. Journal of Borneo Holistic Health, 2(2).

Arini, S. (2022). Edukasi Stunting Sejak Dini Di Posyandu Remaja (Estu Jadi Dipuja) Menggunakan Media Game Online: Stunting Education Since Early Age At Adolescent Integrated Health Center (Estu Jadi Dipuja) By Using Game Online As The Media. Jurnal Jaringan Penelitian Pengembangan Penerapan Inovasi Pendidikan (Jarlitbang), 8(2), 123–136.

Atuna, N. Y., Sulistyowati, A. E., Zahrah, L., Maghfiroh, N. A., & Purnamasari, I. (2022). Penyuluhan Pengelolaan Stress Akademik Pada Remaja Di Posyandu Remaja Desa Wonokerso. Flourishing Journal, 2(2), 97–101. https://doi.org/10.17977/UM070V2I22022P97-101

Bancin, D., Sitorus, F., & Anita, S. (2022). Edukasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi (Kespro) Remaja Pada Kader Posyandu Remaja Lembaga Pembinaan Khusus Kelas I Medan. Jurnal Abdimas Mutiara, 3(1), 103–110.

BPS Sleman. (2021a). Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Sleman (Jiwa), 2020-2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman. Diakses dari https://slemankab.bps.go.id/indicator/12/79/1/banyaknya-penduduk-menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-di-kabupaten-sleman.html

BPS Sleman. (2021b). Kecamatan Gamping dalam Angka 2020. Sleman: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman.

BPS Sleman. (2022). Kecamatan Gamping dalam Angka 2022. Sleman: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman.

Erida Wijayanti, A., Anisah, N., & Handari, M. (2022). Pengaruh Pelatihan Kader Melalui Blended Learning Terhadap Tingkat Pengetahuan Posyandu Remaja. Jurnal Promotif Preventif, 5(1), 74–80. https://doi.org/10.47650/JPP.V5I1.513

Haryani, S., & Sahar, J. (2016). Penyuluhan Kesehatan Langsung Dan Melalui Media Massa Berpengaruh Terhadap Perawatan Hipertensi Pada Usia Dewasa Di Kota Depok. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(3), 161–168. https://doi.org/10.7454/JKI.V19I3.469

Kemenkes. (2018). Petunjuk Teknis Pembentukan Posyandu Remaja. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Labatjo, R., & Maridji, A. A. (2023). Pelatihan Dan Pendampingan Kader Posyandu Remaja. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(1), 453–461. https://doi.org/10.31764/JMM.V7I1.12230

Pujiastuti, R. N., Sriatmi, A., & Nandini, N. (2021). Mengapa Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas Kota Magelang tidak Optimal? Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 9(1), 28–37. https://doi.org/10.14710/JMKI.9.1.2021.28-37

Purbowati, R., Soekanto, A., Rahmawati, F., Tjandra, L., Devi, E., Rianti, D., Noer, D., & Indahsari, K. (2022). Peningkatan pengetahuan “Pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat†pada Posyandu Remaja Mojo Gubeng Surabaya. Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine, 3(1), 47–57. https://doi.org/10.32539/HUMMED.V3I1.72

Rasmaniar, R., Nurlaela, E., Ahmad, A., & Nurbaya, N. (2022). Pendidikan Teman Sebaya melalui Pemberdayaan Kader Posyandu Remaja terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Remaja tentang Manfaat Gizi dalam Pencegahan Stunting: Penelitian Kuasi Eksperimen. Health Information: Jurnal Penelitian, 14(1), 76–88. https://doi.org/10.36990/hijp.v14i1.498

Vivianti Dewi, P., Lestari Handayani, G., & Junita, J. (2022). Pembinaan Kader Kesehatan Dalam Pembentukan Remaja Sadar Gizi di Posyandu Remaja. Jurnal Pengabdian Meambo, 1(1), 40–46.

Wahid, L., Indraswari, R., Shaluhiyah, Z., & Widjanarko, B. (2020). Gambaran Pelaksanaan Posyandu Remaja di Kelurahan Panggung Kidul Kecamatan Semarang Utara. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(4), 557–563. https://doi.org/10.14710/JKM.V8I4.27237

Published

2023-06-03

Issue

Section

Articles