CEGAH DBD MELALUI GERAKAN MASYARAKAT SADAR LINGKUNGAN DAN GERAKAN MANDIRI PEMANTAUAN JENTIK
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14884Keywords:
DHF, Eucalyptus Plants, Jumantik.Abstract
Abstrak: DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue melalui nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan laporan Puskesmas Bojonegoro, pada tahun 2021 hingga awal 2022 terdapat 13 kasus DBD pada Desa Sukorejo (5 orang meninggal dunia). Salah satu program pemerintah untuk menanggulangi tingginya kasus DBD adalah melalui program PSN dan 3M Plus. Untuk mendukung program tersebut, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu GEMA DARLING (Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan) dan GEMA PETIK (Gerakan Satu Mandiri Pemantauan Jentik) yang bertujuan untuk mengajak masyarakat turut serta menekan jumlah kasus DBD di tingkat desa. Kegiatan ini dilakukan pada 20 orang yang tergabung dalam kelompok dasawisma Desa Sukorejo. Berdasarkan lembar presensi, 80% peserta telah mengikuti kegiatan GEMA DARLING, sedangkan berdasarkan observasi, 40% peserta aktif melakukan tanya jawab dan 60% peserta telah mempraktikkan penanaman tanaman kayu putih sebagai tanaman anti nyamuk. Berdasarkan observasi pada kegiatan GEMA PETIK, 60% rumah telah memiliki satu rumah satu jumantik, 60% jumantik dapat mempraktikkan pemantauan jentik secara berkala, dan 40% kader penanggungjawab dapat mempraktikkan monitoring jentik.
Abstract: DHF is an infectious disease caused by the Dengue virus through the Aedes aegypti mosquito. Based on the Bojonegoro Health Center report, in 2021 to early 2022 there were 13 cases of DHF in Sukorejo Village (5 people died). One of the government programs to tackle the high number of dengue cases is through the PSN and 3M Plus programs. To support this program, community service activities are carried out, namely GEMA DARLING (Environmental Awareness Community Movement) and GEMA PETIK (One Independent Movement for Monitoring Larvae) which aim to invite the community to participate and reduce the number of DHF cases at the village level. This activity was carried out with 20 people who are members of the dasawisma group in Sukorejo Village. Based on the attendance sheet, 80% of the participants had participated in the GEMA DARLING activity, while based on observations, 40% of the participants were active in conducting questions and answers and 60% of the participants had practiced planting eucalyptus as an anti-mosquito plant. Based on observations on GEMA PETIK activities, 60% of households already have one jumantik house, 60% of jumantik can practice periodic larva monitoring, and 40% of responsible cadres can practice larva monitoring.
References
Dewi, T. F., Wiyono, J., & Ahmad, Z. S. (2019). Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Penyakit DBD Dengan Perilaku Pencegahan DBD Di Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Nursing News, 4(1), 348–358.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro. (2021). Isu DBD Kabupaten Bojonegoro 2021.
Kaihena, M., Ukratalo, A. M., & Biologi, J. (2021). Daun Kayu Putih (Melaleuca Leucadendra L) Sebagai Pengendali Larva Aedes Aegypti Dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Ambon. In Biofaal Journal (Vol. 2, Issue 1). Online.
Kemenkes RI. (2016). Petunjuk Teknis Implementasi PSN 3M-Plus dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.
Kemenkes RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021.
Kurniawati, R. D., & Ekawati, E. (2020). Analisis 3M Plus Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Puskesmas Margaasih Kabupaten Bandung. Vektora : Jurnal Vektor Dan Reservoir Penyakit, 12(1), 1–10. https://doi.org/10.22435/vk.v12i1.1813
Made Hegard Sukmawati, N., Eka Pratiwi, A., & Gede Pradnyawati, L. (2022). Pelatihan Kader Jumantik dalam Pemanfaatan Aplikasi Epicollect untuk Pemantauan Jentik Berkala. Warmadewa Minesterium Medical Journal |, 1(2), 33–38.
Minarti, Wulandari, R., Amalia, R., & Indriani, P. L. N. (2022). Pemanfaatan Tanaman Zodia (Evodia sauveolens) sebagai Tanaman Pengusir Nyamuk di Kota Palembang (Pengabdian Masyarakat). Journal of Safety and Health, 2(1).
Miryanti, K., Stia Budi, I., & Ainy, A. (2016). Participation Of Cadre Larva Monitoring Savior As Effort To Improve Larva Free Rate (LFR) In The Public Health Centre Talang Betutu. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(3), 168–173. https://doi.org/10.26553/jikm.2016.7.3.168-173
Novita, W., Rini, E., & Ningsih, V. R. (2020). Upaya Pencegahan Dbd Dengan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik Dalam Mewujudkan Masyarakat Peduli Sehat.
Priesley, F., Reza, M., & Rusjdi, S. R. (2018). Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Menutup, Menguras dan Mendaur Ulang Plus (PSN M Plus) terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 124–130. http://jurnal.fk.unand.ac.id
Puskesmas Bojonegoro. (2021). Kasus Demam Berdarah Dengue Tertinggi Tahun 2021.
Rahayu, Y., Budi, I. S., & Yeni, Y. (2017). Analyze The Participation Of Jumantic Cadres In Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) In The Working Area Of Indralaya’s Center Of Public Health. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(3), 200–207. https://doi.org/10.26553/jikm.2017.8.3.200-207
Stanley, Swastika, I. K., Sudarmaja, I. M., & Ariwati, L. (2019). Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Dalam Pelaksanaan 3M Plus Sebagai Upaya Pencegahan Dbd Pada Civitas Akademika Fk Unud. In Medika Udayana (Vol. 8, Issue 6). https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
Sukesi, T. W., Mulasari, S. A., & Sulistyawati. (2022). Kepedulian Masyarakat terhadap Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) Saat Pandemi Covid 19 di Indonesia. Jurnal Vektor Penyakit, 16(1), 69–80. https://doi.org/10.22435/vektorp.v16i1
Sukesi, T. W., Supriyati, Satoto, T. B. T., Wijayanti, M. A., & Padmawati, R. S. (2018). Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue (Literatur Review). Jurnal Vektor Penyakit, 12(2), 67–76. https://doi.org/10.22435/vektorp.v1
Sutriyawan, A. (2021). Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk. Journal of Nursing and Public Health, 9(2), 1–10.
Syamsiah, Arsal, A. F., Kurnia, N., Hiola, St. F., & Hamka, L. (2022). Pengenalan Tanaman Anti Nyamuk dalam Pencegahan Demam Berdarah. INOVASI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat, 2(1), 44–51.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).