PENGUATAN 5 M DAN EDUKASI MENJAGA KESEHATAN FISIK DAN MENTAL REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19

Authors

  • Reny Sulistyowati Prodi Sarjana Terapan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya http://orcid.org/0000-0002-1328-7608
  • Yuyun Christyanni Prodi Sarjana Terapan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
  • Agnes Dewi Astuti Prodi Sarjana Terapan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
  • Nang Randu Utama Prodi DIII Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
  • Fina Ratih Wira Putri Fitri Yani Prodi DIII Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
  • Gad Datak Prodi DIII Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
  • Fetty Rahmawaty Prodi DIII Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i4.15659

Keywords:

Adolescent, Covid 19 Pandemic, Physical and Mental Health, 5M Reinforcement.

Abstract

Abstrak: Hasil Survei kesehatan mental secara daring yang diikuti oleh 5.211 orang, diantaranya oleh remaja berusia 18-24 tahun ditemukan adanya rasa kesepian yang merata di semua kelompok umur. Remaja berpotensi mengalami depresi dan kecemasan selama proses isolasi sosial maupun setelah usai pandemi Covid 19. Peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 30 siswa. Tujuan kegiatan adalah agar kesehatan mental siswa dapat terjaga dalam batas normal dan siswa mengetahui cara mempertahankan kesehatan mental dan fisik pasca pandemi. Hal ini penting dilakukan mengingat sekarang kita hidup berdampingan dengan virus serta edukasi menjaga kesehatan fisik dan mental agar siswa mampu mempertahankan kesehatan mental pasca pandemi. Metode pengabmas adalah mendeteksi awal kesehatan jiwa remaja dengan menggunakan kuesioner SDQ. Hasil kegiatan sebagian besar siswa dengan perilaku prososial normal (93,3%); dengan masalah emosional pada kategori normal (63,3%), untuk masalah conduct sebagian besar pada kategori normal (50%); hiperaktifitas sebagian besar pada kategori normal (56,7%). Siswa yang memiliki masalah dengan teman sebaya sebagian besar pada kategori borderline (40%). Perlu menjadi perhatian khusus oleh guru BK sehingga siswa dengan kategori abnormal dan borderline perlu dilakukan pembimbingan secara khusus agar dapat dicegah masalah yang berkelanjutan.

Abstract: The results of an online mental health survey followed by 5,211 people, including adolescents aged 18-24 years, found that loneliness was evenly distributed in all age groups. Adolescents have the potential to experience depression and anxiety during the social isolation process and after the Covid 19 pandemic. The purpose of the activity is so that mental health can be maintained within normal limits and students know how to maintain mental and physical health after a pandemic. This is important to do considering that now we live side by side with the virus as well as education on maintaining physical and mental health so that students are able to maintain post-pandemic mental health. The community service method is to detect early adolescent mental health using the SDQ questionnaire. Activities outcomes of most students with normal prosocial behavior (93.3%); with emotional problems in the normal category (63.3%), for conduct problems mostly in the normal category (50%); Hyperactivity was mostly in the normal category (56.7%). Students who had problems with peers were mostly in the borderline category (40%). It needs to be a special attention by BK teachers so that students with abnormal and borderline categories need to be guided specifically so that ongoing problems can be prevented.

Author Biography

Reny Sulistyowati, Prodi Sarjana Terapan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Nursing Department

References

Ahmad Saiful Mujab, Irawati, R. P., & Rahmawat, N. (2018). Pengembangan Modul Bahasa Arab Berbasis Teori Psikologi Perkembangan Remaja Elizabeth B. Hurlock Kelas X Ma. Lisanul’ Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching, 2(1), 1–7.

Choirunissa, R., Syamsiah, S., & Komala, I. R. (2020). Analisis Deteksi Dini Kesehatan jiwa Remaja di Masa Pandemi COVID-19. Repository Universitas Nasional Jakarta, 1–13. http://repository.unas.ac.id/id/eprint/818

Dwi Ananda, S. S., & Apsari, N. C. (2020). Mengatasi Stress Pada Remaja Saat Pandemi Covid-19 Dengan Teknik Self Talk. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 248. https://doi.org/10.24198/jppm.v7i2.29050

Hrp, P. A. . A. D. K. A. R. A. (2022). Gambaran Kesehatan Mental Remaja Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Nelayan Indah. MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 609–616. https://doi.org/10.31604/jpm.v5i2.609-616

Indonesia, C. N. N. (2021). Kesehatan mental disebut jadi masalah besar pada 2021. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210105072824-255-589465/kesehatan-mental-disebut-jadi-masalah-besar-pada-2021

Kemenppa. (2021). Kesehatan Mental Anak Rentan Selama Pandemi, Hadirkan Informasi Informasi Digital Menarik dan Menghibur Anak. Https://Www.Kemenpppa.Go.Id/Index.Php/Page/Read/29/2781/Kesehatan-Mental-Anak-Rentan-Selama-Pandemi-Hadirkan-Informasi-Digital-Menarik-Dan-Menghibur-Anak. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2781/kesehatan-mental-anak-rentan-selama-pandemi-hadirkan-informasi-digital-menarik-dan-menghibur-anak

Kompas.com. (2021). Kesehatan Mental di Indonesia Selama Pandemi, Hasil Survei Ungkap Mayoritas Masyarakat Merasa Kesepian. Kompas.Com. https://www.kompas.com/parapuan/read/532837175/kesehatan-mental-di-indonesia-selama-pandemi-hasil-survei-ungkap-mayoritas-masyarakat-merasa-kesepian

R. A., et al. A. Z. A. A. D. A. B. F. M. S. S. G. M. W. B. S. (2021). Gambaran Kesehatan Mental Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Dunia Kesmas, 10(1), 130–135. https://doi.org/10.33024/jdk.v10i1.3256

Riadi, M. (2021). Conduct Disorder (Pengertian, Ciri, Jenis, Penyebab dan Terapi Pengobatan). https://www.kajianpustaka.com/2021/05/conduct-disorder.html

Rich, M. (2020). 6 Tips Remaja Bisa Menjaga Kesehatan Mental Selama Coronavirus (COVID-19). In Www.Unicef.Org/Indonesia/Id/. https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/tips-remaja-menjaga-kesehatan-mental-selama-covid-19

Santrock. (2007). Remaja. Erlangga.

Sarfika, R., Roberto, M., Wenny, B. P., Freska, W., Adelirandy, O., Yeni, F., & Putri, D. E. (2023). Deteksi Dini Dan Edukasi Tumbuh Kembang Psikososial Sebagai Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Mental Pada Remaja. Jurnal Masyarakat Mandiri, 7(2), 1262–1270. https://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/issue/view/581

UU No. 18. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Kesehatan Mental No. 18 Tahun 2014. Undang- Undang Tentang Kesehatan Jiwa, 1, 2. chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://www.ipkindonesia.or.id/media/2017/12/uu-no-18-th-2014-ttg-kesehatan-jiwa.pdf

Wiyamti, K. . S. R. S. M. N. I. (2022). Peningkatan Kesehatan Mental Remaja Di Masa Pandemi Covid 19. Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat, 753–759. https://doi.org/10.18196/ppm.42.621

Wulandari, A. S. B. (2018). Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Remaja Di Kelurahan Darat Kecamatan Medan Baru. In Http://Repositori.Usu.Ac.Id/. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8447.

Published

2023-08-02

Issue

Section

Articles