PENGUATAN 5 M DAN EDUKASI MENJAGA KESEHATAN FISIK DAN MENTAL REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i4.15659Keywords:
Adolescent, Covid 19 Pandemic, Physical and Mental Health, 5M Reinforcement.Abstract
Abstrak: Hasil Survei kesehatan mental secara daring yang diikuti oleh 5.211 orang, diantaranya oleh remaja berusia 18-24 tahun ditemukan adanya rasa kesepian yang merata di semua kelompok umur. Remaja berpotensi mengalami depresi dan kecemasan selama proses isolasi sosial maupun setelah usai pandemi Covid 19. Peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 30 siswa. Tujuan kegiatan adalah agar kesehatan mental siswa dapat terjaga dalam batas normal dan siswa mengetahui cara mempertahankan kesehatan mental dan fisik pasca pandemi. Hal ini penting dilakukan mengingat sekarang kita hidup berdampingan dengan virus serta edukasi menjaga kesehatan fisik dan mental agar siswa mampu mempertahankan kesehatan mental pasca pandemi. Metode pengabmas adalah mendeteksi awal kesehatan jiwa remaja dengan menggunakan kuesioner SDQ. Hasil kegiatan sebagian besar siswa dengan perilaku prososial normal (93,3%); dengan masalah emosional pada kategori normal (63,3%), untuk masalah conduct sebagian besar pada kategori normal (50%); hiperaktifitas sebagian besar pada kategori normal (56,7%). Siswa yang memiliki masalah dengan teman sebaya sebagian besar pada kategori borderline (40%). Perlu menjadi perhatian khusus oleh guru BK sehingga siswa dengan kategori abnormal dan borderline perlu dilakukan pembimbingan secara khusus agar dapat dicegah masalah yang berkelanjutan.
Abstract: The results of an online mental health survey followed by 5,211 people, including adolescents aged 18-24 years, found that loneliness was evenly distributed in all age groups. Adolescents have the potential to experience depression and anxiety during the social isolation process and after the Covid 19 pandemic. The purpose of the activity is so that mental health can be maintained within normal limits and students know how to maintain mental and physical health after a pandemic. This is important to do considering that now we live side by side with the virus as well as education on maintaining physical and mental health so that students are able to maintain post-pandemic mental health. The community service method is to detect early adolescent mental health using the SDQ questionnaire. Activities outcomes of most students with normal prosocial behavior (93.3%); with emotional problems in the normal category (63.3%), for conduct problems mostly in the normal category (50%); Hyperactivity was mostly in the normal category (56.7%). Students who had problems with peers were mostly in the borderline category (40%). It needs to be a special attention by BK teachers so that students with abnormal and borderline categories need to be guided specifically so that ongoing problems can be prevented.
References
Ahmad Saiful Mujab, Irawati, R. P., & Rahmawat, N. (2018). Pengembangan Modul Bahasa Arab Berbasis Teori Psikologi Perkembangan Remaja Elizabeth B. Hurlock Kelas X Ma. Lisanul’ Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching, 2(1), 1–7.
Choirunissa, R., Syamsiah, S., & Komala, I. R. (2020). Analisis Deteksi Dini Kesehatan jiwa Remaja di Masa Pandemi COVID-19. Repository Universitas Nasional Jakarta, 1–13. http://repository.unas.ac.id/id/eprint/818
Dwi Ananda, S. S., & Apsari, N. C. (2020). Mengatasi Stress Pada Remaja Saat Pandemi Covid-19 Dengan Teknik Self Talk. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 248. https://doi.org/10.24198/jppm.v7i2.29050
Hrp, P. A. . A. D. K. A. R. A. (2022). Gambaran Kesehatan Mental Remaja Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Nelayan Indah. MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 609–616. https://doi.org/10.31604/jpm.v5i2.609-616
Indonesia, C. N. N. (2021). Kesehatan mental disebut jadi masalah besar pada 2021. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210105072824-255-589465/kesehatan-mental-disebut-jadi-masalah-besar-pada-2021
Kemenppa. (2021). Kesehatan Mental Anak Rentan Selama Pandemi, Hadirkan Informasi Informasi Digital Menarik dan Menghibur Anak. Https://Www.Kemenpppa.Go.Id/Index.Php/Page/Read/29/2781/Kesehatan-Mental-Anak-Rentan-Selama-Pandemi-Hadirkan-Informasi-Digital-Menarik-Dan-Menghibur-Anak. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2781/kesehatan-mental-anak-rentan-selama-pandemi-hadirkan-informasi-digital-menarik-dan-menghibur-anak
Kompas.com. (2021). Kesehatan Mental di Indonesia Selama Pandemi, Hasil Survei Ungkap Mayoritas Masyarakat Merasa Kesepian. Kompas.Com. https://www.kompas.com/parapuan/read/532837175/kesehatan-mental-di-indonesia-selama-pandemi-hasil-survei-ungkap-mayoritas-masyarakat-merasa-kesepian
R. A., et al. A. Z. A. A. D. A. B. F. M. S. S. G. M. W. B. S. (2021). Gambaran Kesehatan Mental Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Dunia Kesmas, 10(1), 130–135. https://doi.org/10.33024/jdk.v10i1.3256
Riadi, M. (2021). Conduct Disorder (Pengertian, Ciri, Jenis, Penyebab dan Terapi Pengobatan). https://www.kajianpustaka.com/2021/05/conduct-disorder.html
Rich, M. (2020). 6 Tips Remaja Bisa Menjaga Kesehatan Mental Selama Coronavirus (COVID-19). In Www.Unicef.Org/Indonesia/Id/. https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/tips-remaja-menjaga-kesehatan-mental-selama-covid-19
Santrock. (2007). Remaja. Erlangga.
Sarfika, R., Roberto, M., Wenny, B. P., Freska, W., Adelirandy, O., Yeni, F., & Putri, D. E. (2023). Deteksi Dini Dan Edukasi Tumbuh Kembang Psikososial Sebagai Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Mental Pada Remaja. Jurnal Masyarakat Mandiri, 7(2), 1262–1270. https://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/issue/view/581
UU No. 18. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Kesehatan Mental No. 18 Tahun 2014. Undang- Undang Tentang Kesehatan Jiwa, 1, 2. chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://www.ipkindonesia.or.id/media/2017/12/uu-no-18-th-2014-ttg-kesehatan-jiwa.pdf
Wiyamti, K. . S. R. S. M. N. I. (2022). Peningkatan Kesehatan Mental Remaja Di Masa Pandemi Covid 19. Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat, 753–759. https://doi.org/10.18196/ppm.42.621
Wulandari, A. S. B. (2018). Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Remaja Di Kelurahan Darat Kecamatan Medan Baru. In Http://Repositori.Usu.Ac.Id/. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8447.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).