INISIASI POS PEMBINAAN TERPADU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.16548Keywords:
Posbindu, Communicable Disease, Cadres.Abstract
Abstrak: Posbindu PTM merupakan salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam rangka deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Masyarakat diberi fasilitas dan bimbingan dalam mengembangkan wadah untuk berperan, dibekali pengetahuan . Bentuk pengabdian berupa pelatihan pada kader baru posbindu yang ditargetkan 15 orang di Kelurahan Gedawang. Kemudian dilakukan pemeriksaan faktor risiko PTM. Pelaksanaan pengabdian masyarakat mengacu pada pedoman penyelenggaraan posbindu PTM. Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan. Telah terbentuk Posbindu di Kelurahan Gedawang. Kegiatan pelatihan hanya diikuti oleh 10 orang kader. Hasil pre dan posttest menunjukan peningkatan nilai rata-rata dari 34 menjadi 81 dan proporsi nilai 8 keatas meningkat. Kegiatan pelatihan pada kader diharapkan dapat dilakukan secara berkala oleh Dinkes dan pihak Puskesmas dapat memberikan tindak lanjut pada masyarakat yang terjaring memiliki faktor risiko PTM. Untuk posbindu PTM, jumlah partisipan yang dating berjumlah 20 orang. Didapatkan berdasarkan ahsil pemerikasaan IMT melebihi nilai normal, 67% tekanan darah tinggi, 87% kolesterol tinggi. Kurang dari 50% partisipan punya kebiasaan olahraga, konsumsi makanan asin, berlemak dan manis. Kegiatan pelatihan pada akder diharapkan dapat dilakukan secara berkala oleh Dinkes dan pihak Puskesmas dapat memberikan tindak lanjut pada masyarakat yang terjaring memiliki faktor risiko PTM.
Abstract: Posbindu NCD is one of the community-based health efforts that are promotive and preventive in the context of early detection and monitoring of the main NCD risk factors which are carried out in an integrated, routine and periodic manner. Communities are given facilities and guidance in developing platforms to play a role, equipped with knowledge. The form of service is in the form of training for new posbindu cadres targeted at 15 people in the Gedawang Village. Then an examination of NCD risk factors is carried out. The implementation of community service refers to the guidelines for the implementation of Posbindu NCD. The activity implementation phase includes activity planning, activity implementation and activity evaluation. Posbindu has been formed in Gedawang Village. Only 10 cadres participated in the training activities. The results of the pre and posttest showed an increase in the average score from 34 to 81 and the proportion of scores above 8 increased. Training activities for cadres are expected to be carried out periodically by the Health Office and the Puskesmas to provide follow-up to people who are caught having NCD risk factors. For Posbindu NCD, the number of participants who came was 20 people. Obtained based on BMI examination results exceeding normal values, 67% high blood pressure, 87% high cholesterol. Less than 50% of participants have a habit of exercising, consuming salty, fatty and sweet foods. It is hoped that the training activities for akder can be carried out periodically by the Health Office and the Puskesmas to provide follow-up to people who are caught having NCD risk factors.
References
Astuti, Emy Dwi. Gambaran Proses Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Sempu Kabupaten Banyuwangi. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember, 2015.
Handayani, Dewi Eka. Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Oleh Lanjut Usia di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor Tahun 2012 dan Faktor yang Berhubungan. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012.
Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM), 2012.
___________. Petunjuk Teknis Surveilans Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Berbasis Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU), 2014.
___________. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013, 2013.
Lestari P., Soeharyo H., & Kris P. Beberapa Faktor yang Berperan terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyand. Jurnal Media Medika Indonesiana, 2011.
Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
___________. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
___________. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta,
Purdiyani, Fauzia. Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu Ptm) Oleh Wanita Lansia Dalam Rangka Mencegah Penyakit Tidak Menular Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilongok 1. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 2016.
Putra, W. Analisis Permintaan Penggunaan Layanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Milik Pemerintah di Kabupaten Semarang. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2010.
Ramdan, I. W, Suriah & Sumiati. Pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda tahun 2012, 2012. Remais JV, Guang Z, dan Guangwei L. Convergence of Non-communicable and Infectious Diseases in Low and Middle Income Countries. International Journal of Epidemiology. (42) :221–227, 2012.
RISKESDAS. Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013.
Riyanto A. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan Dilengkapi Contoh Kuesioner dan Laporan Penelitian. Yogyakarta: Nuha Medika, 2011.
Rosyid, Nur Fahrun dkk. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya, 2009.
Rumengan, D. S. S., Umboh, J. M. L., & Kandou, G. D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta BPJS Kesehatan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. JIKMU, 5(1), 88-100, 2015.
Sebayang, Ribka. Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas oleh Keluarga Miskin Peserta Jaminan Pemeliharaan Masyarakat Miskin (JPKMM) di Wilayah Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Tahun 2005. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, 2005.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).