UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN OBAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PROGRAM APOTEKER CILIK
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.16670Keywords:
Apoteker Cilik, Apoteker, Drug.Abstract
Abstrak: Penggunaan obat pada masa anak-anak merupakan hal yang umum. Sejak dini anak-anak dapat diperkenalkan tentang obat. Apoteker cilik merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan pada anak-anak tentang penggunaan obat yang aman. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan profesi apoteker sebagai salah satu profesi kesehatan yang ahli di bidang obat-obatan. Selain itu untuk meningkatkan pemahaman anak-anak khususnya siswa sekolah dasar tentang penggunaan obat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan sesi tanya jawab. Mitra dalam kegiatan ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri 86 Kendari dengan jumlah 50 orang. Evaluasi untuk menilai pemahaman siswa dilakukan menggunakan pre-test dan post-test. Hasil dari kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan ditandai dengan terdapat peningkatan pemahaman pada siswa tentang profesi apoteker dan penggunaan obat. Persentase peningkatan pemahaman siswa terhadap profesi apoteker sebesar 72%. Cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat pemahaman siswa meningkat dengan masing-masing persentase 48%, 24%, 28% dan 52%.
Abstract: The use of medication in children is common. From an early age, children can be introduced to the concept of medication. Apoteker Cilik is one of the efforts to raise children to the safe use of medications. The purpose of this activity is to familiarize children with the profession of a pharmacist as an expert in the field of medicine and to improve the understanding of children, especially elementary school students, about the use of medications. The methods used in this activity are education and question-and-answer sessions. The participants are 50 fifth-grade students from SD Negeri 86 Kendari. A pre-test and post-test evaluation is conducted to assess the students' understanding. The results of this activity show that it was successful, as evidenced by the improvement in students' knowledge of the pharmacist profession and the use of medications. There was a 72% increase in students' understanding of the pharmacist profession. Moreover, the students' knowledge about obtaining, using, storing, and disposing of medications increased by 48%, 24%, 28%, and 52%, respectively.
References
Anbazhagan, S., Shanbhag, D., Antony, A., Bhanuprakash, K., Anbazhagan, S., Chandran, N., & Ramakrishna, G. (2016). Comparison of effectiveness of two methods of health education on cancer awareness among adolescent school children in a rural area of Southern India. Journal of Family Medicine and Primary Care, 5(2), 430. https://doi.org/10.4103/2249-4863.192357
Apsari, D. P., & Wintariani, N. P. (2020). Sosialisasi Apoteker Cilik Demi Meningkatkan Eksistensi Profesi Apoteker di Kota Denpasar. UNBI Mengabdi, 1(1), 8–13.
Astuti, E. J., & Hidayati, I. R. (2021). Edukasi DAGUSIBU dan Pengenalan Apoteker Cilik (APOCIL). Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 984–989.
Badan P.O.M. (2015). Materi Edukasi Tentang Peduli Obat dan Pangan Aman. Badan POM.
Hajrin, W., Hamdin, C. D., Wirasisya, D. G., Erwinayanti, G. A. P. S., & Hasina, R. (2020). Edukasi Pengelolaan Obat Melalui DAGUSIBU untuk Mencapai Keluarga Sadar Obat. INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), 5–7. https://doi.org/10.29303/indra.v1i1.3
Hendrika, Y. (2022). Pengaruh Edukasi DAGUSIBU Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Kampung Tualang Tentang Penggunaan Obat yang Benar. Forte Journal, 02(01), 60–66.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Komalasari, V. (2020). Tanggung Jawab Apoteker Dalam Pelayanan Obat Dengan Resep Dokter. Jurnal Poros Hukum Padjadjaran, 1(2), 226–245. https://doi.org/10.23920/jphp.v1i2.242
Marwa, K. J., Mcharo, G., Mwita, S., Katabalo, D., Ruganuza, D., & Kapesa, A. (2021). Disposal practices of expired and unused medications among households in Mwanza, Tanzania. PLOS ONE, 16(2), e0246418. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0246418
Octavia, D. R., & Aisyah, M. (2019). Pelatihan Apoteker Cilik Siswa Sekolah Dasar Dalam Upaya Penggunaan Obat yang Tepat di Lamongan. JCES (Journal of Character Education Society), 2(2), 1–10.
Sulawesinews. (2019). Upaya Edukasi dan Pengenalan Obat Sejak Dini, IAI Soppeng Gelar Apoteker Cilik. https://www.sulawesinews.com/2019/10/upaya-edukasi-dan-pengenalan-obat- sejak.html
Wahdini, N. D., Triwanti, O., & Kustiawan, P. M. (2022). Edukasi Peran Apoteker Cilik di Desa Lempake Kota Samarinda. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(2), 598. https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i2.8069
Yuliastuti, F., Hapsari, W. S., & Mardiana, T. (2018). GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) bagi Guru Sekolah Dasar Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang. Community Empowerment, 3(2), 34–37. https://doi.org/10.31603/ce.v3i2.2444
Yusransyah, Y., Stiani, S. N., & Zahroh, S. L. (2021). Pengabdian Masyarakat Tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan Dan Buang) Obat Dengan Benar Di SMK IKPI Labuan Pandeglang. Jurnal Abdi Masyarakat Kita, 01(01), 22–31.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).