PENGOLAHAN LIMBAH TAHU MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK ECOGREEN DAN OPTIMALISASI PEMASARAN MELALUI REBRANDING UMKM TAHU

Authors

  • Desi Susilawati Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, Universitas Muhammadiyah Yigyakarta
  • Dyah Pikanthi Diwanti Ekonomi Syariah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Ervina Ratna Ningsih Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, Universitas Muhammadiyah Yigyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.16953

Keywords:

Tofu Liquid Waste, Re-Branding, Liquid Organic Fertilizer.

Abstract

Abstrak: Sebagian besar industri menyadari fakta bahwa tidak ada instalasi pengolahan air limbah, terutama industri rumah tangga. Produksi menghasilkan banyak limbah, terutama cairan. Hasil Riset menunjukkan limbah cair mengandung protein yang mudah terurai. Cairan ini dapat menimbulkan bau dan suasana yang tidak menyenangkan jika dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan. Tetapi jika dilakukan dengan benar, itu akan menghasilkan keuntungan. Air limbah tahu yang dibuat masih banyak mengandung zat organik seperti protein, karbohidrat, lemak, dan terlarut yang mengandung padatan tersuspensi. Jika ada bahan organik yang cukup, mikroba akan aktif dan menguraikan bahan organik menjadi asam-asam organik secara biologis Karena kekurangan pengetahuan dan kemampuan, pengrajin tahu di Dusun Nengahan dan Gunung Saren Lor, Kecamatan Trimurti, Srandakan, dan Bantul belum berhasil mengelola limbah tahu secara efektif. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan softskill berupa peningkatan kesadaran produsen tahu untuk mengelola limbah tahu serta meningkatkan hardskill berupa keterampilan untuk mengubah libah tahu menjadi pupuk cair. Kegiatan ini berdampak untuk mengurangi pencemaran air di desa, Liquid Tofu waste digunakan sebagai pupuk cair alami yang dapat menyuburkan tanah dan membantu pertumbuhan tanaman. Dalam kegiatan pengabdian ini, menggunakan metode participatory rural appraisal (PRA) digunakan melalui penyuluhan, pelatihan, dan praktek langsung di lapangan.Mitra adalah 4 produsen tahu di Dukuh Nengahan dan 2 di Gunung Saren dan masyarakat sekitar yang berjumlah 26. Program pengabdian ini menghasilkan inisiasi bisnis baru berupa inisiasi penjualan pupuk cair organik yang di kelola oleh Karang Taruna. Untuk meningkatkan penjualan dan memperluas Pangsa pasar yang berfokus pada rebranding. Peningkatan pemahaman partisipan mencapai 98% peserta mengetahui cara membuat pupuk organik cair dari limbah tahu; sebanyak 86% mengetahui bagaimana menggunakan teknologi untuk memasarkan produk; dan Partisipan mengetahui cara mengoperasikan akun bisnis di media sosial sebanyak 97%. Pengabdi telah membuat beberapa piranti pemasaran digital. UMKM tahu sangat diminati kini sudah memiliki media sosial Whatsapp business,banner, pembuatan, packaging, dan video proses produksi, serta Google Maps point.

Abstract: Most industries should aware the fact that there are no wastewater treatment plants, especially small home industries. Production generates a lot of waste, especially fluids. As everyone knows, liquid waste contains proteins that are easily decomposed. This liquid can cause an unpleasant odor and atmosphere if disposed of in the environment without treatment. But if done right, it will turn a profit. The tofu waste water that is made still contains a lot of organic substances such as proteins, carbohydrates, fats, and dissolved solids, which contain suspended solids. If there is sufficient organic matter, microbes will be active and decompose organic matter into organic acids. Because of a lack of knowledge and skills, tofu makers in Nengahan and Gunung Saren Lor hamlets, Trimurti, Srandakan, and Bantul districts have not managed to manage tofu waste effectively. To reduce water pollution in the village, Liquid Tofu waste is used as a natural liquid fertilizer that can fertilize the soil and help plant growth. In this service activity, participatory rural appraisal (PRA) is used through counseling, training, this service activity, using the participatory rural appraisal (PRA) method is used through counseling, training, and direct practice in the field. Partners are 4 tofu producers in Dukuh Nengahan and 2 in Gunung Saren totally 26. and the surrounding community. This service program resulted in a new business initiation in the form of selling organic liquid fertilizer which is managed by Karang Taruna. To increase sales and expand market share focusing on rebranding. Increased understanding of participants reached 98% of participants know how to make liquid organic fertilizer from tofu waste; 86% know how to use technology to market products; and Participants know how to operate a business account on social media as much as 97%. and direct practice in the field. This service program resulted in the initiation of a new business initiation selling organic liquid fertilizer managed by Karang Taruna. To increase sales and expand market share focusing on rebranding. Servant has created several digital marketing tools. MSMEs know that they are in great demand now that they have WhatsApp business social media, banners, manufacturing, packaging, and production process videos, as well as Google Maps points.

References

Adack, J. (2013). Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup. Lex Administratum, 1(3).halaman?

Afrilia, A. M. (2018). Digital Marketing Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran “Waroenk Ora Umum†Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen. Jurnal Riset Komunikasi, 1(1), 147–157. https://doi.org/10.24329/jurkom.v1i1.21

Aliyenah, Napoleon, A., & Yudono, B. (2015). Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Pupuk Cair Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir). Jurnal Penelitian Sains, 17(3).halaman?

Fahruddin, & Sulfahri. (2019). Pengaruh Molase dan Bioaktivator EM4 Terhadap Kadar Gula Pada Fermentasi Pupuk Organik Cair. BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 4(2). halaman? https://doi.org/https://doi.org/10.20956/bioma.v4i2.6905

Faisal, M., Gani, A., & Mulana, F. (2016). Treatment and Utilization of Industrial Tofu Waste in Indonesia. Asian Journal of Chemistry, 28(3), 501–507. https://doi.org/DOI:10.14233/ajchem.2016.19372

K, M. (2013). Analisis Kualitas Limbah Cair Pada Kolam Anaerob IV di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Bekri. Jurnal Ilmiah Biologi, 1(2).halaman? https://doi.org/https://doi.org/10.24252/bio.v1i2.451

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. (2020). No Title. https://kemenkopukm.go.id/

Kotler, Philip, & G, A. (2018). Principles of Marketing (15th ed). Pearson Education Limited.

Li, S., Zhu, D., Li, K., Yang, Y., Lei, Z., & Zhang, Z. (2013). Soybean Curd Residue: Composition, Utilization, and Related Limiting Factors. ISRN Industrial Engineering. volume? issue? halaman? https://doi.org/ges http://dx.doi.org/10.1155/2013/423590

Mardiana, C., & Puspitasari, R. (2018). Pengembangan Desain Produk Unggulan IKM di Kabupaten Malang Jawa Timur yang Berdaya saing Tinggi. Jurnal ITATS. volume? issue? halaman?

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Pagoray, H., Sulistyawati, S., & Fitriyani, F. (2021). Limbah Cair Industri Tahu dan Dampaknya Terhadap Kualitas Air dan Biota Perairan. Jurnal Pertanian Terpadu, 9(1), 53–65.

Prabowo, W. A. (2018). Pengaruh Digital Marketing terhadap Organizational Performance Dengan Intellectual Capital dan Perceived Quality sebagai Variabel Intervening pada Industri Hotel Bintang Tiga di Jawa Timur. Jurnal Manajemen Pemasaran, 12(2), 101–112. https://doi.org/10.9744/pemasaran.12.2.101-112

Purwana, D., Rahmi, R., & Aditya, S. (2017). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 1–17. https://doi.org/10.21009/jpmm.001.1.01

Rahayu, S., Irvan, P. A., Anggraini, S., Wulandari, R., Evanita, S., & Friyatmi Friyatmi. (2021). Kajian Tentang Pemasaran Online untuk Meningkatkan Penjualan di Anne Kamper’s Pariaman. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 2652–2660. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.31004/jptam.v5i2.1276

Rasmito, A., Hutomo, A., & Hartono, A. P. (2019). Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Cara Fermentasi Limbah Cair Tahu, Starter Filtrat Kulit Pisang dan Kubis, dan Bioaktivator EM4. Jurnal Iptekmedia Komunikasi Teknologi, 23(1), 55–62. https://doi.org/https://doi.org/10.31284/j.iptek.2019.v23i1.496

Ruhmawati, T., Sukandar, D., Karmini, M., & Roni S, T. (2017). Penurunan Kadar Total Suspend Solid (TSS) Air Limbah Pabrik Tahu Dengan Metode Fitoremediasi. Jurnal Permukiman, 12(1), 25–32.

Setyorini, D., Nurhayaty, E., & Rosmita, R. (2019). Pengaruh Transaksi Online (e-Commerce) Terhadap Peningkatan Laba UMKM (Studi Kasus UMKM Pengolahan Besi Ciampea Bogor Jawa Barat). Jurnal Mitra Manajemen, 3(5), 501–509. https://doi.org/10.52160/ejmm.v3i5.228

Suhairin, S., Muanah, M., & Dewi, E. S. (2020). Pengolahan Limbah Cair Tahu Menjadi Pupuk Organik Cair Di Lombok Tengah Ntb. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 374.

Suwardi, A. B., Baihaqi, Syardiansah, & Navia, Z. I. (2021). Penguatan Pemasaran Produk Tenun Lidi Nipah Pada Kelompok Bungong Chirih Melalui Aplikasi E-Marketing Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 27(2), 142–146.

Tripiawan, W., Amani, H., & Wijaya, A. T. (2019). Effectiveness Analysis of Social Media Ads as A Promotional Media (Case Study: Instagram Taya.Id). IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 505(1).halaman?

Yulian, A. N., & Setiabudi, Y. (2011). The Hidden Power of Tofu. APEC Youth Scientist Journal, 3.issue? halaman?

Zebua, D. D. N., & Sunaryanto, L. T. (2021). Platform Digital Sebagai Alternatif Bertahan Di Era Pandemi Covid-19 Bagi Pelaku Bisnis Pertanian. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 7(1), 848. https://doi.org/10.25157/ma.v7i1.4834

Published

2023-09-23

Issue

Section

Articles