PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA MELALUI PROGRAM KAMPUS MENGAJAR BIMBINGAN INTENSIF LITERASI PADA SISWA SD
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.17024Keywords:
Intensive Guidance, Literacy Ability, Campus Teaching Program.Abstract
Abstrak: Observasi awal yang dilakukan di SD Islam Plus Ekatama menunjukkan bahwa kemampuan literasi siswa masih tergolong rendah. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa SD. Mitra pada kegiatan pengabdian ini yaitu siswa SD Islam Plus Ekatama yang berjumlah 16 siswa. Kegiatan terdiri dari (1) Persiapan, meliputi komunikasi, observasi, dan survey awal; (2) Pelaksanaan, meliputi kegiatan bimbingan intensif literasi; and (3) Evaluasi meliputi hasil peningkatan kemampuan literasi melalui kegiatan posttest. Untuk mengukur ketercapaian tujuan kegiatan yang dilakukan digunakan instrument soal Pretest dan Posttest. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa terjadi peningkatan nilai rerata Pretest yang awalnya 15,62 meningkat menjadi 46,56. Hanya ada satu siswa yang tidak mengalami peningkatan maupun penurunan (6,25%), sedangkan siswa lainnya (93,75%) mengalami peningkatan skor nilai Pretest dan Posttest. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan bimbingan intensif literasi dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Abstract: Initial observations made at SD Islam Plus Ekatama showed that students' literacy skills were still relatively low. The purpose of this service activity is to improve the literacy skills of elementary school students. Partners in this service activityare Islamic Elementary School Plus Ekatama students totaling 16 students. Activities consist of (1) Preparation, including communication, observation, and initial survey; (2) Implementation, including literacy intensive guidance activities; and (3) Evaluation includes the results of increasing literacy skills through posttest activities. To measure the achievement of the objectives of the activities carried out, the pretest and posttest instrument was used. Based on the results obtained, there was an increase in the average pretest value, which was initially 15.62, increased to 46.56. There was only one student who did not experience an increase or decrease (6.25%), while the other students (93.75%) experienced an increase in their Pretest and Posttest scores. It can be concluded that literacy intensive guidance activities can improve students' literacy skills.
References
Alpian, Y., Anggraeni, S. W., Wiharti, U., & Soleha, N. M. (2019). Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia. Jurna Buana Pengabdian, 1(1), 66–72.
Antoro, B. (2017). Gerakan Literasi Sekolah Dari Pucuk Hingga Akar Sebuah Refleksi. In Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Daryanes, F. (2023). Kahoot and Quizizz Training for Teachers in the Online Learning Evaluation Process. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 9(1), 46. https://doi.org/10.22146/jpkm.70237
Daryanes, F., Darmadi, D., Fikri, K., Sayuti, I., Rusandi, M. A., & Situmorang, D. D. B. (2023). The development of articulate storyline interactive learning media based on case methods to train student’s problem-solving ability. Heliyon, 9(4), e15082. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e15082
Husnul Hadi, F. A. A. R. A. (2019). Keefektifan Budaya Literasi terhadap Motivasi Belajar. Mimbar PGSD Undiksha, 7(3), 181–188.
Muhajang, T., & Pangestika, M. (2018). Pengaruh Literasi Informasi Terhadap Efektivitas Belajar Siswa. Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2(2), 15–22. https://doi.org/10.33751/pedagog.v2i2.849
Noerbella, D. (2022). Implementasi Program Kampus Mengajar Angkatan 2 Dalam Meningkatkan Kompetensi Literasi Dan Numerasi Peserta Didik. Jurnal Cakrawala Pendas, 8(2), 480–489. https://doi.org/10.31949/jcp.v8i2.2087
Permatasari, A. (2015). Membangun Kualitas Bangsa dengan Budaya Literasi. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015, 146–156. https://doi.org/10.21831/pg.v14i2.28558
Sa’adah, L. R., & Mustaghfirin, U. (2021). Penyelenggaraan Teras Baca Sebagai Solusi Guna Meingkatkan Miat Baca Anak Di Masa Pandemi Covid-19 Di Dusun Jatisari, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. JPMD: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Desa, 2(3), 192-209.
Sani, R. (2016). Metode Pembelajaran Saintifik. Trabajo Infantil, 53(9), 1689–1699.
Saputro, A. (2014). Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Melalui Metode Kuis Menggunakan Media Artikel Siswa Kelas X-1 SMA Bakti Ponorogo. 02(1).
Sari, E., Mursalim, M., & Murtadlo, A. (2017). Pengembangan Teknik Pembelajaran Menulis dan Membaca melalui Gerakan Literasi Sekolah. Ilmu Budaya, 1(4), 341–352.
Shabrina, L. M. (2022). Kegiatan Kampus Mengajar dalam Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 916–924. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i1.2041
Silitonga, E. A., Simanjuntak, M. R., & Sipayung, T. N. (2022). Pelatihan Peningkatan Kemampuan Literasi-Numerasi Siswa Sekolah Dasar Sebagai Implementasi Kegiatan Program Kampus Mengajar Angkatan 3. Madaniya, 3(3), 623–636.
Sumiati, Y. (2019). Membaca Pemahaman, Media Ikan Darat, Siswa. Utile Jurnal Kependidikan, 1 (1), 1–9.
Suyono, Titik, H., & Wulandari, I. S. (2017). Implementasi Gerakan Literasi Sekolah pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 26(2), 116–123.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).