AKSI ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI PENGEMBANGAN DESA WISATA BUDAYA PADA PERMUKIMAN TRADISIONAL
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.17232Keywords:
Climate Change, Cultural Tourism, Traditional Settlements.Abstract
Abstrak: Perubahan iklim telah menyebabkan menurunnya produktivitas pertanian masyarakat perdesaan. Hal ini perlu disikapi dengan menentukan alternatif pendapatan bagi masyarakat. Salah satunya adalah melalui pengembangan desa wisata berbasis budaya. Inovasi tersebut perlu dilakukan dengan menyiapkan generasi muda dalam mempertahankan nilai-nilai budaya. Kegiatan pelatihan torok pada kelompok anak di Desa Golo Wua bertujuan meningkatkan keterambilan keterampilan torok pada anak-anak untuk menunjang proses internalisasi dan pelestarian nilai-nilai budaya. Selain itu, pengabdian ini bertujuan untuk membentuk kelompok minat budaya anak di Desa Golo Wua yang dapat menunjang terbentuknya desa wisata budaya di kemudian hari. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan kepada 20 orang anak di Desa Golo Wua. Keberhasilan kegiatan ini diamati melalui kemampuan yang dialami peserta pelatihan dampingan serta bentuk-bentuk komitmen yang muncul pada komunitas masyarakat di lokasi kegiatan. Hasil Hasil kegiatan menunjukkan 100% peserta kegiatan memiliki keterampilan adanya kemampuan dan keterampilan peserta kegiatan dalam melakukan torok. Selain itu, terbentuk pula kelompok minat budaya anak di Desa Golo Wua atas inisiatif tokoh masyarakat sebagai bentuk komitmen komunitas masyarakat untuk keberlanjutan program..
Abstract: Climate change has led to a decline in agricultural productivity in rural communities. This needs to be addressed by identifying alternative sources of income for the community. One of them is the development of culture-based tourism villages. The innovation needs to be done by preparing the younger generation in preserving cultural values. Torok training activities for children's groups in Golo Wua village aim to improve children's torok skills to support the process of internalizing and preserving cultural values. In addition, this service aims to form a children's cultural interest group in Golo Wua Village that can support the formation of a cultural tourism village in the future. This activity was carried out in the form of training for 20 children in Golo Wua Village. The success of this activity is observed through the skills of the trained participants and the forms of commitment that emerge in the community at the site of the activity. The results of the activity showed that 100% of the participants had the skills to perform Torok. In addition, a children's cultural interest group was formed in Golo Wua village at the initiative of community leaders as a form of community engagement for program sustainability.
References
Adon, M. J. (2022). Menggali Konsep Filosofis Mbaru Gendang Sebagai Simbol Identitas Dan Pusat Kebudayaan Masyarakat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat Dan Budaya, 24, No. 2(2), 231–251. https://doi.org/10.55981/jmb.1616
Aryana, I. M. P. (2019). Konsep Desa Wisata: Pengembangan Potensi Desa, Pelestarian Agama , Budaya dan SDM. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama Dan Budaya, 4(1), 22. https://www.researchgate.net/publication/335772644_Konsep_Desa_Wisata_Pengembangan_Potensi_Desa_Pelestarian_Agama_Budaya_dan_SDM
Genua, V., & Yolan, R. (2022). Tradisi Torok dalam Ritual Kaer Ulu Wae Etnik Golo Mangung Manggarai Timur Flores Perspektif Linguistik Kebudayaan. Retorika, 3(1), 14–22. https://doi.org/https://doi.org/10.37478/rjpbsi.v3i1.1862
Halizah, L. R., Faralita, E., Negeri, I., & Banjarmasin, A. (2023). Budaya Patriarki Dan Kesetaraan Gender. Wasaka Hukum, 11(1), 19–32. https://www.ojs.stihsa-bjm.ac.id/index.php/wasaka/article/view/84
Hasan, M. H. et al. (2016). Adaptasi Dan Mitigasi Fenomena El Nino Di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS, Upaya Pengurangan Risiko Bencana Terkait Perubahan Iklim, 334–340.
Herawati. (2018). Memahami Proses Belajar Anak. Jurnal UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 4(1), 27–48. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/article/view/4515
Manghayu, A. (2018). Perencanaan Pembangunan Partisipatif Dalam Penerapan E-Musrenbang. Jurnal Manajemen Pembangunan, 5(2), 95–115. https://ejournal.ipdn.ac.id/JMPB/article/view/438
Mariyani, S., Pandjaitan, N. K., & Sihaloho, M. (2019). Resilience of Rainfed Lowland Farming Communities on the Threat of Food Insecurity due to Climate Change (A Case in South Lampung). Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 7(3), 236–251. https://doi.org/10.22500/sodality.v7i3.27390
Nanga, M., Fitrinika, E. H., Rahayuningsih, D., Aulia, F. M., Rismalasari, M., Hafid, M., Wahyu, R., Putra, R. R., Vidya, K., & Widaryatmo. (2018). Analisis Wilayah dengan Kemiskinan Tinggi. In V. Yulaswati (Ed.), Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas.
Ndiung, S., & Bayu, G. W. (2019). Ritus Tiba Meka Orang Manggarai Dan Relevansinya Dengan Nilai-Nilai Karakter. Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia, 2(1), 14. https://doi.org/10.23887/jpmu.v2i1.20786
Perdinan, P., Atmaja, T., Adi, R. F., & Estiningtyas, W. (2019). Adaptasi Perubahan Iklim Dan Ketahanan Pangan: Telaah Inisiatif Dan Kebijakan. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 5(1), 60–87. https://doi.org/10.38011/jhli.v5i1.75
Priyanto, M., Toiba, H., & Hartono, R. (2021). Climate Change Adaptation Strategy : Affecting Factors and. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis (JEPA), 5, 1169–1178.
Priyanto, & Safitri, D. (2016). Potential Development of Culture-Based Tourism Villages Overview of Tourism Villages in Central Java. Jurnal Vokasi Indonesia, 4(1).
Rusdiansyah. (2020). Pendidikan Budaya di Sekolah dan Masyarakat. Iqro: Jurnal Islamic Education, 3(1), 45–58.
Santika, I. N. E., & Suryasih, I. A. (2018). Elemen Budaya Sebagai Daya Tarik Wisata Di Desa Wisata Pengotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Jurnal Destinasi Pariwisata, 6(1), 31. https://doi.org/10.24843/jdepar.2018.v06.i01.p06
Subair, Kolopaking, L. M., Adiwibowo, S., & Pranowo, M. B. (2014). Adaptasi Perubahan Iklim Komunitas Desa: Studi Kasus Di Kawasan Pesisir Utara Pulau Ambon. KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture, 6(1), 57–69. https://doi.org/10.15294/komunitas.v6i1.2943
Sudarma, I. M., & As-syakur, A. R. (2018). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian Di Provinsi Bali. SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 12(1), 87. https://doi.org/10.24843/soca.2018.v12.i01.p07
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).