PENGOPTIMALAN PENERAPAN MODUL AJAR DAN MODUL PROJEK PADA GURU SMP SEKOLAH PENGGERAK MODEL 1

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.17398

Keywords:

Teaching Module, Project Module, Sekolah Penggerak Program.

Abstract

Abstrak: Seiring di berlakukannya kurikulum Merdeka di jenjang Dasmen pada tahun 2022 .Hasil pendampingan pada sekolah penggerak selama lima bulan terkait modul ajar dan modul projek yang rutin setiap bulan dilakukan masih banyak permasalahan, yaitu mulai dari perencanaan KOS, penyusunan modul ajar, modul projek, dan implementasi masil belum optimal. Terlihat dari lima sekolah yang didampingi masih ada tiga sekolah masih perlu pendampingan khusus. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalkan dalam perencanaan dan implenetasi dari kurikulum merdeka. Metode kedua pelatihan menyusun modul ajar  dan modul projek. Proses ini dilakukan secara hybrid. Offline berupa pendampingan langsung, kemudian dilanjutkan secara online melalui penyusunan mandiri di sekolah. Mitra dalam kegiatan ini yaitu  3 kepala sekolah dan 15 komite pembelajaran yang berada di kabupaten Sukabumi.  Selanjutnya kegiatan pengabdian terdiri dari observasi lapangan, koordinasi dengan mitra, pelaksanaan program, monitiring dan evaluasi, dengan harapan setiap satuan pendidikan dapat mengoptimalkan penyusunan modul ajar, modul projek, sampai implementasi. Adapun hasil evaluasi menujukan 3 sekolah dapat pengoptimalkan, terlihat dari keterampilan menyusun modul ajar dan modul projek pada awalnya 80% menjadi 91%, implementasi modul ajar dan modul projek dari awalnya 78% menjadi 95%.

Abstract:  As the Merdeka curriculum is implemented at the Dasmen level in 2022, the results of the five months of mentoring at driving schools regarding teaching modules and project modules which are routinely carried out every month still have many problems, namely starting from KOS planning, preparing teaching modules, project modules, and implementation still not optimal. It can be seen that of the five schools being assisted, there are still three schools that still need special assistance. Therefore, this service activity aims to optimize the planning and implementation of the independent curriculum. The second method of training is to prepare teaching modules and project modules. This process is carried out in a hybrid manner. Offline in the form of direct assistance, then continued online through independent preparation at school. Partners in this activity are 3 school principals and 15 learning committees in Sukabumi district. Furthermore, service activities consist of field observations, coordination with partners, program implementation, monitoring and evaluation, with the hope that each educational unit can optimize the preparation of teaching modules, project modules, and implementation. The evaluation results showed that 3 schools were able to optimize, as seen from the skill in compiling teaching modules and project modules from initially 80% to 91%, implementation of teaching modules and project modules from initially 78% to 95%.

 

 

  

References

Angga, A., Suryana, C., Nurwahidah, I., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Kabupaten Garut. Jurnal Basicedu, 6(4), 5877–5889. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3149

Aslam, H. S. L. , & Z. (2021). Peningkatan Kemampuan Guru SDN Ngargogondo MAgelang dalam Melakukan Penilaian Melalui Workshop Evaluasi Kurikulum 2013. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(5), 2195–2201.

Bali, E. N. , & K. A. N. (2023). Lokakarya Kurikulum Merdeka Belajar Pada Sekolah Penggerak.

Kemdikbudristek. (2020). Paparan Program Sekolah Penggerak.

Kemdikbudristek. (2021). Paparan Program Sekolah Penggerak.

Kemdikbudristek. (2022). Paparan Program Sekolah Penggerak.

Manalu, J. B, S. P, H. N. , & T. H. (2022). Prosiding Pendidikan Dasar Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar. Mahesa Centre Research, 80–86.

Maulana Fajar, S. B. (2023). Pelatihan Pembuatan Modul Ajar untuk Mempersiapkan Siswa Menghadapi Kurikulum Merdeka Pada SMK Negeri 5 Pekanbaru. ABDIMAS Lectura, 1(1), 60–66.

Nasution, S. W. (2022). Assesment Kurikulum Merdeka Belajar Di Sekolah Dasar. Seminar Nasional Pendidikan Dasar, 135–142.

Nurhayati, P., Emilzoli, M., & Fu’adiah, D. (2022). Peningkatan Keterampilan Penyusunan Modul Ajar Dan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kurikulum Merdeka Pada Guru Madrasah Ibtidaiyah. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(5). https://doi.org/10.31764/jmm.v6i5.10047

Rahimah. (2022). Peningkatan Kemampuan Guru Smp Negeri 10 Kota Tebingtinggi Dalam Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka Melalui Kegiatan. ANSIRU PAI: Pengembangan Profesi, 92–106.

Rahmadayanti, D., & Hartoyo, A. (2022). Potret Kurikulum Merdeka, Wujud Merdeka Belajar di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 7174–7187. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3431

Satria, R. , A. P. , W. K. S. , & H. T. Y. (2022). Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. In Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, (pp. 0–137).

Sesmiarni, Z. (2022). Konsep Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka. Jurnal Penelitian IlmuPendidikan Indonesia, 1(1), 29–34. https://jpion.org/index.php/jpi29https://jpion.org/index.php/jpi

Supriyadi, S., Lia, R. M., Rusilowati, A., Isnaeni, W., Susilaningsih, E., & Suraji, S. (2022). Penyusunan Instrumen Asesmen Diagnostik untuk Persiapan Kurikulum Merdeka. Journal of Community Empowerment, 2(2), 63–69. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jce

Suryaman, M. (2020). Orientasi Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 13–28.

Wayan, I., Yasa, P., Made, D., Purnawati, O., Hendra, P., & Martayana, M. (n.d.). Pelatihan Penyusunan Modul Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Di Smk Widya Dharma Bali, Buleleng.

Published

2023-10-02

Issue

Section

Articles