PEMBERDAYAAN AKTOR PEMUDA DESA DALAM STRATEGI KOMUNIKASI DIGITAL PADA DESA TERBAIK DUNIA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.17485Keywords:
Youth, Village Tourism, Market Information System, Sustainable Tourism.Abstract
Abstrak: Desa Nglanggeran, yang berlokasi di Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DIY, berhasil memenangkan gelar Desa Wisata Terbaik Dunia tahun 2021. Mengingat potensi dan pencapaian luar biasa yang dimiliki oleh Desa Nglanggeran, menjalankan proses pergantian generasi dalam pengelolaan desa wisata berperan sebagai perihal yang sangatlah berarti. Kemampuan para pemuda desa tersebut sangat urgent dibekali kemampuan pengelolaan Marketing Information System (MkIS). Tujuan pengabdian adalah untuk memberdayakan pemuda desa dalam memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan kesadaran akan optimalisasi Sistem Informasi Pemasaraan. Terdapat 10 orang pemuda desa nglanggeran yang terpilih sebagai mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai aktor pemuda yang akan mengelola Marketing Information System (MkIS) Pemasaran pariwisata. Metode pelaksanaan pengabdian tersebut melibatkan teknologi berbasis Marketing Information System. Selanjutnya, pendekatan yang berfokus pada proses sosialisasi, pelatihan, pendampingan digunakan sebagai alat untuk mengalirkan pengetahuan dan pendidikan kepada masyarakat guna meningkatkan pemberdayaan mereka. Adapun hasil pengabdian hasil pre-test menujukan sebagian besar pemuda desa memiliki kefahaman awal untuk mengelola website dan media digital yaitu 10 % yang memiliki kefahaman baik dan sisanya 30 persen yang cukup memahami dan 60% kurang memahami. Adapun hasil post-test menunjukan adanya kenaikan yang signifikan yaitu menjadi 70 % menjadi lebih baik. Demikian juga terhadap kefahaman pada keterampilan conten creator,Editing foto dan Cerita Bergambar di Media Sosial awalnya hanya 30 % menjadi 50 %.. Hasil kegiatan pengabdian telah memberikan edukasi dan memberikan stimulus kepada pemuda desa sebagai aktor pariwisata keberlanjutan untuk berperan aktif dalam mengelola website, aplikasi android, serta media sosial seperti Twitter, Facebook dan Instagram sebagai media pemasaran pariwisata oleh Desa Nglanggeran.
Abstract: Nglanggeran Village, located in Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DIY, won the title of World's Best Tourist Village in 2021. Considering the extraordinary potential and achievements of Nglanggeran Village, carrying out a generational change process in managing a tourist village plays a very significant role. The village youth's abilities must be equipped with Marketing Information System (MIS) management skills. The service aims to empower village youth to utilize digital technology to increase awareness of optimizing Marketing Information Systems. Ten young people from Nglanggeran village were selected as partners in implementing this activity as youth actors who will manage the Tourism Marketing Information System (MIS). The method of implementing this service involves Marketing Information System-based technology. Furthermore, an approach that focuses on socialization, training, and mentoring is used as a tool to channel knowledge and education to the community to increase their empowerment. As for the service results, the pre-test results show that most village youth have an initial understanding of managing websites and digital media, namely 10% who have a good understanding, the remaining 30% who understand pretty well and 60% who do not understand. The post-test results showed a significant increase, namely 70% better. Likewise, understanding content creator skills, photo editing and illustrated stories on social media was initially only 30% to 50%. The results of service activities have provided education to village youth as sustainable tourism actors to play an active role in managing websites and applications. Android and social media are tourism marketing media by Nglanggeran Village.
Â
References
Arfan, Iskandar, et al. (2021) "Pemberdayaan Masyarakat Untuk Peningkatan Kesehatan Lingkungan."Jurnal Abdimas Indonesia1.3: 89-95.
Das, Nimai. (2012). “Agricultural & Applied Economies Association Impact of Participatory Forestry Program on Sustainable Rural Livelihoods: Lessons from an Indian Province†dalam Applied Economie Perspectives and Policy, 34(3): 428–453.
Demaz Fauzi Hadi. (2021). Strategi Digital Marketing Bagi Umkm (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah) Untuk Bersaing Di Era Pandemi. Jurnal Competitiv. Volume 16, Nomor 1, Juli 2021
Jamalina, I. A., & Wardani, D. T. K. (2017). Strategi Pengembangan Ekowisata Melalui Konsep Community Based Tourism (Cbt) Dan Manfaat Sosial Dan Ekonomi Bagi Masyarakat Di Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 18(1), 71–85. https://doi.org/10.18196/jesp.18.1.400
Nirmala, B. P. W., & Paramitha, A. A. I. I. (2020). Digitalisasi Desa dan Potensi Wisata Di Desa Kerta, Kabupaten Gianyar Menuju Pariwisata 4.0. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 4(3), 350-355. https://doi.org/10.22437/jkam.v4i2.11273
Muljadi A.J., 1944. (2009.). Kepariwisataan dan perjalanan / Muljadi A.J. Jakarta: Rajawali Pers
Kurnianti, A.W. (2018). Strategi Komunikasi Pemasaran Digital Sebagai Penggerak Desa Wisata Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Riset Komunikasi, 1(1), 180–190. https://doi.org/10.24329/jurkom.v1i1.24
Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Manajemen Pemasaran (13 Jilid 1). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Retnasary, M., Setiawati, S. D., Fitriawati, D., & Anggara, R. (2019). Pengelolaan Media Sosial Sebagai Strategi Digital Marketing Pariwisata. Jurnal Kajian Pariwisata, 1(1), 76–83.
Syafi’i, M., & Suwandono, D. (2015). Perencanaan Desa Wisata Dengan Pendekatan Konsep Community Based Tourism (CBT) Di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Ruang, 1(2), 51-60. https://doi.org/10.14710/ruang.1.2.61-70
Susanti, Elisa. (2020). Pelatihan Digital Marketing Dalam Upaya Pengembangan Usaha Berbasis Technology Pada UMKM Di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor. Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat. 1(2). 36-50. https://doi.org/10.24198/sawala.v1i2.26588
Supriyanto. (2017). Perancangan Penerapan Gamifikasi pada Media Informasi Ekowisata. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, 15–18.
Usadolo S. E., Caldwell M. (2016). A stakeholder approach to community participation in a rural development project. Sage Open, 6, 1–9. https://doi.org/10.1177/2158244016638132
Pante, Bemadeth Laurelyn dkk. (2013). “Participatory Action Research in Disaster Preparedness and Community Reconstruction†dalam Philippine Sociological Review, 61(2): 428–453.
Yanti, D. (2020). Pengaruh Digital Marketing Terhadap Peningkatan Kunjungan Wisata Di Danau Toba The Effect Of Digital Marketing Toward Enhancement Tourist Visit In Toba Lake. Khasanah Ilmu: Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 11(1), 16–26. https://doi.org/10.31294/khi.v11i1.7607.
Wiryawan, Mendiola. (2008). Kamus Brand.Jakarta: Red and White Publishing.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).