PEMANFAATAN TANAMAN KELOR SEBAGAI UPAYA PENURUNAN ANGKA KEJADIAN STUNTING DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TALAGENING, JAWA TENGAH

Authors

  • Dyah Pikanthi Diwanti Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Mutiara Dien Safitri Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Evicenna Naftuchah Riani Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.17503

Keywords:

Moringa Plants, Stunting, Community Welfare.

Abstract

Abstrak: Desa Talagening merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bobotsari. Angka kejadian stunting di Desa Talagening cukup tinggi yaitu berjumlah 23 balita yang bertumbuh pendek dan 4 balita bertubuh sangat pendek. Dari jumlah 23 balita tersebut terdapat 2 balita yang memiliki status gizi kurang. Upaya penurunan stunting terus dilakukan oleh pemerintah Desa Talagening. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka penurunan stunting yaitu dengan pemberian makanan tambahan yang dapat memenuhi angka kecukupan gizi anak salah satunya dengan memanfaatkan bahan yang ada di masyarakat yaitu daun kelor.Pendekatan yang dilakukan dengan mengukur tingkat pemahaman stunting dari adanya pre dan post test, diskusi dan membuat produk makanan bergizi dari daun kelor. Data hasil pre test dan post test menunjukan peningkatan prosentase pemahaman peserta sebessar 80% dan adanya kesesuaian dengan kebutuhan dari masyarakat Kegiatan ini diikuti oleh 11 kader Nasyiatul Aisyiyah dan 10 remaja Desa Talagening. Untuk memecahkan masalah yang ada, dilakukan dengan beberapa metode kegiatan seperti ceramah, diskusi, dan praktik dalam kegiatan. Kegiatan ini merupakan upaya untuk penurunan angka stunting di wilayah Talagening. Upaya sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan publikasi kegiatan menjadi rangkaian yang memiliki tujuan untuk pencegahan dengan melibatkan institusi pendidikan, kesehatan dan kader yang akan terjun ke masyarakat.

Abstract: Talagening Village is one of the villages located in Bobotsari District. The incidence of stunting in Talagening Village is quite high, namely 23 toddlers who grow short and 4 toddlers with very short stature. Of the 27 toddlers, there are 2 toddlers who have less nutritional status. Efforts to reduce stunting continue to be carried out by the Talagening Village government. One of the efforts that can be made in the context of reducing stunting is by providing additional food that can meet the child's nutritional adequacy rate, one of which is by utilizing materials available in the community, namely Moringa leaves. This activity was attended by 11 Nasyiatul Aisyiyah cadres and 10 adults from Talagening Village. The approach taken is to measure the level of understanding of stunting from pre and posttests, discussions and making nutritious food products from Moringa leaves. To solve existing problems, it is carried out with several methods of activities such as lectures, discussions, and practice in activities. This activity is an effort to reduce stunting rates in the Talagening area. Socialization efforts, training, mentoring and publication of activities are a series that have a goal of prevention by involving educational institutions, health and cadres who will be involved in the community.

References

Dinkominfo. (2022). https://www.purbalinggakab.go.id/info/angka-stunting-purbalingga-terus-turun-pemkab-optimis-capai-target-provinsi/.

Erwina Sumartini, S., & Keb, M. (2020). Studi literatur: Dampak stunting terhadap kemampuan kognitif anak. Paper presented at the Jurnal Seminar Nasional.

Haidar, D. A., & Hutama, F. S. J. F. e.-P. (2016). Persepsi masyarakat jawa terhadap tumbuhan kelor di kecamatan ambulu jember. 25-31.

Handayani, B. J. M. I. P. H. (2021). The Role of Nasyiatul Aisyiyah and Fatayat NU Cadres in Preventing Stunting Cases in Indonesia. 1(1), 329-338.

Kemenkes_RI, P. P. (2018). Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi.

Kementrian_Sekretariat_Negara_RI. (2022). Percepatan Penurunan Stunting.

Muhammadiyah_Jawa_Tengah. (2016). Nasyiatul Aisyiyah.

Pratiwi, R. J. N. U. J. I. I. K. P.-I.-E.-I.-. (2021). Dampak Status Gizi Pendek (Stunting) Terhadap Prestasi Belajar. 12(2), 11-23.

Qamariah, N., Handayani, R., & Novaryatiin, S. J. P. J. I. P. K. M. (2019). Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Rumah Tangga dalam Pengolahan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Ramuan Obat Tradisional: Increased Knowledge and Skills of Housewives in Processing Family Medicinal Plants (TOGA) as Traditional Medicines. 4(1), 50-54.

Rochmawati, A. (2015). Pengembangan Metode Analisis Kadar Kalium Dalam Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dengan Metode Konduktometri.

Saint Sauveur, A. d., & Broin, M. (2010). Growing and processing moringa leaves.

Saputri, M. P., Nuraeni, A., & Supriyono, M. J. K. I. (2017). Efektivitas Variasi Makanan Terhadap Peningkatan Nafsumakan Anak Usia Prasekolah Di Kelurahan Kuningansemarang Utara.

Tim_Nasional_Percepatan_Penanggulangan_Kemiskinan. (2017). 100 Kabupaten/ Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) Ringkasan: Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia.

Wadu, J., Linda, A. M., Retang, E. U. K., & Saragih, E. C. J. S. J. P. M. B. (2021). Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Bahan Dasar Produk Olahan Makanan Di Kelurahan Kambaniru. 4(2), 87-90.

Wahyuningsih, R., & Darni, J. J. J. P. M. S. (2021). Edukasi pada ibu balita tentang pemanfaatan daun kelor (moringa oleifera) sebagai kudapan untuk pencegahan stunting. 2(2), 161-165.

Published

2023-10-04

Issue

Section

Articles