PENDAMPINGAN UPAYA MENURUNKAN INKONTINENSIA URIN BAGI MASYARAKAT DI TALANG BETUTU PALEMBANG

Authors

  • Dheni Koerniawan Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
  • Srimiyati Srimiyati Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
  • Aniska Indah Fari Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
  • Sanny Frisca Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
  • Wendi Putra Pratama Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v4i1.1753

Keywords:

Elderly, Urine incontinence, Kegel exercise

Abstract

Abstrak:Inkontinensia urine menjadi salah satu masalah yang meluas dan merugikan terutama bagi lansia. Salah satu bentuknya seperti lansia akan merasa rendah diri karena selalu basah akibat urine yang keluar, mungkin pada saat batuk, bersin, mengangkat barang berat dan ketidakmampuan menahan buang air kecil. Senam Kegel yang merupakan terapi non farmakologi untuk mengatasi inkontinensia urin. Kegiatan pengabdian yang dilakukan bertujuan untuk melatih lansia untuk melakukan senam Kegel sehingga dapat mengurangi gejala inkontinensia urin. Kegiatan dilakukan dengan pemberian edukasi, latihan senam Kegel, dan pendampingan selama tiga pertemuan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra mengalami penurunan ketidakmampuan menahan kemih dari rerata 8,56 menjadi 6,3 dan penurunan frekuensi berkemih dari rerata 2,07 menjadi 1,44 serta rerata skor total inkontinensia urine menurun dari 10,63 menjadi 7,74.

 

Abstract:Urinary incontinence is a widespread and detrimental problem especially for the elderly. One form such as the elderly will feel inferior because it is always wet due to urine coming out, maybe when coughing, sneezing, lifting heavy objects and the inability to resist urination. Kegel exercises which is a non-pharmacological therapy for overcoming urinary incontinence. Community service activities was aimed to train elderly for doing Kegel exercise thus can reduce symptoms of urinary incontinence. Service were carried out by providing education, Kegel exercises, and mentoring for three meetings. The results of the activity showed that the partners experienced a decrease in the inability to hold urine from an average of 8.56 to 6.3 and a decrease in the frequency of urination from a mean of 2.07 to 1.44 and the mean total urinary incontinence score decreased from 10.63 to 7.74

Abstrak:Inkontinensia urine menjadi salah satu masalah yang meluas dan merugikan terutama bagi lansia. Salah satu bentuknya seperti lansia akan merasa rendah diri karena selalu basah akibat urine yang keluar, mungkin pada saat batuk, bersin, mengangkat barang berat dan ketidakmampuan menahan buang air kecil. Senam Kegel yang merupakan terapi non farmakologi untuk mengatasi inkontinensia urin. Kegiatan pengabdian yang dilakukan bertujuan untuk melatih lansia untuk melakukan senam Kegel sehingga dapat mengurangi gejala inkontinensia urin. Kegiatan dilakukan dengan pemberian edukasi, latihan senam Kegel, dan pendampingan selama tiga pertemuan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra mengalami penurunan ketidakmampuan menahan kemih dari rerata 8,56 menjadi 6,3 dan penurunan frekuensi berkemih dari rerata 2,07 menjadi 1,44 serta rerata skor total inkontinensia urine menurun dari 10,63 menjadi 7,74.

 

Kata kunci: Lansia; Inkontinensia urin; Senam Kegel

 

Abstract:Urinary incontinence is a widespread and detrimental problem especially for the elderly. One form such as the elderly will feel inferior because it is always wet due to urine coming out, maybe when coughing, sneezing, lifting heavy objects and the inability to resist urination. Kegel exercises which is a non-pharmacological therapy for overcoming urinary incontinence. Community service activities was aimed to train elderly for doing Kegel exercise thus can reduce symptoms of urinary incontinence. Service were carried out by providing education, Kegel exercises, and mentoring for three meetings. The results of the activity showed that the partners experienced a decrease in the inability to hold urine from an average of 8.56 to 6.3 and a decrease in the frequency of urination from a mean of 2.07 to 1.44 and the mean total urinary incontinence score decreased from 10.63 to 7.74

Author Biographies

Dheni Koerniawan, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

Fakultas Ilmu Kesehatan

Srimiyati Srimiyati, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

Fakultas Ilmu Kesehatan

Aniska Indah Fari, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

Fakultas Ilmu Kesehatan

Sanny Frisca, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

Fakultas Ilmu Kesehatan

Wendi Putra Pratama, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

Fakultas Ilmu Kesehatan

References

Chiacchiero, M., Dresely, B., Silva, U., DeLosReyes, R., & Vorik, B. (2010). The relationship between range of movement, flexibility, and balance in the elderly. Topics in Geriatric Rehabilitation, 26(2), 148–155. https://doi.org/10.1097/TGR.0b013e3181e854bc

Crisp, J. [Ed], Douglas, C. [Ed], Rebeiro, G. [Ed], & Waters, D. [Ed]. (2017). Fundamentals of nursing: Australian adaptation. Fundamentals of Nursing: Australian Adaptation.

D.A, D., & Martiningsih. (2014). Pengaruh Latihan Kegel Terhadap Inkontinensia Urine Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Wherda Mega Angi Bima. Jurnal Kesehatan Prima, I(2), 1292–1297.

Felde, G., Ebbesen, M. H., & Hunskaar, S. (2017). Anxiety and depression associated with urinary incontinence. A 10-year follow-up study from the Norwegian HUNT study (EPINCONT). Neurourology and Urodynamics, 36(2), 322–328. https://doi.org/10.1002/nau.22921

Firyal, F. R. A. (2017). Hubungan Antara Konsumsi lemak, Obesitas Dan Aktovitas Fisik Dengan Hipertensi Usia Monopause. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 6(1), 47–58. https://doi.org/10.33475/jikmh.v6i1.53

Johan, D. (2011). Pengaruh Senam Yoga Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Yang Mengalami Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Padang Tahun 2011. Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.

Juananda, D., & Febriantara, D. (2017). Inkontinensia Urin pada Lanjut Usia di Panti Werdha Provinsi Riau. Jurnal Kesehatan Melayu, 1(1), 20. https://doi.org/10.26891/jkm.v1i1.2017.20-24

Karjoyo, J., Pangemanan, D., & Onibala, F. (2017). Pengaruh Senam Kegel Terhadap Frekuensi Inkontinensia Urine Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tumpaan Minahasa Selatan. Jurnal Keperawatan, 5(1).

Pranata, L., Koerniawan, D., & Daeli, N. E. (2019). Efektivitas ROM terhadap Gerak Rentang Sendi Lansia. Proceeding Seminar Nasional Keperawatan, 110–117.

Siburian, P. (2013). Empat Belas Masalah Kesehatan Utama Pada Lansia. Http://artikel.sabda.org/empat_belas_masalah_kesehatan_utama_pada_lansia.

Stanley, M. (2007). Buku ajar keperawatan gerontik (Gerontological Nursing: A Health Promotion or Protection Approach). In Jakarta: EGC.

Strong, N., Salim, S. Z., Nickels, J. L., & Poduri, K. R. (2017). Urinary incontinence in older adults. In Geriatric Rehabilitation: From Bedside to Curbside (pp. 157–180). https://doi.org/10.1201/9781315373904

Sun, D., & Agrawal, Y. (2016). Anatomy and Physiology of the Vestibular System. In Sataloff’s Comprehensive Textbook of Otolaryngology: Head and Neck Surgery (Otology/Neurotology/Skull Base Surgery) - Volume 1 (pp. 57–57). https://doi.org/10.5005/jp/books/12689_5

Tortora, G. (2009). Principles of Anatomy and Physiology 12th ed - G. Tortora. In John Wiley & SOns, Inc. (Vol. 53). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Wente, K., & Dolan, C. (2018). Aging and the Pelvic Floor. Current Geriatrics Reports, Vol. 7, pp. 49–58. https://doi.org/10.1007/s13670-018-0238-0

Wilis, N. (2018). Inkontinensia, Tugas Keluarga, Tugas Keluarga Dalam Menghadapi Inkontinensia Urine Pada Lansia. Jurnal Keperawatan Malang, 3(1), 7–15. https://doi.org/10.36916/jkm.v3i1.53

Published

2020-03-03

Issue

Section

Articles