PENINGKATAN VALUE ADDED LIMBAH KULIT BAWANG MERAH MELALUI PROGRAM KEMITRAAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.17550Keywords:
Farmer, Shallot Skin Waste, Empowerment, Compost, handycrafts.Abstract
Abstrak: Desa Genengadal merupakan sentra produksi bawang merah di Grobogan. Permasalahan bidang pertanian yang terjadi adalah ketidakmampuan pengelolaan limbah kulit bawang merah. Ketidakmampuan ini menunjukkan belum terimplementasinya SDGs poin 12 tentang produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab di bidang pertanian. Melihat potensi besar ini maka dilaksanakanlah pemberdayaan kepada 15 kelompok tani laki-laki dan 15 ibu-ibu PKK Desa Genengadal untuk melakukan kegiatan daur ulang limbah kulit bawang merah menjadi pestisida dan kerajinan tangan. Tujuan pengabdian ini untuk menciptakan peluang usaha agribisnis dan akselerasi industri kreatif. Pelaksanaan pemberdayaan menggunakan 4 Metode (penyuluhan, Demontrasi, transfer iptek, Monitoring dan Evaluasi berdasarkan penilaian proses). Seluruh tahapan dilaksanakan dengan pendekatan Community Development dan Edukatif. Hasil dari kegiatan ini telah mampu menambah pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan limbah kulit bawang merah bagi para mitra pengabdian.
Abstract: Genengadal village is the center of shallot production in Grobogan. The agricultural problem that occurs is the inability to manage shallot skin waste. This inability shows that SDGs point 12 on responsible production and consumption in agriculture has not been implemented. Seeing this great potential, empowerment was carried out for 15 male farmer groups and 15 PKK women in Genengadal Village to carry out activities to recycle shallot skin waste into pesticides and handicrafts. The purpose of this service is to create agribusiness business opportunities and accelerate the creative industry. The implementation of empowerment uses 4 methods (counseling, demonstration, transfer of science and technology, monitoring and evaluation based on process assessment). All stages are carried out with a Community Development and Educational approach. The results of this activity have been able to increase knowledge and skills about the utilization of shallot skin waste for service partners.
Â
Â
 ÂReferences
Agribisnis UMY. (2019, March 12). UMY Latih Petani Bawang Merah di Bantul Buat Kompos. Radar Jogja. https://radarjogja.jawapos.com/bantul/2019/03/12/umy-latih-petani-bawang-merah-di-bantul-buat-kompos/
Dinas Pertanian dan Pangan. (2018, August 23). Penanganan Pasca Panen Bawang Merah. Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Badung. https://diperpa.badungkab.go.id/Artikel/18079-penanganan-pasca-panen-bawang-merah
Distanhortbun Sulsel. (2022, April 25). Panen dan Pasca Panen Bawang Merah. Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tengah.
Eldian, A. P., Pratiwi, B. A., Siki, D. A. R. D., Najiyah, D., & Kharism, E. M. (2021). Community Organization & Communication Development (Pengorganisasian Dan Pemberdayaan Masyarakat Di Wilayahrw.07 Kelurahan Jatimulya Dalam Meningkatkan Daya Tahan Ekonomi Dan Sosial Dimasa Pandemi). Pengabdian Masyarakat Fikom UBJ, 1.
Hadi, A. F., & Gusrion, D. (2020). Penerapan Cat Dalam Mengukur Tingkat Kesiapan Siswa Smk Dalam Menghadapi Ujian Masuk Perguruan Tinggi. Jurnal Abdimas ADPI Sains Dan Teknologi, 1(2), 05–08.
LIPI. (2016, May 12). Teknologi Tepat Guna Untuk Mendukung Penguatan Sistem Inovasi di Daerah. LIPI Jawa Tengah. http://lipi.go.id/pengumuman/teknologi-tepat-guna-untuk-mendukung-penguatan-sistem-inovasi-di-daerah/15557
Mutia, A. (2022, October 24). Jadi Komoditas Andalan, Konsumsi Bawang Merah Sektor Rumah Tangga Naik 8,33% pada 2021. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/10/24/jadi-komoditas-andalan-konsumsi-bawang-merah-sektor-rumah-tangga-naik-833-pada-2021#:~:text=Badan%20Pusat%20Statistik%20(BPS)%20mencatat,jika%20dibandingkan%20dengan%20tahun%20sebelumnya.
Noormansyah, Z., Djuliansah, D., Cahrial, E., Amilin, A., Pertanian, F., & Siliwangi Tasiklamaya, U. (2022). Penerapan Teknologi Nano Bio Fertilizer Pada Usahatani Di Lahan Darat Dalam Rangka Peningkatan Keanekaragaman Pangan Lokal Dan Kesejahteraan Petani Talas Beneng. Jurnal Pengabdian Siliwangi, 8(2), 65–73.
Puji Astuti, D., Suci Rachmadani, W., & Khafidz, A. (2022). Diversifikasi Olahan Bawang Merah Menjadi Produk Bernilai Ekonomis Tinggi di Desa Genengadal Grobogan. https://madaniya.pustaka.my.id/journals/contents/article/view/240
Purnomo, S. H., Nursayekti, L. F., Winandi, A., Ristiyanti, C., Rizkiawan, M. I., Ummayah, N. T., Handayani, O. V. D., & Mudawamah, U. (2021). Penyuluhan Pembuatan Mikro Organisme Lokal dari Nasi Bekas pada Anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Desa Genengadal, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. 1(1), 327–333.
Rahim, A. (2016). Peran Kepemimpinan Perempuan dalam Perspektif Gender. Al-Maiyyah, 9(2), 268–295.
Sirojul Munir. (2022, March 4). Kabupaten Grobogan Berdayakan Petani Bawang Merah Lebih Maju dan Modern. Radar Kudus. https://radarkudus.jawapos.com/grobogan/04/03/2022/kabupaten-grobogan-berdayakan-petani-bawang-merah-lebih-maju-dan-modern/
Sobon, K., & Lumowa, S. J. (2018). Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Ipa Di Sd Negeri Kawangkoan Kecamatan Kalawat. Pendidikan Dasar Nusantara, 3. http://ojs.unpkediri.ac.id
Susanawati, Rozaki, Z., & Mulyono. (2019). Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah Menjadi Pupuk Kompos Di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul. Seminar Nasional Abdimas Ii.
Tangio, J. S., Pikolo, M., Laliyo, L. A. R., Riva’i, S. N., & Ishak, S. A. (2022). Membangun Desa Daenaa Melalui Optimalisasi Pemanfaatan Hasil Pertanian dan Limbahnya dalam Mendukung Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Damhil: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 1(1), 20–29. https://doi.org/10.34312/damhil.vxix.xxxxx
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).