PELATIHAN LITERASI DIGITAL DAN PRODUKSI KONTEN POSITIF MELALUI WEBSITE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN REMAJA MASJID DALAM MEMANFAATKAN MEDIA TEKNOLOGI
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i5.17554Keywords:
Digital Legacy, Positive Content on the Website, Mosque Youth.Abstract
Abstrak: Perkembangan media digital kini telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali remaja dengan jumlah tertinggi sebagai pengguna media digital. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan media digital oleh remaja belum tentu berdampak positif. Remaja Masjid memiliki peran khusus dalam menyampaikan berita-positf, salah satunya dengan menggagas Gerakan Satu Masjid Satu Konten. Untuk membuat konten positif yang lebih menarik, maka remaja masjid membutuhkan sebuah pelatihan literasi digital yang terfokus pada pengembangan konten dalam kegiatan dakwah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan masyarakat terkait literasi digital dan konten positif di media digital. Mitra yang akan dilibatkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Remaja Masjid Salman Alfarisi Aceh Tamiang yang berjumlah 12 orang. Metode yang digunakan adalah diskusi interaktif serta pelatihan pembuatan konten berbasis website dengan sistem evaluasi menggunakan angket pengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, serta angket respon peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan yang dijadikan sebagai indikator pengukuran capaian kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada peserta, persentase peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti pelatihan pemanfaatan teknologi adalah 66.67% dan pengetahuan peserta setelah mengikuti pelatihan pembuatan konten-konten positif adalah 75%.
Abstract: The development of digital media has now spread to all levels of society, including teenagers with the highest number of digital media users. However, this does not rule out the possibility that teenagers' use of digital media may not necessarily have a positive impact. To create more interesting positive content, mosque youth need digital literacy training that focuses on developing content for da'wah activities and educating the people. The aim of this activity is to provide public awareness, knowledge and abilities regarding digital literacy and positive content in digital media. The partners who will be involved in this service activity are the Salman Alfarisi Aceh Tamiang Mosque Youth, totaling 12 people. The method used is interactive discussion and website-based content creation training with an evaluation system using participant knowledge questionnaires before and after participating in the training, as well as training participant response questionnaires after participating in the training which are used as indicators for measuring activity achievements. The results of this service activity are based on the results of a questionnaire distributed to participants, the percentage increase in participants' knowledge after participating in technology utilization training was 66.67% and participants' knowledge after participating in positive content creation training was 75%.
References
Anggia, M. N., & Shihab, M. R. (2018). Strategi Media Sosial Untuk Pengembangan Umkm. Jurnal Terapan Teknologi Informasi, 2(2), 159–170.
APJJ. (2020). Laporan Survei Internet APJII 2019 – 2020. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2020, 1–146. https://apjii.or.id/survei
Jones, R. H., & Hafner, C. A. (2021). Understanding Digital Literacies. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781003177647
Juditha, C. (2018). Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation. Jurnal Pekommas, 3(1).
Martin, C. A., & Tulgan, B. (n.d.). Generation Mix: to Collaboration.
Nasionalita1, K., & Nugroho2, C. (2020). Indeks Literasi Digital Generasi Milenial di Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(1), 32–47. https://doi.org/10.31315/JIK.V18I1.3075
Nasionalita, K., & Nugroho, C. (2020). Indeks literasi digital generasi milenial di Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(1), 32–47.
Naufal, H. A. (2021). Literasi digital. Perspektif, 1(2), 195–202.
Nugroho, C. (2021). Pelatihan Literasi Digital dan Produksi Konten Positif Untuk Remaja Masjid Ba’abussalam, Taman Cibaduyut Indah, Kabupaten Bandung. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 4, 136–142.
Pendidikan, J. I. (2022). Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan, Volume 9 No. 2, Juli-Desember 2022. 9(2), 68–81.
Putra, Y. S. (2017). THEORITICAL REVIEW: TEORI PERBEDAAN GENERASI. Among Makarti, 9(2). https://doi.org/10.52353/AMA.V9I2.142
Riyanto, Z., & Riyanto, Z. (2019). Analisis Perilaku Mahasiswa Sains Dan Teknologi Dalam Penggunaan Smartphone (Gadget) Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik. PERFORMA Media Ilmiah Teknik Industri, 17(2), 132–138. https://doi.org/10.20961/performa.17.2.28802
Sari, S. (2019). Literasi media pada generasi milenial di era digital. Professional: Jurnal Komunikasi Dan Administrasi Publik, 6(2), 30–42.
Susilo, M. E., Yustitia, S., & Afifi, S. (2020). Intergeneration Comparison of the Spread Pattern of Hoax. Jurnal ASPIKOM, 5(1), 50–62. https://doi.org/10.24329/ASPIKOM.V5I1.533
Wardle, C., & Derakhshan, H. (2017). INFORMATION DISORDER: Toward an interdisciplinary framework for research and policy making Information Disorder Toward an interdisciplinary framework for research and policymaking. www.coe.int
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).