PEMBUATAN BOKASHI BERSAMA KELOMPOK WANITA TANI NEKA BEGAS: PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN

Authors

  • Fany Juliarti Panjaitan Program Studi Budi Daya Tanaman Perkebunan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Belu
  • Muhammad Noor Ariefin Program Studi Agronomi, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
  • Rizki Adiputra Taopan Program Studi Agronomi, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
  • Defiyanto Djami Adi Program Studi Agronomi, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
  • Viktorius Ocen Kurniawan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), Satar Mese Barat
  • Maximillianus Ryanto Program Studi Agronomi, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
  • Yohanes Gabriel Wago Program Studi Agronomi, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i6.17714

Keywords:

Bokashi, Asistance, Counseling.

Abstract

Abstrak: Bokashi merupakan salah satu pupuk organik yang berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah dan ramah lingkungan. Namun, pemahaman petani tentang pembuatan bokashi masih minim sehingga perlu dilakukan kegiatan penyuluhan dan pendampingan tentang pembuatan bokashi. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anggota kelompok wanita tani tentang pembuatan bokashi dan mampu membuat bokashi secara mandiri. Pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2022. Metode pengabdian terdiri dari penyuluhan dan pendampingan pembuatan bokashi. Evaluasi dilakukan dengan mengobservasi pemahaman dan keterampilan anggota kelompok wanita tani pada saat kegiatan berlangsung dan pasca kegiatan. Kelompok sasaran kegiatan pengabdian ini adalah KWT Neka Begas, kelompok dampingan program TEKAD yang dibentuk pada bulan November 2021. Anggota yang berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian sebanyak 22 orang Hasil dari pendampingan yang dilakukan baik secara luring maupun daring meningkatkan pemahaman mitra tentang pembuatan bokashi sekitar 93,6%. Hasil analisis bokashi untuk parameter C-organik, C/N, kadar N, P dan K telah memenuhi persyaratan SNI 19-7030-2004 dan persyaratan teknis minimal pupuk organik padat menurut Keputusan Menteri Pertanian RI nomor 261/KPTS/SR.310/M/4/2019, namun parameter kadar air belum memenuhi standar.

Abstract: Bokashi is an organic fertilizer that plays a role in increasing soil fertility and is environmentally friendly. However, farmers' understanding of making bokashi is still minimal, so it is necessary to carry out counseling and assistance activities regarding making bokashi. The service activity aims to increase the understanding of women farmer group members about making bokashi and being able to make bokashi independently. This community service was carried out in August 2022. The service method consists of counseling and assistance in making bokashi. Evaluation is carried out by observing the understanding and skills of women farmer group members during and after the activity. The target group for this service activity is KWT Neka Begas, a group assisted by the TEKAD program which was formed in November 2021. The members who participated in the service activity were 22 people. The results of the assistance carried out both offline and online increased partners' understanding of making bokashi by around 93.6 %. The results of the bokashi analysis for the parameters C-organic, C/N, N, P and K levels have met the requirements of SNI 19-7030-2004 and the minimum technical requirements for solid organic fertilizer according to Decree of the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia number 261/KPTS/SR.310/M /4/2019, but the water content parameters do not meet the standards.

References

Akbar, M., Widjajanto, D., & Hasanah, U. (2021). Pengaruh Bokashi Bonggol Pisang dan Daun Gamal terhadap Sifat Fisik-Kimia Inceptisols Lembah Palu. Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian, 9(3), 663–671. http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/946%0Ahttp://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/download/946/894

Badan Standardisasi Nasional. (2004). Spesifikasi kompos dari sampah organik domestik. Badan Standardisasi Nasional, 12.

Daryono, & Alkas, T. R. (2017). Pemanfaatan Limbah Pelepah dan Daun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq) sebagai Pupuk Kompos. Jurnal Hutan Tropis, 5(3), 188–195.

Ekawandani, N., & Kusuma, A. A. (2018). Pengomposan Sampah Organik (Kubis dan Kulit Pisang) dengan Menggunakan EM4. Jurnal TEDC, 12(1), 38–43.

Irwan, H., Wahyudi, I., & Isrun. (2015). Pengaruh Beberapa Jenis Bokashi terhadap Serapan Nitrogen Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccarata) pada Entisols Sidera. E-J. Agrotekbis, 3(2), 141–148.

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia. (2019). Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. In Pub. L. No. 261/ KPTS/ SR. 310//M/4/2019 (2019). (pp. 1–18). http://psp.pertanian.go.id/index.php/page/publikasi/418

Kusumawati, A. (2015). Analisa Karakteristik Pupuk Kompos. Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta, 323–329.

Lanamana, W., Fowo, K. Y., Dominicus, L., Djou, G., Pande, Y., Flores, U., Nusa, E., & Timur, T. (2021). Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan Bokashi bagi Kelompok Ternak Seote-Seate di Desa Randotonda Provinsi Nusa Tenggara Timur. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(4), 1–8.

Maia, M. (2016). Pemanfaatan Limbah Ternak sebagai Pupuk Bokashi di Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Laporan PKL-SPPN Kupang.

Nida, M., Sofyan, A., & Sari, N. (2022). Sifat Fisika dan Kimia Bokashi Limbah Pertanian Kangkung, Bayam, dan Kubis. Gontor AGROTECH Science Journal, 8(1), 1–15. https://doi.org/10.21111/agrotech.v8i1.7224

Nurhayati, Jamil, A., & Anggraini, R. S. (2011). Potensi limbah pertanian sebagai pupuk organik lokal di lahan kering dataran rendah iklim basah. J. Iptek Tanaman Pangan, 6(2), 193–202. http://pangan.litbang.deptan.go.id/

Nurman, S., Ermaya, D., Hidayat, F., & Sunartaty, R. (2019). Pemanfaatan Limbah Pertanian dan Peternakan sebagai Pupuk Kompos. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 3(1), 5. https://doi.org/10.30595/jppm.v3i1.2709

Ole, M. B. B. (2013). Penggunaan Mikroorganisme Bonggol Pisang (Musa paradisiaca) sebagai Dekomposer Sampah Organik. In Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknobiologi Program Studi Biologi.

Rahma, S., Rasyid, B., & Jayadi, M. (2019). Peningkatan Unsur Hara Kalium dalam Tanah melalui Aplikasi POC Batang Pisang dan Sabut Kelapa. Jurnal Ecosolum, 8(2), 74. https://doi.org/10.20956/ecosolum.v8i2.7873

Suwastika, A. A. N. G., Sutari, N. W. S., & Muriani, N. W. (2015). Analisis Kualitas Larutan Mikroorganisme Lokal Daun Gamal (Gliricidia sepium) pada Beberapa Waktu Inkubasi. Agrotrop: Journal on Agriculture Science, 5(2), 206–2015.

Trisno, Widjajanto, D., & Hasanah, U. (2016). Pengaruh Bokashi Kotoran Sapi terhadap Beberapa Sifat Fisik Entisol Lembah Palu. E-J. Agrotekbis., 4(3), 288–294.

Utomo, P. B., & Nurdiana, J. (2018). Evaluasi Pembuatan Kompos Organik. Jurnal Teknologi Lingkungan, 2(01), 28–32.

Wahyono, S., & Sahwan, F. L. (2010). Standarisasi Kompos Berbahan Baku Sampah Kota. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 6(3), 223–233. https://doi.org/10.29122/jrl.v6i3.1936

Windi, Y., Jawang, U.P & Ndapamuri, M. H. (2022). Uji Kualitas Pupuk Bokasi Kombinasi Bahan Lokal Daun Tumbuhan Gamal, Kirinyuh dan Lamtoro. Formosa Journal of Sustainable Research, 1(5), 655–670. https://doi.org/10.55927/fjsr.v1i5.1474

Published

2023-12-04

Issue

Section

Articles