PENDAMPINGAN DALAM PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN WISATA KABUPATEN BANGKALAN
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v4i2.1886Keywords:
Development Priorities, Apparatus Assistance, Regional DevelopmentAbstract
Abstrak: Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pendampingan dalam penentuan prioritas pembangunan bertujuan untuk membantu aparat daerah dalam menentukan strategi pengembangan wilayah untuk wisata lokal. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bangkalan dengan Pihak Universitas Trunojoyo Madura. Metode pelaksanaan secara umum terbagi dalam tiga tahap. Pertama, identifikasi masalah penentuan prioritas pembangunan. Dalam tahap ini, tim dari Universitas Trunojoyo Madura melakukan studi awal untuk mengidentifikasi problem dan berbagai alternatif pemecahan masalah. Kedua, penyampaian hasil temuan awal dan kolaborasi dengan pihak Balitbangda Kabupaten Bangkalan sebagai mitra kegiatan. Ketiga, sosialisasi hasil kegiatan dalam bentuk diseminasi hasil kegiatan pengabdian masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa identifikasi prioritas pengembangan wilayah berhasil dilakukan. Selanjutnya, aparat pemerintah dapat menggunakan pendekatan yang sama untuk menentukan prioritas pengembangan wilayah untuk kasus yang berbeda.
Abstract:Â Community service activities in the form of assistance in determining development priorities aim to assist regional officials in determining regional development strategies for local tourism. This activity was carried out as a follow up to the cooperation agreement between the District Government of Bangkalan and Universitas Trunojoyo Madura. The method of implementation is generally divided into three stages. First, identify the problem of determining development priorities. In this stage, a team from the University of Trunojoyo Madura conducted a preliminary study to identify problems and various alternative solutions to problems. Second, delivery of initial findings and collaboration with the Balitbangda Bangkalan as the activity partner. Third, the dissemination of results of activities in the form of dissemination of the results of community service activities. The results of the activities showed that the identification of priority for regional development was successfully carried out. Furthermore, government officials can use the same approach to determine regional development priorities for different cases
References
Astuti, R. W., Nurjani, Y., & Susanti, P. (2017). Aplikasi pemberian kredit mikro pada bank xyz dengan metode analitycal hierarchy process. Fortech (Journal of Information Technology), 1(2), 15–21.
Harahap, H. I. (2018). Peluang Masyarakat Pesisir di Kampung Nelayan Dalam Upaya Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Melalui Pendekatan Politik Lingkungan. Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM), 2(2), 143–148.
Kamil, A., Bakhtiar, A., & Sriyanto. (2016). Pemilihan Bahan Pewarna Alam Batik Tulis di Usaha Kecil dan Menengah Semarang Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process ( AHP ). Industrial Engineering Online Journal, 5(2).
Katarina, & Fithriana, N. (2017). Pengembangan sektor pariwisata dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Batu. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 6(2), 120–125.
Khotimah, K., Wilopo, & Hakim, L. (2017). Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya (Studi Kasus pada Kawasan Situs Trowulan sebagai Pariwisata Budaya Unggulan di Kabupaten Mojokerto). Jurnal Administrasi Bisnis, 41(1), 56–65.
Mukti, M. D. L., Makmur, M., & Adiono, R. (2015). Strategi Pengembangan Kawasan Barat Sungai Brantas Kota Kediri sebagai Destinasi Pariwisata Daerah untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Studi di Kawasan Objek Wisata Selomangleng Kota Kediri). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 3(11), 1797–1803.
Nurhadi, F. (2014). Strategi Pengembangan Pariwisata Oleh Pemerintah Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi Pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto). Jurnal Administrasi Publik, 2(2), 325–331.
Prasodjo, T. (2017). Pengembangan Pariwisata Budaya dalam Perspektif Pelayanan Publik. Jurnal Office, 3(1), 7–12.
Primadani, S., Mardiyono, & Riyanto. (2013). Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah. Jurnal Administrasi Publik, 1(4), 135–143.
Setyaningrum, A., Budi, H., & Masduqi, E. (2017). Develompment Strategy of Tourism Activity Base on Coastal and Marine Resources in Depok Beach , Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi, 7(2), 179–190.
Simanjorang, R. M. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Mahasiswa Lulusan Terbaik Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process Pada Perguruan Tinggi. Jurnal Mantik Penusa, 2(1), 1–10.
Sugiyarto, & Amaruli, R. J. (2018). Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal. Jurnal Administrasi Bisnis, 7(1), 45–52.
Susilawati, H. Mappamiring, A. S. (2016). Strategi pengembangan pariwisata pantai bira sebagai sumber unggulan pendapatan asli di daerah Kabupaten Bulukumba. Jurnal Administrasi Publik, 2(1).
Sutinah, E., & Nisa, K. (2018). Kombinasi Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution Dalam Pemilihan Supplier. Informatics for Educators and Professionals, 2(2), 115–124.
Syamiruddin. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Mesin Tugoat Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)(Studi Kasus : Pt. Pelayaran Sopia Line). Jurnal Sistemasi, 3(1), 54–67.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).