PENCEGAHAN STUNTING MELALUI INTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i6.19181Keywords:
Stunting Prevention, Specific, Sensitive Interventions.Abstract
Abstrak: Pemantauan Status Gizi 2020 Kabupaten Gorontalo menyatakan temuan kasus stunting wilayah Kecamatan Tilango sebesar 151 kasus (15,1%) dan wilayah Kecamatan Telaga Jaya sebesar 73 kasus (7.5 %), SSGI 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Gorontalo sebesar 28,3 %. Salah satu upaya pencegahan stunting dilakukan dengan menggunakan pendekatan intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi gizi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Intervensi gizi sensitif, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita dan ibu hamil tentang pencegahan stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif, menggunakan metode penyuluhan, pemantauan tumbuh kembang, kelengkapan imunisasi, pemantauan konsumsi Tablet Tambah Darah dan sumber air minum. Mitra yang terlibat mitra pendukung (Kepala Desa, aparat desa dan kader kesehatan) dan mitra sasaran (ibu hamil, ibu yang memiliki anak usia 0-59 bulan sebanyak 80 orang). Hasil kegiatan menunjukkan pengetahuan baik 81,25%, cukup 12,50% dan 6,25% kurang. Tumbuh kembang dan kelengkapan imunisasi menunjukkan 90,56% sesuai. Gambaran konsumsi TTD sebanyak 23 orang baik dan 4 orang kurang baik, sumber air minum keluarga yaitu air isi ulang 13 orang, air PDAM 58 orang dan 9 orang menggunakan sumur bor.
Abstract: The 2020 Nutrition Status Monitoring of Gorontalo Regency stated that the findings of stunting cases in the Tilango District were 151 cases (15.1%) and the Telaga Jaya District area were 73 cases (7.5%). SSGI 2021 the prevalence of stunting in Gorontalo Regency is 28.3%. One of the efforts to prevent stunting is carried out by using a specific and sensitive intervention approach. Specific nutrition interventions, namely interventions related to improving nutrition and health. Sensitive nutrition interventions, such as provision of clean water and sanitation. The aim of the activity is to increase the knowledge of mothers under five and pregnant women about Stunting Prevention through Specific and Sensitive Interventions, using counseling methods, monitoring growth and development, completeness of immunization, monitoring consumption of Blood Supplement Tablets and drinking water sources. Partners involved are supporting partners (Village Head, village officials and health cadres) and target partners (pregnant women, mothers with children aged 0-59 months). The results of the activity showed good knowledge of 81.25%, 12.50% enough and 6.25% lacking. Growth and development and completeness of immunization showed 90.56% appropriate. An overview of the consumption of TTD as many as 23 people are good and 4 people are not good, the family's source of drinking water is refill water for 13 people, PDAM water for 58 people and 9 people use drilled wells.
References
Aditianti, Yurista Permanasari, dan E. D. J. (2015). Pendampingan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Dapat Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi TTD Pada Ibu Hamil Anemia (Family and Cadre Supports Increased Iron Pils Compliance in Anemic Pregnant Women). Penelitian Gizi dan Makanan, 38(1), 71–78.
Agustina, R., & Sastri, N. (2010). Penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap pada bayi di posyandu desa tanjung agas. Mandiri Cendikia, 41–47.
Basyariyah, Q., Diyanah, K. C., & Pawitra, A. S. (2022). Hubungan Ketersediaan Sanitasi Dasar terhadap Status Gizi Baduta di Desa Pelem, Bojonegoro. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21(1), 18–26. https://doi.org/10.14710/jkli.21.1.18-26
Efriana, F. (2014). Penerapan pendekatan Positive Deviance dalam Menanggulangi Masalah Malnutrisi pada Balita Melalui Program Pos Gizi. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 01(02), 170–181.
Harianti, I. D. (2020). Pelatihan bagi pelatih tingkat nasional. 2–4.
Kabupaten Gorontalo, K. B. P. K. (2022). Lokus Stunting Kab Gorontalo.
Kemenkes. (2019). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. In Kementerian Kesehatan RI (Vol. 1, Nomor 1). https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Ibu Hamil. 24.
Kementerian PPN/ Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Rencana Aksi Nasional dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting, November, 1–51. https://www.bappenas.go.id
Kementrian Kesehatan RI. (2016). Juknis Pematauan Bumil Sehat. Kemenkes RI, 6(August), 128.
Kesehatan, K. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Direktorat Kesehatan Departmen Kesehatan Keluarga, 59.
Kurniawan, I., Misnaniarti, M., & Flora, R. (2021). Analisis Implementasi Intervensi Gizi Spesifik dalam Penanganan Stunting di Puskesmas Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 6(4), 328. https://doi.org/10.30829/jumantik.v6i4.10089
Laili, U., & Andriani, R. A. D. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting. Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS, 5(1), 8. https://doi.org/10.32528/pengabdian_iptek.v5i1.2154
Manda, D., Awaru, A. O. T., Nur, H., & Darmayanti, R. R. (2021). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Pesisir Dalam Upaya Menekan Jumlah Angka Stunting Pada Anak. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(6), 3326–3337.
Maryam, S., & Muslimah, E. A. (2018). Analisis Riwayat Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil Dengan Anemia di Indonesia (Data RISKESDAS 2018). Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan, Vol. 10(2), 1–8.
Muthia, G., Edison, E., & Yantri, E. (2020). Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan Stunting Ditinjau dari Intervensi Gizi Spesifik Gerakan 1000 HPK Di Puskesmas Pegang Baru Kabupaten Pasaman. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(4). https://doi.org/10.25077/jka.v8i4.1125
Nugraheni, A. N. S., Nugraheni, S. A., & Lisnawati, N. (2020). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Mineral dengan Kejadian Balita Stunting di Indonesia: Kajian Pustaka. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 19(5), 322–330. https://doi.org/10.14710/mkmi.19.5.322-330
Perpres 72. (2021). Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021 (Nomor 1).
Picauly, I. (2021). Pengaruh Pelaksanaan Aksi Konvergensi Stunting Terhadap Cakupan Program Intervensi Gizi Sensitif di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Journal PAZIH_Pergizi Pangan DPD NTT, 10(2), 71–85.
Rosha, B. C., Sari, K., SP, I. Y., Amaliah, N., & Utami, N. H. (2016). Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif dalam Perbaikan Masalah Gizi Balita di Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan, 44(2). https://doi.org/10.22435/bpk.v44i2.5456.127-138
Sriatmi, A., Martini, Patriajati, S., Dewanti, N. A. Y., Budiyanti, R. T., & Nandini, N. (2018). Buku Saku: Mengenal Imunisasi Rutin Lengkap. In Fkm-Undip Press.
Sukraniti Desak Putu, Taufiqurahman, I. S. (2018). Konseling Gizi. In Kementrian Kesehatan RI: Vol. pertama.
Suprianti, M., & Hendro, F. (2023). Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Pilar Ketiga Pengolahan Air Minum Bersih. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (NADIMAS), 2(1), 13–19. https://doi.org/10.31884/nadimas.v2i2.16
TNP2K RI, 2018. (2018). Panduan Konvergensi Program Kegiatan Percepatan Pencegahan Stunting.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).