GREEN ECONOMY PROGRAM: MEMPERSIAPKAN PEREMPUAN WIRAUSAHA MELALUI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT BIODIVERSITAS SEBAGAI WISATA EDUKASI
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i6.19183Keywords:
Green Economy, Women Empowerment, Businessman, Gown Plants, Educational Tourism.Abstract
Abstrak: Pemberdayaan perempuan sebagai indikator peningkatan ekonomi masyarakat melalui wirausaha dan pemanfaatan model pembangunan yang mensinergikan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan (Green economy). Pemberdayaan perempuan menjadi strategi penting dalam potensi diri agar lebih mampu mandiri dan berkarya. Permasalahan muncul, masyarakat belum siap dalam penerimaan kedatangan wisatawan sebagai wisata edukasi. Tujuan pengabdian ini untuk mempersiapkan masyarakat khususnya perempuan dalam berwirausaha melalui pemanfaatan tanaman obat biodiversitas sebagai wisata edukasi. Peran perempuan sebagai pemandu wisata dalam melayani kunjungan wisatawan. Maka, metode yang tepat dilakukan dalam program pengabdian masyarakat ini melalui beberapa tahapan: sosialisasi, pendampingan, workshop, dan evaluasi. Mitra sasaran adalah pada masyarakat perempuan yang ada di Desa Branjang, khususnya pengelola tanaman toga. Jumlah sasaran ketercapaian 25 orang masyarakat perempuan. Hasil solusi yang ditawarkan terbentuknya masyarakat sadar wisata sekitar 100 %, terbentuknya kelompok pemandu wisata perempuan untuk kawasan konservasi tanaman obat 80%, dan pengadaan paket wisata 90%. Sehingga dapat dipromosikan kepada wisatawan, perluasan kawasan konservasi tanaman obat, terbentuknya kelompok baru konservasi tanaman obat dan pengemasan produk minuman tanaman obat sebagai usaha masayarakat perempuan di Desa dalam peningkatan ekonomi dan usaha baru yang menguntungkan bagi keluarga dan Desa.
Abstract: Empowering women as a sign of boosting local economies through entrepreneurship and the application of development methods that promote both economic growth and improvements in environmental quality (green economy). In order to increase women's self-potential and increase their capacity for independence and employment, empowerment is a crucial tactic. There are issues since the locals are not prepared to welcome visitors on instructional trips. The purpose of this service is to prepare the community, especially women, for entrepreneurship through the utilization of medicinal plants with high biodiversity for educational tourism. The role of women is as tour guides who serve tourist trips. Therefore, this community service program's proper methodology involves a number of stages, including socialisation, counselling, workshops, and evaluation. The women's community in Branjang Village, in particular the manager of the toga plant, are the target partners. Fulfilment of the overall goal of 25 female community members. The results of the proposed solutions are forming a tourism awareness community reached about 100%, training a group of female tour guides to the medicinal plant conservation area reached 80% and providing travel packages up to 90%. So that it can be promoted to tourists, the expansion of medicinal plant conservation areas, the formation of new medicinal plant conservation groups and the packaging of medicinal plant beverage products as a business for women in the village in improving the economy and new businesses that are profitable for families and villages.
References
Arbarini, M., Suminar, T., Desmawati, L., & Mulyono, S. E. (2022). Pemberdayaan Perempuan Desa dengan Keterampilan Batik Gesek Godhong untuk Meningkatkan Ekonomi Kreatif. 02(4), 1137–1146.
Aulia, S., Nadhia, E., Tri, P., & Puguh, Y. (2020). Pemanfaatan Toga Guna Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Toga. Jurnal Abdi Bhayangkara UBHARA Surabaya, 2(1), 198–202.
Bhavana91. (2023). Penanaman dan Penataan Ulang Taman TOGA dalam Mendukung Keberlanjutan Fungsi Tanaman Obat Keluarga di Desa Bedali RW 01. Kompasiana.
Hanis, N. W., & Marzaman, A. (2019). Peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dalam Pemberdayaan Perempuan di Kecamatan Telaga. Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), 8(2), 123–135. https://doi.org/10.31314/pjia.8.2.123-135.2019
Khairunnisa, H., Prasetyo, J. S., Jehane, P. T., & Asyianita, A. (2019). Kajian Pengembangan Wisata Edukasi Berbasis Konservasi di Taman Hutan Raya K.G.P.A.A MANGKUNEGORO I Karanganyar. Jurnal Bio Educatio, 4(2), 25–34.
Kusmana, C. (2015). Keanekaragaman hayati (biodiversitas) sebagai elemen kunci ekosistem kota hijau. January. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010801
Mistriani, N., & Helyanan, P. S. (2022). Pengembangan Kawasan Konservasi Tanaman Obat Berbasis Biodiversitas Unggulan Lokal Sebagai Daya Tarik Wisata. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(6), 4955–4967.
Muchlisin Riadi. (2019). Pemberdayaan Perempuan (Tujuan, Strategi, Program dan Indikator). Kajian Pustaka.Com.
Muryadi, A. D. (2017). Model Evaluasi Program Dalam Penelitian Evaluasi. Jurnal Ilmiah PENJAS, 3(1), 1–16. https://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/siklus/article/view/298%0Ahttp://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jana.2015.10.005%0Ahttp://www.biomedcentral.com/1471-2458/12/58%0Ahttp://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&P
Rahmawati, E., & Kisworo, B. (2017). Peran Pendamping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui Program Keluarga Harapan. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(2), 161–169. https://doi.org/10.15294/pls.v1i2.16271
Saugi, W., & Sumarno, S. (2015). Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pengolahan bahan pangan lokal. Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(2), 226. https://doi.org/10.21831/jppm.v2i2.6361
Sugito, Susilowati, M. A. K. (2017). Strategi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Budidaya Tanaman Obat Keluarga ( TOGA ) Program Studi Teknik Lingkungan ; Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ( FTSP ) Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Un. Penamas Adi Buana, 02(2), 1–8.
Sumarni, E., Bahari, Y., & Sulistyarini. (2016). Interaksi Sosial Kerja Sama Masyarakat Multietnis (Dayak, Madura, Melayu) Di Desa Kenaman Kecamatan Sekayam. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 5(7), 1–15.
Wardhani, R. S., & Valeriani, D. (2016). Green Tourism Dalam Pengembangan Pariwisata Bangka Belitung. Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC, 275–286. http://jurnal.bakrie.ac.id/index.php/INDOCOMPAC/article/view/1608
Wicaksana, A., & Rachman, T. (2018). Metode Penelitian A. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 3(1), 10–27.
Widayati, E., Yunaz, H., Rambe, T., Siregar, B. W., Fauzi, A., & Romli, R. (2019). Pengembangan Kewirausahaan Dengan Menciptakan Wirausaha Baru Dan Mandiri. JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi)., 6(2), 98–105. https://doi.org/10.35794/jmbi.v6i2.26181
Wirdayanti, A., Asri, A., Anggono, B. D., Hartoyo, D. R., Indarti, E., Gautama, H., S, H. E., Harefa, K., Minsia, M., Rumayar, M., Indrijatiningrum, M., Susanti, T., & Ariani, V. (2021). PEDOMAN DESA WISATA.
Yulianto, S. (2016). Pengetahuan Masyarakat Tentang Taman Obat Keluarga Di Nglinggi, Klaten Selatan. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, 1(2), 119–123. https://doi.org/10.37341/jkkt.v1i2.79
Yuniastuti, A., Nugrshaningsih, N., Habibah, N. A., Widiatningrum, T., Pribadi, T. A., & Sasi, F. A. (2021). Identifikasi dan Manfaat Tanaman Obat Keluarga di Masyarakat Desa Sukorejo Gunungpati, Semarang. Jurnal Abdidas, 2(1), 135–141. http://abdidas.org/index.php/abdidas
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).