UPAYA MEWASPADAI SERANGAN JANTUNG MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v4i2.1940Keywords:
Heart attack, Health educationAbstract
Abstrak: Masyarakat seringkali dikagetkan dengan kematian mendadak seseorang yang tanpa diketahui penyakit sebelumnya. Salah satu penyebabnya yaitu serangan jantung. Serangan ini dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Maka perlu adanya kewaspadaan masyarakat tentang serangan jantung. Melalui pendidikan kesehatan diharapkan masyarakat mampu memahami serangan jantung, terutama gejala serangan jantung dan penanganan awal ketika terjadi serangan jantung di rumah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini diikuti oleh 21 orang peserta yang merupakan penunggu pasien yang sedang di rawat di ruang intensif RSUD Pasar Rebo. PKM dimulai dari tahapan persiapan, pre test, penyampaian materi pendidikan kesehatan, diskusi, dan post test sebagai evaluasi. Hasil PKM ini menyatakan bahwa sebagian besar  pengetahuan peserta meningkat dari 89,09% menjadi 91,82% setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang serangan jantung. Akan tetapi, perlu peningkatan pengetahuan tentang tanda dan gejala serangan jantung. Sehingga perlu adanya tindak lanjut untuk meningkatkan pengetahuan dengan menggunakan metode atau media informasi lain yang tersedia di rumah sakit.
Abstract: Society is often surprised by the sudden death of someone with no prior illness. One reason is a heart attack. This attack can occur anywhere and at any time. Hence, public awareness of heart attacks was required. Through health education, it is hoped that the community will be able to understand heart attacks, especially the symptoms of a heart attack and early treatment when a heart attack occurs at home. This community service activity was attended by 21 participants who were families of patients who were being treated in the intensive room of Pasar Rebo Regional Hospital. This activity starts from the stages of preparation, pre-test, delivery of health education material, discussion, and post-test as an evaluation. The results showed that most of the participants’ knowledge increased from 89.09% to 91.82% after health education about heart attacks. However, need to increase knowledge about the signs and symptoms of heart attacks. Accordingly, there needs to be a follow up to increase knowledge by using methods or other information media available at the hospitalReferences
American Heart Association (AHA). (2019). Warning signs of a heart attack. Retrieved from https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/warning-signs-of-a-heart-attack
Depkes RI. (2013). Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf. Diakses pada tanggal 19 Mei 2019.
Depkes RI. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018, Jakarta: Kementerian Kesehatan Badan Penelitian da. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil Riskesdas 2018.pdf. Diakses pada tanggal 05 November 2018.
Ekawati, F. F. (2010). Upaya mencegah penyakit jantung dengan olahraga. Pendidikan Dan Kepelatihan Olahraga, 3(1), 257–266.
Erlina, C. (2018). Persepsi masyarakat tentang serangan jantung di Desa Keniten RT. 1 RW. 2 Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Hanum, Y. (2016). Dampak bahaya makanan gorengan bagi jantung. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 14(28).
Ika. (2016). Waspadai serangan jantung, Kenali gejalanya. Retrieved from https://ugm.ac.id/id/berita/12611-waspadai-serangan-jantung-kenali-gejalanya
Iqbal, R. N., & Sari, R. P. (2018). Faktor–faktor yang berhubungan dengan kejadian serangan jantung koroner di poliklinik khusus jantung RSUP Dr. M. Djamil Padang 2017. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 2(1), 39–44.
Jarot, P., Metrikayanto, W. D., & Choeron, R. C. (2019). Pengetahuan dan sikap pasien dengan kekambuhan serangan jantung di rumah sakit TK. II. Dr Soepraoen Kota Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 4(2).
Kurniawan, D., Ibrahim, K., & Prawesti, A. (2015). Pengalaman pasien mengalami serangan jantung pertama kali yang dirawat di Ruang CICU. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 3(2), 67–76.
Lukman, M. P., & Surasa, H. (2017). Portable monitoring penderita penyakit jantung terhadap serangan berulang berbasis Android. In Seminar Nasional Teknologi Informasi Processing, B4.
Puji Astuti, E. R. N. I. (2015). Pengetahuan penderita penyakit jantung koroner tentang diet dalam mencegah kekambuhan/serangan jantung Di Poli Jantung RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Rahayu, S. (2019). Penyuluhan kesehatan: pentingnya melibatkan keluarga dalam perawatan hipertensi. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 1(3), 170–174.
Rosganandi, A. T., Ilhamsyah, I., & Barlian, Y. A. (2019). Perancangan kampanye rutin rekam detak jantung sebagai upaya pencegahan serangan jantung pada remaja di Kota Bandung. EProceedings of Art & Design, 6(1).
Supriyatna, H. A., Away, Y., & Zulhelmi, Z. (2019). Desain sistem Internet of Things (IoT) untuk pemantauan dan prediksi gejala serangan jantung. Karya Ilmiah Teknik Elektro, 4(1).
WHO. (2017). Cardiovascular diseases. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds). Diakses pada tanggal 2 Mei 2019.
WHO. (2019). Cardiovascular disease. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/cardiovascular-diseases/#tab=tab_1
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).