PELATIHAN PENGOLAHAN BUAH KAKAO MENJADI BIJI KAKAO KERING TERFERMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v8i1.19908Keywords:
Cocoa Bean, Cocoa Fermentation, Quality, Post-Harvest.Abstract
Abstrak: Kelompok Wanita tani (KWT) Mekar Tani merupakan salah satu kelompok tani yang ada di Pedukuhan Sladi, Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul yang membudidayakan tanaman kakao. Permasalah selama ini adalah sebagian besar kakao yang dihasilkan dijual dalam bentuk biji kakao basah tanpa fermentasi, sehingga harga jual dan mutunya lebih rendah. Oleh karena itu diperlukan pelatihan untuk pasca panen dan fermentasi kakao untuk meningkatkan mutu biji kakao. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah (1) meningkatan softskill dan hardskill anggota KWT Mekar Tani di dusun Sladi, desa umbulrejo dalam menerapkan teknologi fermentasi kakao, (2) untuk meningkatkan kualitas biji kakao melalui perbaikan proses pasca panen kakao dengan cara fermentasi. Mitra kegiatan pengabdian masysarakat ini adalah anggota KWT Mekar Tani berjumlah 20 orang. Metode kegiatan yang digunakan yaitu ceramah dan praktek fermentasi kakao. Sedangkan evaluasi kegiatan dilakukan melalui pengisian kuisioner yang berisi 5 buah pertanyaan. Hasil pelatihan teknologi dan fermentasi kakao menunjukkan bahwa peningkatan skill anggota KWT dalam pengolahan kakao terfermentasi dan pengetahuan tentang standar mutu biji kakao meningkat sebesar 90%. Hasil fermentasi kakao menunjukan bahwa bahwa mutu biji kakao kering terfermentasi yang dihasilkan mempunyai mutu yang lebih baik dibanding biji kakao tanpa fermentasi. Biji kakao hasil fermentasi lebih bersih berwarna coklat sedangkan biji kakao tanpa fermentasi berwarna coklat kehitaman dengan bau asam yang lebih menyengat. Hasil pengujian penggolongan biji menunjukan bahwa biji kakao yang dihasilkan oleh KWT Mekar tani termasuk dalam golongan A (jumlah biji 86-100 biji/100 gram).
Abstract: The Mekar Tani Women'’s Group (KWT Mekar Tani) is one of the farmer groups in Sladi Village, Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul that cultivates cocoa plants. The problem is the low quality of cocoa beans because without fermentation the selling price is lower. Therefore, training is needed for post-harvest and fermentation of cocoa to improve the quality of cocoa beans. The aim of this community service are (1) to improve the soft skills and hard skills of KWT Mekar Tani members in Sladi hamlet, Umbulrejo village in implementing cocoa fermentation technology, (2) to improve the quality of cocoa beans by improving the post-harvest process of cocoa by fermentation. The partners for this community service activity are 20 members of KWT Mekar Tani. The activity methods used were lectures and cocoa fermentation practice. Meanwhile, activity evaluation is carried out by filling out a questionnaire containing 5 questions. The results of cocoa technology and fermentation training showed that the skills of KWT members in processing fermented cocoa and knowledge about cocoa bean quality standards increased by 90%. The results of cocoa fermentation show that the quality of fermented dry cocoa beans produced is better than cocoa beans without fermentation. Fermented cocoa beans are cleaner brown while unfermented cocoa beans are blackish brown with a more pungent sour odor. The results of the bean classification test show that the cocoa beans produced included in group A (the number of beans is 86-100 seeds/100 grams).
References
Abubakar, I., Hakim, D. B., & Asmarantaka, R. W. (2017). Struktur, Perilaku Dan Kinerja Pemasaran Biji Kakao Di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Forum Agribisnis, 6(1), 1–20. https://doi.org/10.29244/fagb.6.1.1-20
Asyik, N., & Ansi, A. (2018). Proses Pengolahan Sekunder Biji Kakao Menjadi Produk Olahan Kakao Setengah Jadi. Prosiding Seminar Nasional Agribisnis, 43–47.
Baihaqi, A., Hamid, A. H., & Yulianda, A. (2014). Analisis Rantai Nilai Dan Nilai Tambah Kakao Petani Di Kecamatan Paya Bakong Dan Geurudong Pase Kabupaten Aceh Utara. Agrisep, 15(2), 28–35.
Botutihe, F., Kusumaningrum, M. Y., & Jambang, N. (2020). Strategi Pemenuhan Syarat Mutu Standar Nasional Indonesia (Sni) Biji Kakao Fermentasi. Jurnal Teknologi Pertanian, 21(3), 191–202. https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2020.021.03.5
Cahyaningrum, N., Safitri, A., Kobarsih, M., Fajri, M., & Marwati, T. (2019). Kajian pengeringan biji kakao hasil panen akhir musim di Gunungkidul Yogyakarta. Research Fair Unisri, 3(1), 655–662.
Herdiana, N., Erna, M., Yuliandri, P., & Sari Anungputri, P. (2023). Penyuluhan dan pelatihan diversifikasi olahan kakao di kelompok pengajian Nurul Huda Kelurahan Kotabaru Kecamatan Tanjung Karang Bandar Lampung. Sawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Pembangunan Sosial, Desa Dan Masyarakat, 4(1), 1–5. https://doi.org/10.24198/sawala.v4i1.38093
Kardhinata, E. H., & Setiado, H. (2019). Penerapan Teknik Fermentasi Dan Pengeringan Untuk Meningkatkan Kualitas Biji Kakao Guna Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Di Desa Gunung Serawan Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun. ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 341–346. https://doi.org/10.32734/abdimastalenta.v3i2.4153
Kusmaria, K., Zukryandry, Z., Fitri, A., Anggraini, D., & Budiarti, L. (2022). Bimtek pengolahan, pengemasan dan pemasaran biji kakao Di desa padang Cermin kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Jurnal Pengabdian Mandiri, 1(6), 993–998.
Manalu, R. (2018). Processing of Smallholder Plantations Cocoa Production to Increase Farmers Income. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 9(2), 99–111.
Nazaruddin, M., Yunus, S., Baidhawi, B., & Murdani, M. (2023). Pelatihan Budidaya Kakao Guna Peningkatan Kapasitas Petani Dan Peningkatan Produksi Kakao Di Aceh Utara. Jurnal Malikussaleh Mengabdi, 2(1), 65. https://doi.org/10.29103/jmm.v2i1.10068
Nizori, A., Yatinko Tanjung, O., Ichwan, B., Ulyarti, Lavlinesia, & Arzita. (2021). Pengaruh lama fermentasi biji kakao (Theobroma cacao L.) terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik bubuk kakao. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 9(2), 129–138.
Revulaningtyas, I. R., Hardiyanti, R., Wijanarti, S., Sari, A. R., Purwaditya, A. K., Bachtiar, W. F., Isnarosi, D., Norsita, Satria Bhirawa Anoraga8, I. S., & Falah1, M. A. F. (2020). Pelatihan pengolahan kakao oleh praktisi internasional untuk meningkatkan mutu produk di kelompok tani Desa Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat, 3(1), 392–399.
Sigalingging, H. A., Putri, S. H., & Iflah, T. (2020). Perubahan Fisik Dan Kimia Biji Kakao Selama Fermentasi. Jurnal Industri Pertanian(JUSTIN), 2(2), 158–165. http://
Tarigan, E. B., Iflah, T., Penelitian, B., Industri, T., Penyegar, D., Raya, J., & Km, P.-P. 2. (2017). Some physicochemical cocoa fermentation and non fermentation. Jurnal Agroindustri Halal, 3(1), 48–62.
Widyantari, A. A. A. S. S. (2023). Proses Fermentasi Terhadap Pengolahan Kakao Menjadi Produk Bahan Pangan. Jurnal Widya Biologi, 13, 83–90. https://doi.org/10.32795/widyabiologi.v13i02.3567
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).