PELATIHAN PEMBUATAN CEMILAN PROTEIN TINGGI BAGI KADER KESEHATAN PUSKESMAS PENUMPING
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v8i1.20018Keywords:
Health Cadres, Snacks, High Protein, Penumping Community Health Center.Abstract
Abstrak: Kader kesehatan merupakan tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela. Kader kesehatan puskesmas penumping meliputi wilayah kelurahan Penumping, Bumi, Panularan dan Sriwedari. Kader kesehatan menjadi garda terdepan yang akan berperan memrangi stunting sehingga perlu memiliki pengetahuan dalam pengolahan makanan dengan kandungan protein tinggi sebagai Upaya penanganan stunting. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam pembuatan cemilan berprotein tinggi dengan memanfaatkan tepung kedelai. Metode yang digunakan dalam program ini adalah penyuluhan berpa materi (ceramah), praktik pengolahan dilanjutkan dengan diseminasi di tingkat RW oleh kader posyandu. Pelatihan dberikan kepada 20 orang kader perwakilan dari 4 kelurahan. Hasil menunjukkan bahwa kader semakin paham akan memanfaatan tepung kedelai dalam pembuatan olahan pangan. Pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi (melalui wawancara dan google form) dan menunjukkan peningkatan kemampuan kader dalam pengolahan makanan dengan substitusi tepung kedelai sebanyak 90%.
Abstract: Health cadres are workers who come from the community, are elected by the community and work together for the community voluntarily. Penumping health centre health cadres cover the Penumping, Bumi, Panularan and Sriwedari sub-districts. Health cadres are the front guard who will play a role in combating stunting, so they need to know about processing food with high protein content to deal with stunting. The activity aimed to increase cadres' knowledge and skills in making high-protein snacks using soybean flour. The method used in this program is counselling in the form of material (lectures), and processing practices followed by dissemination at the RW level by posyandu cadres. The training was given to 20 representative cadres from 4 sub-districts. The results show that cadres increasingly understand the use of soybean flour in making processed food. At the end of the activity, an evaluation was carried out (via interviews and Google form) and showed an increase in cadres' ability in food processing by substituting soy flour by 90%.
Â
References
Alif, I. P., Puspita, T., & Suwita, K. (2019). SubstitusiTepunf Ubi Jalar Kuning dan Tepung Kecambah Kedelai terhadap Nilai Energi, Kadar Proksimat, Mutu Protein, dan Mutu Organoleptik Donat Sebagai PMT Anak Sekolah. Jurnal Ilmiah , 27(1), 10–22.
Boy, E. (2015). Efektifitas Pelatihan Kader Kesehatan dalam Penanganan Tuberkulosis di Wilayah Binaan. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education, 4(2), 83. https://doi.org/10.22146/jpki.25274
Brata, D. C. S. (2021). Pengaruh penggunaan tepung kedelai sebagai subtitusi tepung terigu dalam pembuatan produk churros. Skripsi. Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA. Yogyakarta
Dian, P. (2015). Karaktersitik Biskuit Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus communis Forst) yang diperkaya dengan Tepung Kedelai (Glycine max (Linn.) Merrill). Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Bandung
Elfiana, & Suryana. (2020). Pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan penjamah makanan dalam penyelenggaraan makanan. Jurnal SAGO, 2(1), 19–24.
Fibriafi, R., & Ismawati, R. (2018). Pengaruh substitusi tepung kedelai, tepung bekatul dan tepung rumput laut (Gracilaria sp) terhadap daya terima, zat besi dan vitamin B12 brownies. . Media Gizi Indonesia, 13(1), 12. https://doi.org/10.20473/mgi.v13i1.12-19
Ikhwana, M. S. (2018). Pengaruh Perbandingan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) Dengan Tepung Kedelai (Glycine max) Terhadap Karakteristik Cookies Bebas Gluten Yang Diperkaya Tepung Pisang Kepok (Musa paradisiaca formatypica). Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Bandung
Jayadi, Y., Bahar, B., & Sirajuddin, S. (2012). Pengaruh Subtitusi Tepung Kedelai Terhadap Penerimaan Dan Kandungan Gizi Sakko-Sakko. Media Gizi Masyarakat Indonesia, 1(2), 122–129.
Lestari, Ci. (2021). Peran kader kesehatan dalam pemberdayaan kesehatan keluarga di Kelurahan Sukarame baru Kecamatan Sukarame bandar lampung. Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. http://www.ufrgs.br/actavet/31-1/artigo552.pdf
Mawarno, B. A. S., & Putri, A. S. (2022). Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Snack Bar Tinggi Protein Bebas Gluten dengan Variasi Tepung Beras, Tepung Kedelai dan Tepung Tempe. AgriHealth: Journal of Agri-Food, Nutrition and Public Health, 3(1), 47. https://doi.org/10.20961/agrihealth.v3i1.60632
Malinda, N (2023). Hasil Audit kasus Stunting di Solo 1050 Kasus dan Pravalensinya Belasan Ribu. Harian Solopos online. 19 Oktober 2023.
Permatasari, H. E. (2022). Karakteristik fisikokimia pukis bebas gluten dari tepung tiwul dan tepung kacang hijau dengan penambahan puree wortel. JITIPARI, 8(1), 75–84.
Pratiwi. (2022). Eksperimen Pembuatan Roll Cake dari Tepung Kedelai Putih dengan Substitusi Tepung Maizena. Food Science and Culinary Education Journal, 11(1), 16–21. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/fsce/index
Sariani, A., Suranadi, L., Sofiyatin, D. R., (2019). Pengaruh substitusi tepung kedelai (glyine max l.) Terhadap sifat organoleptik soybeans cookies. Jurnal Gizi Prima, 4(1), 1–7.
Sulistyowati, E., Wijaningsih, W., Noor, S., (2015). Effect of Substitution Soy Flour and Flour Anchovy towards Protein and Calcium Crackers Pengaruh Substitusi Tepung Kedelai dan Tepung Ikan Teri terhadap Kadar Protein dan Kalsium Crackers. Jurnal Riset Kesehatan, 4(3), 813–818.
Syafitri, S., Priawantiputri, W., & Dewi, M. (2019). Produk biskuit sumber zat besi berbasis bayam dan tepung sorgum sebagai makanan tambahan ibu hamil. J. RIset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 11(2), 13–21.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).