GERAKAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN MELALUI EDUKASI INTERVENSI GIZI SPESIFIK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING

Authors

  • Bergita Ema Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Christin Inriati Rambu Podu Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Maria Etwinda Juwita Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Veronika Verena Tobi Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Maria Angelina Ale Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Sofiana Sugi Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Maria Yasintha Kae Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Merlin Mariana Napa Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Eunike Chintya Ga Tima Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Matje Meriaty Huru Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Serlyansie Boimau Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang
  • Mariana Ngundju Awang Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v8i1.20039

Keywords:

1000 HPK Movement, Specific Nutritional Interventions, Stunting Prevention.

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi dalam waktu lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak dimana tinggi badan lebih rendah atau pendek dari standar usianya (Z-scorenya <-2 SD). Kurangnya informasi tentang kesehatan pada masa kehamilan dan setelah melahirkan berdampak langsung terhadap pengetahuan gizi ibu dan berdampak tidak langsung terhadap status gizi balita. Peningkatan pengetahuan dan sikap ibu dalam mencegah dan menangani stunting melalui edukasi gizi untuk meningkatkan asupan pada 1000 HPK yaitu asupan gizi pada masa prenatal dan postnatal sampai bayi berumur dua tahun mempunyai pengaruh yang baik terhadap tumbuh kembang bayi. Metode kegiatan dengan edukasi, pemeriksaan kehamilan, screening tumbuh kembang balita. Mitra kegiatan adalah WUS sebanyak 5 orang, ibu hamil sebanyak 5 orang dan orangtua balita sebanyak 25 orang bertempat di Aula Kantor Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Evaluasi pengetahuan dengan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya perbedaan rata-rata skor pre-test sebesar 60,2±11,17 dan rata-rata skor post-test sebesar 96,2±4,26.

Abstract: Stunting is a chronic nutritional problem that occurs for a long time, resulting in impaired growth and development in children whose height is lower or shorter than their age standard (Z-score is <-2 elementary school). The lack of information about health during pregnancy and after childbirth has a direct impact on maternal nutritional knowledge and has an indirect impact on the nutritional status of toddlers. Increasing knowledge and attitudes of mothers in preventing and handling stunting through nutrition education to increase intake at 1000 HPK, namely nutritional intake in the prenatal and postnatal periods until the baby is two years old has a good influence on infant growth and development. Method of activities with education, pregnancy checks, screening of toddler growth and development. The activity partners are 5 WUS, 5 pregnant women and 25 parents of toddlers located at the East Penfui Village Office Hall, Central Kupang District, Kupang Regency. Evaluation of knowledge with pre-test and post-test questionnaires. The results of the activity showed a difference in the average pre-test score of 60.2±11.17 and the average post-test score of 96.2±4.26.

References

Amdadi, Z. A., Sabur, F., & Afriani, A. (2021). Edukasi Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalate Makassar. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 16(1), 29–36.

Angraini, W., Pratiwi, B. A., Amin, M., Yanuarti, R., Febriawati, H., & Shaleh, M. I. (2020). Edukasi Kesehatan Stunting di Kabupaten Bengkulu Utara: Health Education of Stunting in Bengkulu Utara. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 14(1), 30–36.

Badan Pusat Statistik. (2019). Laporan Pelaksanaan Integrasi SUSENAS Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019. Badan Pusat Statistik.

Dewi, R., Evrianasari, N., & Yuviska, I. A. (2020). Kadar Hb, Lila Dan Berat Badan Ibu Saat Hamil Berisiko Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-3 Tahun. Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(1), 57–64.

Dewi, Z. A. (2019). Hubungan Pemeriksaan Kehamilan dan Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan Dengan Kejadian Stunting di Indonesia-Analisis Data IFLS5 Tahun 2014. Universitas Gadjah Mada.

Erawati, E., & Magasida, D. (2022). Hubungan Antenatal Care Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan N. Midwife’s Research, 11(1), 19–45.

Hanindita, M. (2018). Mommyclopedia: Tanya-jawab tentang nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan anak. Gramedia Pustaka Utama.

Huru, M. M., Mamoh, K., & Mangi, J. L. (2022). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Stimulasi Perkembangan dengan Perkembangan Anak Prasekolah. Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 14(1), 1–15.

Huru, M. M., Mangi, J. L., Boimau, A., & Mamoh, K. (2022). Optimalisasi Pemanfaatan Buku KIA Oleh Orang Tua dan Kader Posyandu Dalam Melakukan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Pada Balita. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(5).

Huru, M. M., Yulianti, H., Kristin, D. M., Seran, A. A., Mamoh, K., & Mangi, J. L. (2023). Pemeriksaan Kehamilan dan Penyuluhan dan Penyuluhan Kesehatan Untuk Mencegah Stunting Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(1), 807–815.

Hutasoit, M., Utami, K. D., & Afriyliani, N. F. (2020). Kunjungan antenatal care berhubungan dengan kejadian stunting. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 11(1), 38–47.

Ismainar, H., Marlina, H., & Triana, A. (2022). Cegah Stunting Melalui Edukasi Kesehatan Di Masa Kehamilan Di Kelurahan Rejosari Kota Pekanbaru: Cegah Stunting Melalui Edukasi Kesehatan Di Masa Kehamilan Di Kelurahan Rejosari Kota Pekanbaru. Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas, 2(2), 81–88.

Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). Kementerian Kesehatan RI.

Khatimah, H., Abbas, H. H., Mahmud, N. U., & Sididi, M. (2020). Karakteristik Kejadian Stunting di Wilayah Kecamatan Mariso Kota Makassar. Wof Public Health (Window of Health), 2(1), 141–147.

Kusumawati, E., Rahardjo, S., & Sistiarani, C. (2017). Multilevel Intervention Model to Improve Nutrition of Mother and Children in Banyumas Regency. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 277–285.

Najahah, I. (2013). Faktor risiko balita stunting usia 12-36 bulan di Puskesmas Dasan Agung, Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Public Health and Preventive Medicine Archive, 1(2), 134–141.

Nurhmasyah, D. (2015). Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Tentang Triad Universitas Respati Yogyakarta the Influence of Education on the Evolution Ofstudents’ KnoDonny Nurhmasyah, Mendri, NK, & Wahyuningsih, M.(2015). Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Tentang Triad Universitas. Jurnal Keperwatan Respati, II (2), 67–83.

Ramadhan, M. (2017). Hubungan Pengetahuan 1000 Hari Pertama Kehidupan dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan ibu Hamil dalam Mengonsumsi Tablet Fe. Universitas Arilangga.

Suardiati, N. W., Suryati, N. K., Sepdyana, K., & Krisna, E. (2020). Peningkatan Softskill Ict Guru Melalui Pelatihan. Jurnal Masyarakat Mandiri, 4(4), 507–517.

Syahruddin, A. N., Ningsih, N. A., & Menge, F. (2022). Hubungan Kejadian Stunting dengan Perkembangan Anak Usia 6-23 Bulan. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(4), 327–332.

Tapung, M., Regus, M., Payong, M., & Rahmat, S. T. (2020). Bantuan sosial dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat pesisir yang terdampak sosial-ekonomi selama patogenesis Covid-19 di Manggarai. Https://Journal. Uinmataram. Ac. Id/Index. Php/Transformasi/Article/View/2067, 6(1), 12–26.

Word Health Organization. (2018). Reducing stunting in children: equity considerations for achieving the Global Nutrition Targets 2025. World Health Organization.

Published

2024-02-02