PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN CANTING ELEKTRIK DAN BATIK CAP SERTA BRANDING BATIK

Authors

  • Aryo Wibisono Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wiraraja
  • Anik Anekawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Wiraraja
  • Rillia Aisyah Haris Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wiraraja
  • Zainal Abidin Achmad Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  • Muchlisiniyati Safeyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  • Jojok Dwirido Tjahjono Fakultas Arsitek dan Desain, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  • Diana Aqidatun Fakultas Arsitek dan Desain, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v8i1.20464

Keywords:

Pajher Written Batik, Batik Stamp, Electric Canting, Branding.

Abstract

Abstrak: Batik merupakan warisan dunia yang harus kita lestarikan, sehingga untuk melestarikannya kita harus menjaga dan mempertahankannya. Di Desa Gingging terdapat pengerajin batik Bernama batik tulis pajjher, mereka memiliki permasalahan dalam produksi, terutama jika ada permintaan dalam jumlah besar dan dalam pemasarannya masih yang dari mulut ke mulut sehingga penjualannya kurang maksimal. Serta di Desa Gingging ini terdapat kelompok karang taruna dimana mereka membutuhkan bantuan dalam mengembangkan keterampilan anggotanya. Oleh karena tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk melakukan pelatihan membatik dengan menggunakan canting elektrik dan batik cap, serta pembuatan branding bagi rumah batik tulis pajjher. Dan melibatkan sekitar 60 peserta pelatihan, dimana sebelum melakukan pelatihan setiap peserta diberikan kuisioner untuk melihat seberapa paham mereka tentang batik, dan setelah proses pelatihan mereka juga akan diberikan kuisioner untuk mengisi kembali yang sama dengan sebelum mereka mengikuti pelatihan. Hasil dari pengisian kuisioner sebelum melakukan pelatihan rata–rata hanya 20% dari 60 peserta yang memahami tentang penggunaan canting dan batik cap tersebut. Dan setelah diberikan pelatihan selama 5 hari dan diberikan kuisioner kembali maka didapatkan adanya peningkatan dari 20% awalnya menjadi 89% yang memahami penggunaan canting elektrik dan batik cap tersebut. Dan juga untuk batik tulis pajjher yang sebelumnya mempunyai masalah dalam bidang produksinya, sekarang dengan adanya canting elektrik dan batik cap maka akan dengan mudah untuk mempercepat proses produksi kain batiknya, dan juga mereka sekarang memiliki alat promosi berupa video yang dapat membranding kegiatan usahanya setiap ada event tertentu.

Abstract: Batik is a world heritage that we must preserve, so to preserve it we must protect and maintain it. In Gingging Village there is a batik craftsman called Pajher written batik, they have problems in production because they still use traditional canting and marketing is still done by word of mouth so sales are not optimal. And in Gingging Village there is a youth group where they need help in developing the skills of their members. Because the aim of carrying out this activity is to conduct batik training using electric canting and stamped batik, as well as creating branding for the Pajher hand-written batik house. And it involves around 60 training participants, where before carrying out the training each participant is given a questionnaire to see how much they understand about batik, and after the training process they will also be given a questionnaire to fill in again, the same as before they took part in the training. The results of filling out the questionnaire before carrying out the training were only 25% of the 60 participants who understood the use of canting and stamped batik. And after being given training for 5 days and given another questionnaire, it was found that there was an increase from the initial 25% to 92% who understood the use of electric canting and stamped batik. And also for Pajher written batik which previously did not have electric canting and stamped batik, with this training they can use these tools to speed up the production of their batik cloth, and they also now have promotional tools in the form of videos that can compare their business activities every time there is a certain event.

References

Achmad, Z. A., Tjahjono, J. D., Safeyah, M., Nisa, D. A., Haris, R. A., Wibisono, A., & Anekawati, A. (2023). Batik Tourism Village Branding through Strengthening Batik Design and Creative Branding in Gingging Village, Bluto, Sumenep. PROISRM, 8(Part-5), 201.

Anggraeni, O. J., Kurniawati, D., Karimah, C. N., Abdurrahman, A., & Subagiyo, A. (2023). Inovasi Canting Cap Batik Sebagai Upaya Peningkatan Produksi Pada Wirausahawan Batik Disabilitas: Inovasi Canting Cap Batik Sebagai Upaya Peningkatan Produksi Pada Wirausahawan Batik Disabilitas. Prawara Jurnal ABDIMAS, 2(03 JULI), 99–105.

Ariyani, D., Riono, S. B., & Sucipto, H. (2022). Pelatihan Branding Equity untuk Membangun Brand Image pada Pelaku UMKM di Desa Ciawi dalam Meningkatkan Daya Jual: Branding Equity Training to Build Brand Image for MSME Actors in Ciawi Village in Increasing Selling Power. KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 2(3), 100–106.

Budi, M. E. P. (2021). Pelatihan Membuat Batik Tulis Motif Jagung Guna Meningkatkan Life Skills Warga Kediren Magetan. InEJ: Indonesian Engagement Journal, 2(1).

Dewi, B. S., Pandanwangi, A., Aryani, D. I., Manurung, R. T., & Ida, I. (2023). Gagasan Kearifan Lokal: Pendampingan Pelatihan Batik Kreatif Di Atas Kayu Di Kampung Batik Pasiran. Jurnal Abdimas Bina Bangsa, 4(1), 329–337.

Ditto, A., Yulimarni, Y., & Sundari, S. R. I. (2020). Pelatihan batik cap dalam rangka meningkatkan kreatifitas siswa SLB YPPLB Kota Padang. Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(1), 38–45.

Febrianti, N., Dwipa, Y. S., & Arumsari, D. N. (2022). Pendampingan Re-Branding Rumah Batik Jawa Timur Sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Pemasaran. Karya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 1–7.

Friantin, S. H. E. (2023). Peran Personal Branding Dalam Digital Marketing Untuk Generasi Millenial Di Sma Batik 1 Surakarta. Pedamas (Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(2), 314–321.

Imamilkhoir, N., Syamsuddin, R. S., & Herdiana, D. (2022). Pemberdayaan Masyarakat melalui Peran UKM Batik Canting Bekasi. Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 7(1).

Mahmud, A., Aeni, I. N., Susilowati, N., Firmansyah, R., & Hayati, N. (2023). Penguatan Branding Produk dan Pemasaran Digital Batik Shibori Kelompok Lansia Sidomaju. Madaniya, 4(1), 26–37.

Nurjannah, D. A., Suratnoaji, C., Abidin, Z., & Zuhri, S. (2022). Strategi Personal Branding Bupati Kabupaten Pacitan@ inb_indratanurbayuaji di Instagram. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(7), 2645–2649.

Safitra, R. R., Firmansyah, F., & Haq, E. S. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Desa Banjarsari Dengan Inovasi Canting Elektrik Dan Batik Smart Dryer Sebagai Upaya Peningkatan Produksi Pada Umkm Batik Rama. Prosiding Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV), 7(3), 74–84.

Suprihati, S., Tho’in, M., Sumadi, S., & Ningsih, S. (2021). Pendampingan Manajemen Pemasaran Batik Ciprat Karya Penyandang Disabilitas. Budimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 214–221.

Wibisono, A., & Abrar, U. (2020). Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kantor Desa Karang Cempaka Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Wacana Equiliberium (Jurnal Pemikiran Penelitian Ekonomi), 8(1), 1–13.

Wibisono, A., Andriansyah, V., & Ismawati, I. (2022). Pengembangan Usaha Dengan Meningkatkan Kualitas Serta Pemasaran Kain Batik. Seminar Nasional Hasil Pengabdian Masyarakat (SENIAS), 6(1), 79–82.

Wibowo, N. M., Karsam, K., Widiastuti, Y., & Siswadi, S. (2019). Empowerment of Batik SMEs Through Development of Local Wisdom Based Motif Design: Efforts to Build Brand Image of Batik Jombang. Jurnal Sinergitas PkM & CSR, 4(1), 1–10.

Published

2024-02-03