BRIKET AMPAS SAGU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR RAMAH LINGKUNGAN
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v8i1.20470Keywords:
Fuel, Briket, Environmentally Friendly.Abstract
Abstrak: Masyarakat kampung Baingkete belum memanfaatkan ampas sagu sebagai bahan bakar briket karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Ampas sagu hanya di biarkan terbuang ke rawa - rawa dan sungai sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Terdapat dua mitra dalam kegiatan ini antara lain Kelompok Tani Kampung Baingkete dan Kelompok Persekutuan Wanita Kampung Baingkete dengan jumlah peserta 20 orang. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang pembuatan briket dari ampas sagu adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam pembuatan briket sehingga di harapkan kontribusi positif dengan memanfaatkan limbah ampas sagu untuk menciptakan produk yang bernilai ekonomi dan sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahap yakni sosialisasi, praktek pembuatan briket, dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah kegiatan sosialisasi dan pembuatan briket ampas sagu di kampung Baingkete, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong memberikan peningkatan pengetahuan dari 25% menjadi 75 % dan keterampilan dari 20% menjadi 65%.Kegiatan ini dapat berdampak secara ekonomi yaitu masyarakat Kampung Baingkete dapat mengurangi pengeluaran harian untuk membeli minyak tanah untuk keperluan sehari-hari.
Abstract: The people of Baingkete village have not yet used sago dregs as fuel for briquettes due to limited community knowledge and skills. Sago dregs are simply allowed to be thrown into swamps and rivers, causing environmental pollution. The aim of community service activities regarding making briquettes from sago dregs is to provide understanding and skills in making briquettes so that positive contributions are expected by utilizing sago dregs waste to create products that have economic value and at the same time reduce negative impacts on the environment. The method for implementing this service activity consists of several stages, namely socialization, practice of making briquettes, and mentoring. The results achieved were socialization activities and making sago dregs briquettes in Baingkete village, Makbon District, Sorong Regency, providing an increase in knowledge and skills to the community by 45%. This activity can have an economic impact, namely that the people of Baingkete Village can reduce their daily expenses for buying kerosene for their daily needs.
References
Afna, A., Pato, U., & Hamzah, F. H. (2021). Karakteristik Briket Dengan Pencampuran Kulit Batang Sagu Dan Tempurung Kelapa. Jurnal Sagu, 20 (1), 24. https://doi.org/10.31258/sagu.v20i1.7920
Anugrah Cahyani, David Andrio, L. D. (2020). Karakterisasi dan Potensi Pengolahan Ampas Sagu menjadi Briket. 2(1), 1318–1322.
Botanri, S., Prasetyo, L. B., Kartono, A. P., & Syahbuddin, H. (2022). Penyebaran Spasial dan Potensi Tanaman Sagu (Metroxylon spp.) di Pulau Seram, Maluku (Spatial Distribution and Sago Palm (Metroxylon spp.) Potential at the Seram Island, Maluku). Journal of Science and Technology Naskah, November, 117-126.
BPS Kabupaten Sorong. (2023). Distrik Makbon dalam Angka 2023.
Fajeriana, N., Ali, A., Ali, M., Ardin, M., & Gafur, A. (2023). Budikdamber Sebagai Aktualisasi Kemandirian Pangan Rumah Tangga Bagi Ibu- Ibu Majelis Ta ’ Lim. 7(1), 4–11.
Hasanuddin, & Nurdin, H. (2017). Briket Ampas Tebu Sebagai Bahan Bakar Alternatif. 1–28.
Haurissa, J., & Riupassa, H. (2020). Analisa Konveksi Paksa (Pemaksaan Udara Masuk) pada Proses Pembakaran Briket Ampas Sagu. Jurnal Rekayasa Mesin, 11(3), 339–345. https://doi.org/10.21776/ub.jrm.2020.011.03.5
Irwan, I., Wayuningsih, W., Kimia, J., Matematika, F., Ilmu, D., Alam, P., & Natsir, M. (2023). Degradasi lignin dari ampas sagu menggunakan fotokatalis TiO2 dan uji aktifitas antibakteri. Jurnal Salome: Multidisipliner Keilmuan, 1(2), 114–120.
Jacob, G., Hasan, H., & Winarno, A. (2021). Karakteristik Campuran Batubara Dengan Arang Gergaji Kayu Meranti dalam Pembuatan Briket Batubara di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Characteristics of Mixture of Coal with Meranti Wood Saw Charcoal in Making Coal Briquettes in Samarinda City, East Kali. Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL, 9(1), 27–32.
Lestari, N. I., Anrabel, R., Avinka Kristanti, B., Qurniyati, Q., Istianah, L., Demsiana Nainggolan, Maulani, R., & Chandra, M. W. (2022). Pemanfaatan Pelepah Sawit Menjadi Briket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Di Desa Rotan Mulya Sumatra Selatan. Buguh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 16–21. https://doi.org/10.23960/buguh.v2n1.699
Mahadi, I., Zulfarina, Z., & Panggabean, Y. U. (2023). Pengaruh Konsentrasi Campuran Perekat Kanji dan Sagu Terhadap Mutu Briket Limbah Kulit Kolang Kaling (Arenga pinnata Merr.). Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi, 10(1), 36–45. https://doi.org/10.31849/bl.v10i1.13248
Mangallo, B., & Dedi, S. (2022). Pengolahan Sagu Berbasis Zero Waste Di Kabupaten Manokwari. Panrita Abdi-Jurnal Pengabdian Pada …, 6(2), 315–323.
Nayan, A., Setiawan, A., Siska, D., Ridara, R., & Pertiwi, I. A. (2021). Pemanfaatan teknologi kompor roket biomassa untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil di Desa Keude Krueng Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara. Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 1(1), 21–26.
Purwanti, N., Masniar, M., Mardliyah, U., Basri, L., & Ichwan, S. (2022). Pelatihan Pengolahan Ikan Tengiri Menjadi Bakso Ikan Di Masyarakat Kampung Baingkete Distrik Makbon Kabupaten Sorong. Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 61–66. https://doi.org/10.55784/jompaabdi.v1i3.219
Syadik, F., Daya, S., & Youlandari. (2022). Kandungan Protein dan Serat Kasar Ampas Sagu (Metroxylon sago) dengan Metode Kimia sebagai Alternatif Pakan Ruminansia. Jurnal Sains Dan Teknologi Peternakan, 3(2), 49–54. https://doi.org/10.31605/jstp.v3i2.1593
Vachlepi, A., & Suwardin, D. (2018). Penggunaan Biobriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dalam Pengeringan Karet Alam. Warta Perkaretan, 32(2), 65. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v32i2.38
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).