PEMBINAAN PENJAJA PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH MELALUI KONSELING DAN PEMBERIAN SOFTSKILL BAHAN TAMBAHAN PANGAN
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v4i4.2239Keywords:
BTP, food safety, PJAS, integrated schoolsAbstract
Abstrak: Pemberian informasi tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan bagaimana cara mendeteksi bahan pangan yang mengandung BTP berbahaya serta menganalisis pengalaman yang dimiliki oleh para pedagang ialah tujuan dari pengabdian masyarakat melalui pelatihan ke para pedagang pangan jajanan anak-anak di sekolah. Data yang digunakan ialah data primer dari survey, kuesioner, dan wawancara. Subjek dari pelatihan ini ialah 30 pedagang makanan dan minuman jajanan dari sekolah islam terpadu yang berada di Depok. Metode analisis statistika deskriptif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh. Baik pedagang di sekolah islam terpadu tingkat dasar maupun tingkat menengah (90%), sudah mengetahui bahan tambahan pangan apa saja yang dilarang atau berbahaya digunakan sehingga dalam praktiknya mereka tidak menggunakan BTP yang berbahaya. Namun, mereka belum memahami alasan kenapa bahan tambahan pangan tersebut dilarang dan apa dampaknya bagi kesehatan. Mereka juga belum bisa melakukan pendeteksian terhadap bahan baku yang diberi bahan tambahan pangan berbahaya. Para PJAS akhirnya merasa puas dan dapat memahami dampak BTP berbahaya serta mampu mendeteksi pangan yang mengandung BTP berbahaya setelah diberikan pelatihan. Hal tersebut terlihat dari hasil positif kuesioner dan test yang diberikan setelah pelatihan.
Abstract: Providing information on Food Additional Ingredients (BTP) and how to detect foodstuffs containing harmful BTP and analyze the experience that traders have is the purpose of community service through training to food vendors of children's snacks in schools. The data used is primary data from surveys, questionnaires, and interviews. The subject of this training is 30 hawker food and beverage vendors from an integrated Islamic school located in Depok. Descriptive statistical analysis methods are used to process the data obtained. Both traders at the basic and secondary integrated Islamic schools (90%), already know what food extras are prohibited or harmful to use so that in practice they do not use dangerous BTP. However, they do not yet understand the reasons why food supplements are banned and what the impact is on health. They have also not been able to detect raw materials that are given hazardous food add-ons. The PJAS are finally satisfied and can understand the impact of harmful BTP and are able to detect food containing harmful BTP after being given training. This is seen from the positive results of questionnaires and tests given after training.
References
Amalia, L., Endro, O. P., Rizal, D. M., & Damanik, M. (2012). Preferensi dan Frekuensi Konsumsi Makanan Jajanan Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor (Preference and frequency of street food consumption among elementary school children at Cijeruk Sub-district, Bogor District). Jurnal Gizi Dan Pangan, 7(2), 119–126. Retrieved from http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/12374/9459
Apriliani, A., Sukarsa, S., & Hidayah, H. A. (2014). Kajian Etnobotani Tumbuhan Sebagai Bahan Tambahan Pangan Secara Tradisional Oleh Masyarakat Di Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Scripta Biologica, 1(1), 76–84. https://doi.org/10.20884/1.sb.2014.1.1.30
Dini, N., Pradigdo, S., & Suyatno, S. (2017). Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan Terhadap Status Gizi (Kadar Lemak Tubuh Dan Imt/U) Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi di Sekolah Dasar Negeri 01 Sumurboto Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(1), 301–306.
Eko Yuliastuti E.S., A., & Hartari. (2019). Penyuluhan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Siswa. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 119–131.
Fadlillah, H. N., Nuraida, L., & Purnomo, E. H. (2015). Consumer Awareness on Label of Food Packaging and Information of Food Additives in Bogor City Kepedulian Konsumen terhadap Label dan Informasi Bahan Tambahan Pangan ( BTP ) pada Label Kemasan Pangan di Kota Bogor. Jurnal Mutu Pangan, 2(2), 119–126. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.11432.32000
Gultom, M. M. K. (2018). Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan Dengan Diare Pada Anak Di Sdn 3 Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat Kota Kotamobagu. Jurnal Keperawatan, 6(1).
Hartati, F. K. (2017). Analisis Boraks Dengan Cepat, Mudah Dan Murah. Jurnal Teknologi Proses Dan Inovasi Industri, 2(1), 33–37. https://doi.org/10.36048/jtpii.v2i1.2827
Khomsan, A. (2000). Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Jurusan Gizi Masyarakan dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Kumar, G., & Srivastava, N. (2011). Genotoxic Effects of Two Commonly Used Food Additives of Boric Acid and Sunset Yellow in Root Meristems of Trigonella Foenum-Graecum. Journal of Environmental Health Science & Engineering, 8(4), 361–366.
Manalu, H. S. P., & Suudi, A. (2017). Kajian Implementasi Pembinaan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) untuk Meningkatkan Keamanan Pangan: Peran Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 26(4), 249–256. https://doi.org/10.22435/mpk.v26i4.5734.249-256
Mavidayanti, H., & Mardiana, M. (2016). Kebijakan Sekolah Dalam Pemilihan Makanan Jajanan Pada Anak Sekolah Dasar. Journal of Health Education, 1(1), 71–77.
Nisak, A. J., & Mahmudiono, T. (2018). Meta Analysis of Malnourished Children in Indonesia View project My Students Research View project. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(3), 311–324. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i3.2017
Nurbiyati, T., Wibowo, A. H., Perusahaan, J. M., Indonesia, U. I., Industri, J. T., Industri, F. T., & Indonesia, U. I. (2014). Pentingnya Memilih Jajanan Sehat. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 3(3), 192–196.
Nurdin, N., & Utomo, B. (2018). Tinjauan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pada Makanan Jajanan Anak Sekolah. Jurnal Riset Kesehatan, 7(2), 85. https://doi.org/10.31983/jrk.v7i2.3478
Paratmanitya, Y., & Veriani, A. (2016). Kandungan bahan tambahan pangan berbahaya pada makanan jajanan anak sekolah dasar di Kabupaten Bantul. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 4(1), 49–55. https://doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(1).49-55
Puspitasari, R. L. (2014). Kualitas Jajanan Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 2(1), 52. https://doi.org/10.36722/sst.v2i1.99
Suwartiningsih, I., & Asfawi, S. (2012). Kandungan Formalin dalam Ayam Potong Di Pasar Tradisional Semarang. Visikes, 12(1), 43–51.
Swi See, A., Bakar Salleh, A., Abu Bakar, F., Azah Yusof, N., Sahib Abdulamir, A., & Yook Heng, L. (2010). Risk and Health Effect of Boric Acid. American Journal of Applied Sciences, 7(5), 620–627.
Tubagus, I., Citraningtyas, G., & Fatimawali, F. (2013). Identifikasi Dan Penetapan Kadar Boraks Dalam Bakso Jajanan Di Kota Manado. PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT, 2(04), 142–148.
Tumbel, M. (2010). Analisis Kandungan Boraks dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar. Jurnal Chemica, 11(1), 57–64.
Wariyah, C., & Dewi, S. H. C. (2013). Penggunaan Pengawet Dan Pemanis Buatan Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah ( PJAS ) Di Wilayah Kabupaten Kulon Progo-DIY Province. AGRITECH, 33(2), 146–153.
Yasmin, G., & Madanijah, S. (2010). Perilaku Penjaja Pangan Jajanan Anak Sekolah Terkait Gizi Dan Keamanan Pangan Di Jakarta Dan Sukabumi. Jurnal Gizi Dan Pangan, 5(3), 148. https://doi.org/10.25182/jgp.2010.5.3.148-157
Yusnira, Y. (2018). Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 138. Jurnal Gizi (Nutritions Journal), 2(2), 160–169.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).