BIMBINGAN TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK UNTUK MENGHASILKAN SAYURAN SEHAT DAN BEBAS RESIDU BAHAN KIMIA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v4i4.2603Keywords:
organic manure, sustainable agriculture, vegetableAbstract
Abstrak: Produksi sayuran yang dihasilkan oleh petani pada umumnya ditengarai memiliki residu pestisida yang tinggi. Kecurigaan ini didasari atas perlakuaan petani yang sangat intensif melakukan penyemprotan pestisida, terutama untuk sayuran yang rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Pemakaian pestisida yang kebablasan tersebut merupakan salah satu dampak dari revolusi hijau yang mengagungkan paket teknologi pertanian yang salah satu diantaranya pemanfaatan pupuk anorganik dan pestisida kimia. Program pengabdian desa mitra ini bertujuan untuk membimbing petani penyediakan sarana produksi usaha tani organik berupa penyediaan pupuk organik dan pestisida organik, serta melatih petani mengembangkan usaha tani sayuran organik agar produk yang dihasilkan bebas dari residu bahan kimia. Metode yang diterapkan adalah pelatihan dan bimbingan teknologi (bimtek) pembuatan pupuk organik dan pestisida organik serta budidaya sayuran organik, dengan mitra program adalah anggota kelompok tani ‘Mandiri’ UPTD Bulupountu Jaya Kabupaten Sigi. Hasil pelaksanaan program memperlihatkan keseriusan peserta dalam setiap sesi pelatihan, dan adanya adopsi teknologi dari peserta yang diimplementasikan di lahan usaha taninya masing-masing. Hasil demplot sayuran organik adalah produk berbagai jenis tanaman sayuran seperti tomat, bayam, gambas, kangkung, terong dan pakchoy.
Â
Abstract: Vegetable production by farmers is generally tought to have a high pesticide residue. This suspicion is based on the treatment of farmers who are very intensive in spraying pesticides, especially for vegetables that are vulnerable to pests and diseases. The excessive use of pesticides is one of the effects of the green revolution that glorifies agricultural technology packages, one of which is the use of chemical pesticides. The service program of the partner villages is aimed at guiding farmers to provide organic farming production facilities in the form of supplying organic fertilizers and organic pesticides, as well as training farmers to develop organic vegetable farming so that the products produced are free of chemical residues. The method applied was training and technological guidance (bimtek) for making organic fertilizers and organic pesticides as well as organic vegetable cultivation, with program partners being members of the farmer group 'Mandiri' UPTD Bulupountu Jaya, Sigi Regency. The results of the implementation of the program show the seriousness of the participants in each training session, and the adoption of technology from the participants which was implemented in their respective farms. The results of the organic vegetable demonstration plot are products of various types of vegetable crops such as tomatoes, spinach, luffa, water spinach, eggplant and pakchoyReferences
Bahua, M. I. (2015). Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani Indonesia. Gorontalo: Ideas Publishing.
Charina, A., Kusumo, R.A.B., Sadeli, A.H., & Deliana, Y. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Petani dalam Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Pertanian Organik di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Penyuluhan, 14(1), 68–78.
Departemen Pertanian (2010). Kebijakan Perlindungan Tanaman Hortikultura Dengan Orientasi Pasar Global. Direktorat Jenderal Produksi Hortikultura dan Aneka Tanaman. Departemen Pertanian. Jakarta.
Ekawati, I. & Purwanto, Z. (2013). Alih Teknologi Pestida Nabati Berbasis Sumberdaya Lokal Pada Petani Padi. Cemara 10(1): 36–40.
Febjislami, S. (2017). Penerapan Teknologi LEISA pada Pertanian Sayuran Berkelanjutan di Dataran Tinggi.
Herdiani, E. (2016). Pertanian Organik Menuju Pertanian Berkelanjutan. http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/969-pertanian-organik-menuju-pertanian-berkelanjutan.
Huber, M., Rembialkowska, E., Srednicka, D., Bügel, S., & Vijver, L. P. L. Van De. (2011). Assessing the status quo and prospects of research: Review. NJAS – Wageningen Journal of Life Sciences, 58, 103–109. https://doi.org/10.1016/j.njas.2011.01.004.
Lasmini, S.A., Idham, Monde, A. & Tarsono (2019). Pelatihan Pembuatan dan Pengembangan Pupuk Organik Cair Biokultur dan Biourin untuk Mendukung Sistem Budidaya Sayuran Organik. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2), 99-104.
https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v4i2.891.
Mayrowani, H. (2012). Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 30(2), 91–108.
Mulyatun. (2016). Sumber Energi Terbarukan dan Pupuk Organik dari Limbah Kotoran Sapi. Dimas 16(1): 191–214. https://doi.org/10.21580/dms.2016.161.898
Nasir, B., Najamudin, Lakani, I., Lasmini, S.A. & Sabariyah, S. (2020). Pembuatan Pupuk Organik Cair dan Biofungisida Trichoderma untuk Mendukung Sistem Pertanian Organik. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 7(2), 115–120.
Peraturan Menteri Pertanian RI. (2013). Peraturan Menteri Pertanian Tentang Sistem Pertanian Organik, Nomor 64/Permentan/Ot.140/5/2013. 197–208. Jakarta
Puspitasari, R.D. (2019). Pertanian Berkelanjutan Berbasis Revolusi Industri 4.0. Jurnal Layanan Masyarakat, 3(1), 26–28.
Ratriyanto, A., Widyawati, S.D., Suprayogi, W.P.S., Prastowo, S., & Widyas, N. (2019). Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Ternak untuk Meningkatkan Produksi Pertanian. Jurnal SEMAR, 8(1), 9–13.
Reddy, B. S. (2010). Organic Farming: Status, Issues and Prospects – A Review. Agricultural Economics Research Review, 23, 343–358.
Rikardo, R., Susilo, S. & Nurantika, H. S. (2017). Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Sayur Organik di Desa Baros, Kabupaten Serang. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(2), 159–166.
Suhastyo, A.A. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2), 63–68
Sutariati, G.A.K., Safuan, L.O., Muhidin & Hasid, R. (2018). Pengembangan Sayuran Organik pada Lahan Pekarangan untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Kota Kendari. Abdimas, 22(2), 161–166
Sutriadi, M.T., Harsanti, E.S., Wahyuni, S., & Wihardjaka, A. (2019). Pestisida Nabati: Prospek Pengendali Hama Ramah Lingkungan. Jurnal Sumberdaya Lahan 13(2): 89-101.
Yulianto, K. (2016). Agroekologi: Model Pertanian Berkelanjutan Masa Depan. Jurnal Tambora, 1(3), 46–51.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).