PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA PADA TAHAP PERKEMBANGAN USIA SEKOLAH

Authors

  • Eka Malfasari STIKes Payung Negeri
  • Rina Herniyanti STIKes Payung Negeri
  • Yeni Devita STIKes Payung Negeri
  • Gita Adelia STIKes Payung Negeri
  • Ifon Driposwana Putra STIKes Payung Negeri

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v4i6.2720

Keywords:

School Age, Development, Psychosocial

Abstract

Abstrak : Tahap tumbuh kembang psikososial  anak usia sekolah adalah berkarya dan mampu berkompetisi, sedangkan jika tahap tumbuh kembang ini tidak tercapai maka anak akan cenderung menjadi rendah diri. Rasa rendah diri ini akan berakibat pada kepercayaan diri anak dan anak akan cenderung untuk menjadi korban bully atau kekerasan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk pengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan tentang perkembangan psikososial pada anak usia sekolah. Metode pengabdian masyarakat ini Pendidikan Kesehatan dengan pre dan post test. Peserta pengabdian ini berjumlah 55 siswa dan guru sebagai fasilitator dalam pengabdian ini. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan perkembangan  psikososial anak usia sekolah yang dari 78,1 % meningkat 94, 55 %. Disarankan  sekolah bersinergi dengan orang tua siswa untuk membuat program pemantauan tumbuh kembang anak usia sekolah dalam upaya untuk menstimulasi agar tumbang anak secara psikosisal bisa tercapai sesuai dengan tumbuh kembangnya.  

Abstract: The psychosocial development stage of school age children is to work and be able to compete, whereas if this stage of growth and development is not achieved, the child will tend to be inferior. This feeling of inferiority will result in the child's self-confidence and the child will tend to become a victim of bullying or violence. The action that can be taken is to provide health education about the psychosocial development of school-age children which is classified as appropriate and not appropriate. This dedication activity aims to identify the effect of health education on psychosocial development in school-age children. This community service method uses pre and posttest. The number of participants in this service was 55 students and their theacher as facilitator. The result of this activity is that there is a corresponding increase in psychosocial growth and development from 78.1% to 94.55%. It is recommended that the principal synergize with the parents of students to monitor and to create programs in an effort to stimulate the psychological fall of the child can be achieved in accordance with growth and development.

References

Bornstein, M., Hahn, C., & Wolke, D. (2013). Systems and Cascades in Cognitive Development and Academic Achievement. Child Development, 84(1), 154–162.

Haryanti, D., Pamela, E. M., & Susanti, Y. (2016). Mental Emotional Development Of Adolescents In Orphanages. 4(2008), 97–104.

Hockenberry, M. ., & Wilson, D. (2013). Essential of Pediatric Nursing. Mosby.

Kawabata, Y., Alink, L., Tseng, W. ., van Ijzendoorn, M. ., & Crick, N. (2011). Maternal and paternal parenting styles associated with relational aggression in children anf adolescents: A conceptual analysus meta-analytic review. Development Review, 31(4), 240–278.

Keliat, B. A., Akemat, S., Daulima, N. H. C., & Nurhaeni, H. (2011). Keperawatan kesehatan jiwa komunitas: CMHN (Basic Course). Jakarta: EGC.

Khasanah, U. A., Livana, P. H., & Indrayati, N. (2019). Hubungan Perkembangan Psikososial dengan Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 2(3), 157–162.

Malfasari, E. (2015). Riwayat Perilaku Kekerasan Pada Anak Usia Sekolah Dengan Perilaku Agresif. Ekotrans, 15(2), 15–20.

Malfasari, E., Devita, Y., Erlin, F., & Ramadania, I. (2018). Lingkungan Rumah Sakit dan Tingkat Kecemasan Mahaiswa Saat Melakukan Praktek Klinik. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 2(2), 117–125.

Mardiatul, M. (2019). Asuhan Keperawatan Pada An. F Dengan Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Pra Sekolah Dan Manajemen Pemberdayaan Masyarakat: Penyegaran Kader Kesehatan Jiwa Di Kelurahan Cupak Tangah Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Padang. Universitas Andalas.

Mubasyiroh, R., Yunita, I., & Putri, S. (2017). Determinan Gejala Mental Emosional Pelajar SMP-SMA di Indonesia Tahun 2015. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(2), 103–112.

Oktaviana, M., & Wimbarti, S. (2014). Validasi Klinik Strenghts and Difficulties Questionnaire (SDQ) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Tingkah Laku. Jurnal Psikologi, 41(1), 101. https://doi.org/10.22146/jpsi.6961

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2013). Fundamental of Nursing (9th ed.). Elsevier.

Putra, I. D., & Hasana, U. (2020). Analisis Hubungan Sikap dan Pengetahuan Keluarga dengan Penerapan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Jurnal Endurance, 5(1), 13. https://doi.org/10.22216/jen.v5i1.4282

Stuart, W. . (2013). Prinsip dan praktik keperawatan kesehatan jiwa Stuart (vol 1 & 2). Elsevier.

Wolke, D., Baumann, N., Strauss, V., Johnson, S., & Marlow, N. (2015). Bullying of preterm children and emotional problems at school age: cross-culturally invariant effects. The Journal of Pediatrics, 166(6), 1417–1422.

Zhang, H., Chi, P., Long, H., & Ren, X. (2019). Bullying victimization and depression among left-behind children in rural China: Roles of self-compassion and hope. Child Abuse & Neglect, 96, 104072. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2019.104072

Published

2020-12-14

Issue

Section

Articles