EDUKASI PEDAGANG PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DI KABUPATEN MALANG
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v4i5.2969Keywords:
borax, formalin, healthy canteen, rhodamine b, primary schoolAbstract
Abstrak: Pada tahun 2017 tercatat sebanyak 53 kejadian luar biasa keracunan pangan yang dilaporkan oleh BPOM di seluruh Indonesia. Penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya yang sering digunakan yaitu penggunaan pengawet, pewarna, dan pemanis. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan memberikan edukasi kepada para pedagang PJAS (Pangan Jajanan Anak Sekolah) agar menjual makanan yang baik dan aman dikonsumsi. Kegiatan ini dilakukan dalam 2 tahapan. Tahap pertama pengujian sampel makanan yang dijual di 17 SD di Kabupaten Malang yang tersebar di tiga Kecamatan di sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Malang. Tahap kedua melakukan edukasi kepada para pedagang PJAS. Berdasarkan hasil uji kandungan boraks, formalin dan rhodamine b terhadap 34 sampel PJAS diketahui bahwa terdapat 46,86% positif menggunakan boraks, sampel (17,7%) positif menggunakan formalin, dan 22,2% positif menggunakan rhodamin b. Hasil survei terhadap kondisi kantin diketahui bahwa 37,43% yang memenuhi standar, 46,52% yang kurang memenuhi dan 16,05% yang tidak memenuhi. Indikator yang paling banyak tidak memenuhi standar yaitu indikator bangunan dengan 7 kantin (41,18%). Berdasarkan hasil edukasi diperoleh data bahwa pada umumnya para pedagang sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut dan termotivasi untuk tidak menggunakan BTP berbahaya pada PJAS yang dijual.
Abstract: In 2017, BPOM reported there were 53 cases of food poisoning throughout Indonesia. Food additives, i.e., preservatives, dyes, and sweeteners, are often utilized in Indonesia when preparing food. The purpose of public service was to educate the cross ride traders around the school about healthy food that is safe for consumption. This activity was held in 2 stages. The first stage entailed the testing of food samples in 17 elementary schools in Malang Regency, which consisted of three districts around the University of Muhammadiyah Malang. The second stage was in response to educated traders based on an analysis of the results of products made of dangerous additives. There were positive results of 34 samples for borax, formalin, and rhodamine b, which were 46.86%, 17.7%, and 22.2%, respectively. The survey of the canteen indicated that 37.43% met the standards, 46.52% did not fully meet the standards, and 16.05% did not meet the standards at all. The case that did not meet the standards was the building with seven canteens (41.18%). The education data showed that most traders were very enthusiastic about participating in these activities and motivated to avoid using dangerous additives in their food or products.
References
Agustin, P. N., Sulistyarsi, A., & Utami, S. (2016). Analisis Rhodamin B Pada Saus Tomat Yang Beredar Di Kota Madiun Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis. Florea: Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya. https://doi.org/10.25273/florea.v3i1.790
BPOM RI. (2014). Keracunan Pangan Akibat Bakteri Patogen. Sentra Informasi Keracunan Nasional: Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) RI.
Damat, D., Anggriani, R., Setyobudi, R. H., & Soni, P. (2019). Dietary fiber and antioxidant activity of gluten-free cookies with coffee cherry flour addition. Coffee Science. https://doi.org/10.25186/cs.v14i4.1625
Hardinata, T., & Djauhari, A. B. (2018). Kandungan Boraks dan Formalin Pada Sempol Ayam Yang Beredar Di Sekolah Dasar Kecamatan Sukolilo Surabaya. Foodscitech. https://doi.org/10.25139/fst.v1i1.1003
Indriani, A. D., & Suwita, I. K. (2018). Keamanan Pangan Mie Basah Kuning ( Kandungan Boraks , Formalin, Methanil yellow ) Di Beberapa Pasar Tradisional Kota MALANG. Jurnal Gizi KH.
Manalu, H. S. P., & Suudi, A. (2017). Kajian Implementasi Pembinaan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) untuk Meningkatkan Keamanan Pangan: Peran Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. https://doi.org/10.22435/mpk.v26i4.5734.249-256
Masri, E., Wahyuni, N. P., & Rini, A. M. (2019). Perilaku Memilih Jajanan Dan Kantin Sehat Siswa Sekolah Dasar Dengan Edukasi Media Komik. Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal). https://doi.org/10.33653/jkp.v6i2.278
Napitupulu, L. H., & Abadi, H. (2018). Analisis Zat Berbahaya Boraks dan Rhodamin B Pada Jajanan Bakso Bakar yang dijual dibeberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Denai. Jurnal Kesehatan Global. https://doi.org/10.33085/jkg.v1i1.3942
Ningsih, R. (2014). Hygiene Sanitation Counseling for Food and Beverages, as well as the Quality of Food Sold by Traders in the Samarinda City Elementary School. Journal of Public Health. https://doi.org/ISSN 1858-1196
Nurkhamidah, S. (2017). Identifikasi Kandungan Boraks Dan Formalin Pada Makanan Dengan Menggunakan Scientific vs Simple Methods. SEWAGATI. https://doi.org/10.12962/j26139960.v1i1.2985
Paratmanitya, Y., & Veriani, A. (2016). Kandungan bahan tambahan pangan berbahaya pada makanan jajanan anak sekolah dasar di Kabupaten Bantul. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics). https://doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(1).49-55
Permatasari, P., & Sharadea, S. (2018). Strategi Promosi Kesehatan Terhadap Upaya Peningkatan Pengetahuan Pengelola Kantin Sehat. MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion. https://doi.org/10.31934/mppki.v1i3.308
Pitriyanti, L. et al. (2019). Outbreak Investigation of Food Intoxication of Finger Candy (Case Study At Elementary School In Denpasar Bali, Indonesia). Jurnal Kesehatan. https://doi.org/10.24252/kesehatan.v7i2.54
Pratiwi, Y. S., Prasetyowati, I., Hidayati, M. N., Antika, R. B., Oktafiani, L. D. A., Damat, D., … Ahmed, K. (2020). Review article: The effect of borax as a food additive on energy metabolism. Annals of Tropical Medicine and Public Health. https://doi.org/10.36295/ASRO.2020.23819
Puspitasari, R. L. (2014). Kualitas Jajanan Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi. https://doi.org/10.36722/sst.v2i1.99
Rismawati, R. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelaikan Kantin Sehat di Sekolah Dasar Kecamatan Medan Belawan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(3), 131–140. https://doi.org/10.33221/jikm.v7i3.121
Ronitawati, P., Nuzrina, R., Swamilaksita, P. D., Sitoayu, L., Melani, V., & Gifari, N. (2020). Peningkatan Pengetahuan Penjamah Makanan Terkait Pembinaan Kantin Sehat. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri). https://doi.org/10.31764/jmm.v4i1.1773
Selinaswati, & Fitriani, E. (2017). Peran Sekolah Dalam Antisipasi Keracunan Pangan Jajanan Anak Sekolah-PJAS (Studi Kasus Tiga SD di Air Tawar Timur Padang Sumatera Barat). Socius. https://doi.org/10.24036/scs.v4i2.18
ST.Fatimah, A. T., Sarwo, Y. B., & Yunita S, N. (2018). Peran Balai Pom Jambi Dalam Perlindungan Konsumen Terhadap Produk Makanan Yang Mengandung Bahan Berbahaya Yang Dapat Berakibatkan Bagi Kesehatan. Soepra. https://doi.org/10.24167/shk.v3i2.775
Suherman, A. P., Ane, R. L., & Ibrahim, E. (2013). Praktik Hygiene Penjamah Dan Sanitasi Peralatan Makanan Jajanan Anak Sekolah Dasar Pada Sd Di Kel. Antang Kec. Manggala Kota Makassar. Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. https://doi.org/10.30597/MKMI.V9I2.448
Ulfatin, E. M. R. N., & Triwiyanto, T. (2015). Manajemen Layanan Kantin Sehat Di Sekolah Adiwiyata (Studi Kasus Di Smpn 10 Malang). Jurnal Administrasi Pendidikan.
World Health Organization - WHO. (2015). Penyakit akibat keracunan makanan. World Health Organization. https://doi.org/10.1126/science.1185152
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).