PEMANFAATAN SUMBER DAYA RUMPUT LAUT MENJADI NATA DE SEAWEED

Authors

  • Kadek Ayu Astiti Universitas Nusa Cendana
  • Lolita M. Parera Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v4i6.3000

Keywords:

seaweed, food product, nata de seaweed

Abstract

Abstrak: Program pengabdian ini dilaksanakan untuk memberikan alternatif solusi permasalahan yang sedang terjadi yakni rendahnya nilai jual rumput laut kering, sehingga alternatif solusi yang ditawarkan adalah mengelola rumput laut menjadi produk nata de seaweed yang bernilai ekonomis. Luaran yang ingin dicapai 1) meningkatnya motivasi masyarakat untuk lebih produktif dan kreatif dalam mengelola rumput laut, 2) mengetahui IPTEK pembuatan nata de seaweed, 3) terampil membuat nata de deaweed, 4) bertambahnya referensi peluang usaha bagi penduduk desa Tablolong. Mitra program ini adalah ibu-ibu warga setempat yang tergabung dalam kelompok Mina Usaha bersama dan Kelompok Dale Esa. Program ini berjalan lancar dan mendapat dukungan dari kepala desa setempat. Hasil yang diperoleh 1) pengabdian ini memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan memperkenalkan teknologi pembuatan nata de seaweed sebagai salah satu alternatif dalam mengoptimalkan hasil budidaya daya rumput laut, 2) program ini memberikan keterampilan kepada kelompok mitra terkait cara dan langkah pembuatan nata de seaweed yang berpotensi sebagai industri rumah tangga, 3) masih perlu perhatian khusus dari berbagai pihak untuk peningkatan sumber daya manusia desa Tablolong dalam memaksimalkan potensi rumput laut. Metode yang digunakan adalah melalui kegiatan workshop yakni pemberian materi dan praktik membuat nata de seaweed oleh peserta kegiatan.

 

Abstract: Tablolong village has the potential of seaweed cultivation with the majority of residents working as seaweed farmers. Seaweed is sold in the form of dried seaweed to the suppliers to be sent to the island of Java as the basic ingredient of cosmetics or food. The problem occurs when the price of dried seaweed has suffered deterioration so that it affects the economy of citizens. This Program of devotion is implemented to provide alternative solutions. External to be achieved 1) increased community motivation to be more productive and creative in managing seaweed, 2) Knowing the IPTEK manufacture nata de seaweed, 3) skilled to make Nata de deaweed, 4) Increased business opportunity reference for the villagers of Tablolong. The program's partners are the mothers of locals who belong to the group of Mina Enterprises together with the Dale Esa group. The Program went smoothly and got support from local village heads. Results obtained 1) This dedication positively impacts the community by introducing the technology to manufacture nata de seaweed as an alternative in optimizing the cultivation of seaweed, 2) This program provides skills to the group of partners related to the way and steps of making nata de seaweed which is potentially as a household industry, 3) still need special attention from various parties to increase the human resources of Tablolong village in maximizing the potential of seaweed

References

Anggriani Profita, Dutho Suh UtomO, Aji Ery Burhandenny, A. J. L. (2016). Perancangan Aspek Teknis Dan Produksi Pada Industri Pengolahan Rumput Laut Menjadi Produk Nata De Seaweed. Seminar Nasional IENACO, 434–443. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/7114/IENACO_057 - Anggriani%2C Dutho%2C aji Ery%2C Arinda.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Astawan, A. D. E., Wresdiyati, T., & Hartanta, A. B. (2005). Pemanfaatan Rumput Laut sebagai Sumber Serat Pangan untuk Menurunkan Kolesterol Darah Tikus. Hayati Journal of Biosciences, 12(1), 23–27. https://doi.org/10.1016/S1978-3019(16)30319-9

Dwiyitno. (2011). Rumput Laut Sebagai Sumber Serat Pangan Potensial. Squalen Bulletin of Marine and Fisheries Postharvest and Biotechnology, 6(1), 9. https://doi.org/10.15578/squalen.v6i1.56

Hamad, A., Handayani, N. A., & Puspawiningtyas, E. (2014). Pengaruh Umur Starter Acetobacter xylinum Terhadap Produksi Nata De Coco ( Effects of the Starter Age of Acetobacter xylinum on the Nata de coco production ). Techno, 15(1), 37–49. https://doi.org/10.30595/techno.v15i1.72

Indrawati, A. S. (2018). Analisis Tingkat Produksi Petani Rumput Laut Di Desa Tablolong Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Universitas Katolik Widya Mandira. http://repository.unwira.ac.id/514/

Isdiantoni, I., Fatmawati, I., & Sayyida, S. (2018). Olahan Rumput Laut Di Pulau Poteran. Jurnal Abdiraja, 1(1), 6–10. https://doi.org/10.24929/adr.v1i1.633

Kangkan, A. L., Hartoko, A., & Suminto. (2018). Berdasarkan Parameter Fisika , Kimia dan Biologi Study on Site Selection for The Development of Maricultur based on Physical , Chemical and Biological Parameters. Buletin Ilmiah “MARINA†Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 2(2), 45–51. http://eprints.undip.ac.id/4401/1/6-Alex-76sd93.pdf

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2015). Kelautan dan Perikanan dalam Angka 2015. In Inovasi Tekonologi Perikanan. Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan. https://doi.org/10.1007/978-81-322-2271-2

Mariño, M., Breckwoldt, A., Teichberg, M., Kase, A., & Reuter, H. (2019). Livelihood aspects of seaweed farming in Rote Island, Indonesia. Marine Policy, 107(June), 103600. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2019.103600

Max R. Wenno, Martha L. Waltimena, Zulfikar A. Rumakey, J. L. T. (2015). Physic and chemical characteristics of nata de seaweed from eucheuma cottoni and gracularia sp. KnE Life Sciences, 1(8 (27)). https://doi.org/10.18502/kls.v1i0.77

Misgiyarta. (2007). Teknologi Pembuatan Nata de Coco. In Balai besar penelitian dan pengembangan pasca panen pertanian.

Msuya, F. E. (2011). The impact of seaweed farming on the social and economic structure of seaweed farming communities in Zanzibar, Tanzania. World Aquaculture, 42(3), 45–48. http://repository.udsm.ac.tz:8080/xmlui/handle/123456789/411?show=full

Nugroho, D. A., & Aji, P. (2015). Characterization of Nata de Coco Produced by Fermentation of Immobilized Acetobacter xylinum. Agriculture and Agricultural Science Procedia, 3, 278–282. https://doi.org/10.1016/j.aaspro.2015.01.053

Nurjanah, Nurilmala, M., Hidayat, T., & Sudirdjo, F. (2016). Characteristics of Seaweed as Raw Materials for Cosmetics. Aquatic Procedia, 7, 177–180. https://doi.org/10.1016/j.aqpro.2016.07.024

Rachmawati, N. A., Haryati, S., & Munandar, A. (2017). Karakteristik Nata de Sea Weed dengan Konsentrasi Bakteri Acetobacter xylinum. Perikanan Dan Kelautan, 7(2), 112–124.

Raniah, N. (2018). Teknik Pengolahan Rumput Laut Gracilaria sp. Sebagai Bahan Baku Nata De Seaweed di Balai Besar Pengujian dan Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP), Jakarta Timur [Fakultas Perikanan dan Kelautan]. http://repository.unair.ac.id/id/eprint/77918

Soejarwo, P. A., & Yusuf, R. (2018). Saluran Pemasaran Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 4(2), 45–51. https://doi.org/10.15578/marina.v4i2.7399

Soejarwo, P. A., Yusuf, R., & Zulham, A. (2019). Analisis Keberlanjutan Usaha Budi Daya Rumput Laut Di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 14(1), 37. https://doi.org/10.15578/jsekp.v14i1.7815

Wahyudi. (2003). Memproduksi nata de coco. https://mirror.unpad.ac.id/orari/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/agro-industri-pangan/memproduksi_nata_decoco.pdf

Published

2020-12-14

Issue

Section

Articles