PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA POP-UP UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI RELIGIOSITAS KEPADA GURU TPA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v5i1.3434Keywords:
Values religiosity, Creative Media, Teacher CompetenceAbstract
Abstrak: Guru-guru TPA dalam era modern cenderung mengajarkan nilai-nilai religiositas melalui pembelajaran agama, mengaji, dan ceramah. Akan tetapi, hal tersebut justru membuat siswa merasakan bosan dan tidak dapat menyimak dengan baik. Melalui pelatihan ini, pembina bertujuan mengajarkan kepada guru TPA membentuk suatu media yang kreatif yang di dalamnya terimplementasi nilai-nilai religiositas melalui model pop-up yang digunakan. Pengajaran menggunakan pop-up terlebih dahulu disesuaikan dengan rencana pembelajaran guru di TPA. Kemudian, dari rencana pembelajaran tersebut guru diajarkan cara membuat bahan ajar menggunakan pop-up. Pembina mengundang narasumber yang berkompetensi membuat pop-up standar dengan memanfaatkan media seperti Google, YouTube, dan mesin pencarian lainnya. Tujuannya untuk memberikan inspirasi kepada guru dalam membuat bahan ajar yang menarik berbasis pop-up dan di dalammnya terdapat nilai religiositas. Hasil pengabdian yang dilakukan oleh pembina didapatkan bahwa guru TPA mampu meningkatkan kompetensinya dalam membuat bahan ajar berbasis media kreatif dengan pop-up yang di dalamnya terimplementasi nilai religiositas.
Abstract: TPA teachers in the modern era tend to teach the values of religiosity through religious learning, the Koran, and lectures. However, this actually makes students feel bored and unable to listen well. Through this training, the coach aims to teach TPA teachers to form a creative media in which the values of religiosity are implemented through themodel pop-up used. Teaching using pop-ups is adjusted to the teacher's lesson plan at the TPA. Then, from the lesson plan the teacher is taught how to make teaching materials using pop-ups. The coach invites competent speakers to create pop-ups standardusing media such as Google, YouTube, and other search engines. The aim is to inspire teachers in making interesting teaching materials based on pop-ups and in which there is a value of religiosity. The results of the dedication carried out by the supervisor found that TPA teachers were able to increase their competence in making teaching materials based on creative media with pop-ups in which the value of religiosity was implemented.
References
Azhar, A. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.
Divita, M. R., & Puspitasari, D. G. (2011). Perancangan Buku Cerita Anak Pop-Up. Humaniora.
Fakhriyani, D. V. (2016). Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Wacana Didaktika. Https://Doi.Org/10.31102/Wacanadidaktika.4.2.193-200
Herlanti, Y. (2015). Kesadaran Metakognitif dan Pengetahuan Metakognitif Peserta Didik Sekolah Menengah Atas dalam Mempersiapkan Ketercapaian Standar Kelulusan pada Kurikulum 2013. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 34(357–367). Https://Doi.Org/10.21831/Cp.V3i3.7343
Lase, D. (2019). Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. Sundermann: Jurnal Ilmiah Teologi Pendidikan Sains Humaniora dan Kebudayaan. Https://Doi.Org/10.36588/Sundermann.V1i1.18
Meri Lismayanti, Afreni Hamidah, E. A. (2016). Pengembangan Buku POP UP Sebagai Media Pembelajaran pada Materi Crustacea untuk SMA Kelas X. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains.
Nabila Hilmy Zhafira, Yenny Ertika, C. (2020). Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi. Jurnal L Bisnis dan Kajian Strategi Manajemen.
Nisa, L., & Wuryandani, W. (2018). Perancangan Buku Cerita Pop-Up Berbasis Karakter Untuk Menanamkan Karakter Peduli Sosial Anak Usia Dini. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan. Https://Doi.Org/10.21070/Pedagogia.V7i2.1563
Picot-Coupey, K. (2014). The Pop-Up Store As A Foreign Operation Mode (FOM) For Retailers. International Journal Of Retail And Distribution Management. Https://Doi.Org/10.1108/IJRDM-01-2013-0032
Putri, Q. K., Pratjojo, P., & Wijayanti, A. (2019). Pengembangan Media Buku Pop-Up Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Tema Menyayangi Tumbuhan Dan Hewan Di Sekitar. Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran. Https://Doi.Org/10.23887/Jp2.V2i2.17905
Rahardi, R. Kunjana. (2018). Konstelasi Kefatisan Dalam Teks-Teks Natural Religius Dengan Latar Belakang Kultur Spesifik. Prosiding Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia 2018, 274–279.
Rohim, A. N., Zulaekah, S., & Kusumawati, Y. (2017). Perbedaan Pengetahuan Anemia pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita. Jurnal Kesehatan. Https://Doi.Org/10.23917/Jurkes.V9i2.4592
Ummi, H. U., & Mulyaningsih, I. (2017). Pembelajaran Menulis Esai Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Berbasis Life Skills. Journal Indonesian Language Education And Literature.
Widayati, A. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Https://Doi.Org/10.21831/Jpai.V6i1.1793
Widyarti, M. W., & Susilo, J. D. (2015). Sikap Terhadap Kenakalan Remaja Dengan Religiositas Pada Anggota REKAT (Remaja Katolik) Di Surabaya. EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia.
Zainorrahman, Z., Azizah, L. F., & Kadarisman, K. (2019). Pengembangan Media Berbasis Pop Up Book Untuk Pembelajaran Ipa Di Mts Raudhatut Thalibin. Alpen: Jurnal Pendidikan Dasar. Https://Doi.Org/10.24929/Alpen.V2i2.21
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).