BIMBINGAN TEKNIS PROGRAM CHSE PADA PELAKU USAHA PARIWISATA DI KOTA BANDAR LAMPUNG
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v5i1.3765Keywords:
CHSE, socialization, CHSE certificationAbstract
Abstrak: CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) merupakan salah satu usaha pemerintah melalui Kemenparekraf untuk menggairahkan kembali pariwisata Indonesia. Dalam memastikan kegiatan wisata yang dilakukan sesuai dengan prinsip kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan, maka diadakan pula sertifikasi CHSE bagi unit usaha pariwisata di seluruh Indonesia. Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung dan jajarannya sebagai mitra dalam pengabdian masyarakat kali ini, mengadakan bimbingan teknis pada tanggal 22 Desember 2020 di Hotel Emersia dengan dihadiri sebanyak 32 pelaku usaha pariwisata terkait penerapan dan sertifikasi CHSE di destinasi wisata. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah paparan dan diskusi serta evaluasi. Ditemukan juga bahwa hanya 12 peserta (37,5%) yang pernah mendengar mengenai sertifikasi CHSE sebelum diklat, dan dari 32 peserta, masih terdapat 22% (7 orang) yang menyatakan tidak tertarik mengikuti sertifikasi karena dirasa tidak banyak membantu usahanya. Sebanyak 28 peserta (87,5%) berpendapat bahwa materi hari itu cukup informatif dan dapat dipahami.
Abstract: CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) is one of the government's efforts through the Ministry of Parliamentary Affairs to re-excite Indonesian tourism. In ensuring tourism activities carried out in accordance with the principles of cleanliness, health, security and environmental sustainability, certification is held for tourism businesses throughout Indonesia. The Head of Bandar Lampung Tourism Office and its ranks as partners in community service this time, held a socialization on December 22, 2020 at The Emersia Hotel with 32 tourism businesses attended. The method carried out in this devotion is exposure / lectures and discussions / question and answer. It was also found that only 12 participants (37.5%) who had heard about CHSE certification before training, and of the 32 participants, there were still 22% (7 people) who expressed no interest in joining the certification because it felt that it did not help their business much. A total of 28 participants (87.5%) argue that the material of the day was quite informative and understandableReferences
Anggara, B., Andoyo, A., Kasmi, K., & Ipnuwati, S. (2018). Perancangan Aplikasi E-Tourism Berbasis Android sebagai Strategi Promosi Pariwisata Provinsi Lampung. Prosiding Seminar Nasional Darmajaya, 1(1), 13–18.
Dwina, I. (2020). Melemahnya Ekonomi Indonesia Pada Sektor Pariwisata, Akibat Dampak Dari Pandemi Covid-19 (hal. 5). Center for Open Science.
Engriani, M., Fitriana, R., & Cetty, C. (2019). Pengaruh Promosi Media Sosial Line terhadap Keputusan Pembelian di Starbucks Mall Taman Anggrek. Ikra-Ith Ekonomika, 2(3), 140–147.
Ferdiansyah, H., Suganda, D., Novianti, E., & Khadijah, U. (2020). Pengelolaan Mitigasi Krisis Pariwisata Akibat Pandemi Covid-19 dalam Menghadapi Fase New Normal (Studi Kasus di Desa Wisata Nglanggeran Yogyakarta). Media Bina Ilmiah, 15(3), 4133–4144.
Fitriana, R., Nasuition, D., & Amel, A. (2020). Pengaruh Konten Travel Blogger terhadap Kunjungan Wisatawan Domestik Ke Sumbawa. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 1–9.
Habiburrahman, H., & Primadhini, I. (2018). Upaya Mengembangkan Pariwisata Kota Bandar Lampung. Universitas Bandar Lampung.
Herlina, H., Karnila, S., Kurniawan, R., Yulmaini, Y., & Yusendra, M. (2019). Penggunaan Informasi Jarak Terpendek pada Aplikasi E-Tourism Berbasis Android sebagai Strategi Promosi Pariwisata Bandar Lampung. Prosiding Seminar Nasional Sains, Matematika, Informatika dan Aplikasinya, 41–48.
Kiswantoro, A., Rohman, H., & Susanto, D. (2020). Penyaluran Alat Pencegahan dan Sosialisasi Protokoler Kesehatan untuk Pelayanan Kunjungan Wisatawan dalam Menghadapi New Normal Pasca Pandemi Covid-19. Jurnal Abdimas Pariwisata, 1(2), 38–51.
Paramita, I., & Putra, I. (2020). New Normal Bagi Pariwisata Bali Di Masa Pandemi Covid 19. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama Dan Budaya, 5(2), 57–65.
Persada, C., & Rusmiati, F. (2020). Ketika Pariwisata Terguncang dan harus Beradaptasi Menghadapi Pandemi Covid-19. Pusaka Media.
Sa’idah, A. (2017). Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandar Lampung (Studi Pada Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung). UIN Raden Intan Lampung.
Simanjuntak, D., & Fitriana, R. (2020). Culture Shock, Adaptation, and Self-Concept of Tourism Human Resources in Welcoming the New Normal Era. Society, 8(2), 403–418.
Sulistiyo, T., & Fitriana, R. (2020). Pengaruh Marketing Media Sosial Instagram terhadap Brand Image The Bunker Café, Tangerang. Jurnal Ekbis, 2(2), 189–203.
Suprihatin, W. (2020). Analisis Perilaku Konsumen Wisatawan Era Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pariwisata di Nusa Tenggara Barat). BESTARI, 1(1), 56–66.
Wicaksono, A. (2020). New Normal Pariwisata Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 14(3), 139–150.
Zakiah, F. (2019). Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Membangun Infrastruktur Kota Bandar Lampung Ditinjau Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam Periode 2010-2017 (Studi di Kota Bandar Lampung). UIN Raden Intan Lampung.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).