PENINGKATAN KOMPETENSI NADZIR DALAM PENGELOLAAN TANAH WAKAF DI LINGKUNGAN PCM KASIHAN BANTUL
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v5i1.3993Keywords:
waqf assets, competence, nadzirAbstract
Abstrak: Keberadaan nadzir yang kompeten dan kredibel dalam melaksanakan tertib administrasi perwakafan yang baik adalah kunci utama (conditio sine quanon) dalam mewujudkan pengelolaan wakaf yang tepat guna dan berhasil guna. Saat ini Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kasihan Bantul telah mengelola 109 objek dari 191 objek (57,06 %) tanah wakaf yang telah bersertifikat se-Kecamatan Kasihan. Sayangnya, keterbatasan jumlah pengurus PCM/Majelis Wakaf, telah menimbulkan persoalan diantaranya pengelolaan aset wakaf yang tersebar di ranting-ranting tidak ditangani langsung oleh Pengurus Majelis Wakaf, tetapi dikelola oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah di tingkat Ranting yang pada umumnya tingkat pengetahuan dan keterampilan mereka tentang perundang-undangan wakaf, fiqh wakaf, pengadministrasian  wakaf tidak sama/ tidak merata dan cenderung masih kurang. Oleh karena itu pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan nadzir di lingkungan PCM Kasihan tentang tugas dan fungsinya dalam mengelola amanah aset wakaf dari wakif sesuai dengan ketentuan fikih maupun peraturan perundang-undangan wakaf yang berlaku. Hasil dari pengabdian yang telah terselenggara menunjukkan adanya peningkatan wawasan peserta pengabdian yang sangat signifikan dari semula 35% menjadi 77% yang diukur sebelum (Pre-Test) dan sesudah kegiatan berlangsung (Post-Test).
Â
Abstract: The existence of a competent and credible nadzir in carrying out an orderly good waqf administration is the primary key (conditio sine quanon) in realizing the effective management of waqf. Currently, The Branch of Muhammadiyah Management of Kasihan Bantul has managed 109 objects out of 191 items (57.06%) of the certified waqf land in Kasihan District. However, the limited number of Wakaf Council administrators at PCM level has caused the management of waqf assets are scattered in branches at 4 sub-districts by Muhammadiyah figures.  These figures generally lack competencies and skills about waqf legislation, fiqh waqf and administration of waqf assets. Therefore, this community service aims to increase the competency and knowledge of nadzir (waqf administrators) in PCM Kasihan Bantul regarding their duties and functions in managing the trusted waqf assets from waqif following the provisions of fiqh and the prevailing waqf legislation. The community service results show that there is a very significant increase in the participants' insight from 35% to 77%, which is measured before (Pre-Test) and after the activity takes place (Post-Test).References
Ali, K. M., Yuliani, M., Mulatsih, S., & Abdullah, Z. (2018). Aspek-Aspek Prioritas Manajemen Wakaf di Indonesia. AL-FALAH : Journal of Islamic Economics, 3(1), 1. https://doi.org/10.29240/jie.v3i1.345
Alzaina, N. (2019). Urgensi Pemberdayaan Nadzir dalam Pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia. Istismar: Jurnal Ekonomi Syariah, 1, 1.
Arif, M. N. R. Al. (2012). Efek Multiplier Wakaf Uang dan Pengaruhnya. Ilmu Syariah dan Hukum, 46(I), 297–314.
Arrozy, A. M. (2016). Perubahan Sosial Komunitas Masjid Kampung Jogokariyan Yogyakarta Tinjauan Sosiologi-Sejarah. Jurnal Analisa Sosiologi, 5(1), 92–112.
Azzama A., Muhyani. (2019). Pengaruh Pengelolaan Wakaf di Mesir Terhadap Pengelolaan Harta Wakaf Pendidikan di Indonesia (Studi terhadap Ijtihad dalam Pengelolaan Wakaf Pendidikan di UII dan Pondok Modern Gontor). Journal of Communication Science and Islamic Da’wah, 3 (1), 197-205.
Fauza, N. (2015). Rekonstruksi Pengelolaan Wakaf: Belajar Pengelolaan Wakaf dari Bangladesh dan Malaysia. Universum, 9(2), 161–172. https://doi.org/10.30762/universum.v9i2.83
Fahmi, A., Sugiarto, E. (2015). Aplikasi Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset Wakaf, Prosiding SNATIF, 2.
Febriansyah, E. (2008). Peranan Persyerikatan Muhammadiyah Sebagai Nazhir dalam Pengelolaan Tanah Wakaf di Yogyakarta Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Universitas Diponegoro, 1–173.
Furqon, A. (2014). Kompetensi Nazhir Wakaf Berbasis Social Entrepreneur (Studi Kasus Nazhir Wakaf Bisnis Center Pekalongan). Penelitian LP2M, 44.
Hamsin, M. K., Sunarno. (2016). Mewujudkan Paradigma Hukum Berbasis Maqoshid Syariah dalam Kebijakan dan Praktek Wakaf Tanah di Indonesia: Studi Pengelolaan Wakaf Tanah Muhammadiyah dan NU. Laporan Eksekutif Penelitian Unggul Prodi.
Hasymi, S. A. (1987). Management of Waqf: Past and Present. Islamic Research and Training Istitute and Islamic Development Bank.
Huda, N., Rini, N., Mardoni, Y., Anggraini, D., & Hudori, K. (2018). Manajemen Pengelolaan Wakaf di Indonesia Timur. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 20(1), 1–17. https://doi.org/10.24034/j25485024.y2016.v20.i1.35
Ilyas, M. (2016). Istibdal Harta Benda Wakaf Perspektif Hukum Islam. Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, 3(2), 138–150.
Intan Umbari Prihatin. (2019). Ma’ruf Amin: Pengelolaan Wakaf Masih Kurang Produktif. https://www.liputan6.com/news/read/4131341/maruf-amin-pengelolaan-wakaf-masih-kurang-produktif
Kasdi, A. (2014). Peran Nadzir dalam Pengembangan Wakaf. Jurnal Zakat dan Wakaf, 1(2), 213–226.
Muntaqo, F. (2015). Problematika dan Prospek Wakaf Produktif di Indonesia. Al-Ahkam, 1(25), 83. https://doi.org/10.21580/ahkam.2015.1.25.195
Muslich, A. (2017). Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Wakaf. Muaddib: Studi Kependidikan dan Keislaman, 6(2), 200. https://doi.org/10.24269/muaddib.v6n2.2016.200-218
Tim Suara Muhammadiyah., MPK PP Muhammadiyah. (2010). Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah dan Langkah,. Suara Muhammadiyah.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).