RUANG IBU SAYANG ANAK (RAISA) DALAM MENINGKATKAN CAKUPAN ASI EKSKLUSIF

Authors

  • Nurul Pujiastuti Poltekkes Kemenkes Malang
  • Endang Sutjiati Poltekkes Kemenkes Malang
  • Lucia Retnowati Poltekkes Kemenkes Malang

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v5i3.4994

Keywords:

Exclusive Breastfeeding, Focus Group Discussion, Posyandu Cadre

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di desa Balongdowo dan desa Balonggabus Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, dilakukan pada kader posyandu dengan membentuk ruang ibu sayang anak (RAISA) sebagai wadah dalam melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu sehingga menjadi kader posyandu yang ready, response, dan smart. Saat pembentukan RAISA, sekaligus dilakukan FGD (focus group discussion) di masing-masing desa untuk menggali pengalaman dan hambatan terkait perilaku menyusui eksklusif. Kegiatan FGD terdiri dari beberapa tahapan yaitu memberikan 14 pertanyaan seputar ASI eksklusif pada tiap kader posyandu, selanjutnya tiap kader posyandu menjawab semua pertanyaan secara bergantian, dan pemberian materi dari narasumber yaitu bidan Polindes yang ada di tiap desa. Dari hasil FGD diperoleh informasi bahwa hambatan perilaku menyusui terbesar adalah ibu bekerja sehingga bayi diberikan susu formula dengan alasan agar bayi tidak rewel dan mudah ditinggal bekerja, serta masih adanya budaya pemberian pisang yang dicampur nasi untuk bayi usia 2 minggu ke atas. Usulan pelatihan dari kader posyandu antara lain teknik memerah ASI, perawatan puting susu hamil, perawatan payudara nifas, cara memandikan bayi, cara menyendawakan bayi, berbagai macam posisi menyusui, pijat bayi untuk tumbuh kembang, senam nifas, dan senam hamil. Dari hasil FGD ini selanjutnya akan disusun modul sebagai panduan dalam memberikan pelatihan pada kader posyandu.


Abstract:  Community Service Activities (PKM) in Balongdowo and Balonggabus Villages, Candi Subdistrict, Sidoarjo Regency, were carried out on posyandu cadres by forming mother-to-child room (RAISA) as forum for activities that can increase the knowledge and skills of Posyandu cadres so that they become ready, response, and smart posyandu cadres. During the formation of RAISA, a focus group discussion (FGD) was held in each village to explore experiences and obstacles related to exclusive breastfeeding. The FGD activity consisted of several stages, namely giving 14 questions about exclusive breastfeeding to each posyandu cadre, then each posyandu cadre answered all the questions in turn, and providing material from the resource person, namely the Polindes midwife in each village. From the results of the FGD, information was obtained that the biggest obstacle to breastfeeding behavior was that the mother worked so the baby was given formula milk on the grounds that the baby was not fussy and easy to leave to work, and there was still a culture of giving bananas mixed with rice to babies aged 2 weeks and over. The training proposals from posyandu cadres include milking techniques, care for pregnant nipples, postpartum breast care, how to bathe babies, how to burp a baby, various breastfeeding positions, massage for growth and development, postpartum exercise, and pregnancy exercises. From the results of this FGD, a module will be compiled as a guide in providing training to posyandu cadres.

References

Astuti, S., Susanti, A. I., & Judistiani, T. D. (2016). Pengaruh Pelatihan Pemberian Asi Ekslusif Terhadap Pengetahuan Menyusui Kelompok Pendukung Asi Di Desa Mekargalih Dan Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Kesehatan, 1(3), 139–144. https://doi.org/10.24198/jsk.v1i3.10360

Dinkes Kab. Sidoarjo. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014. Dinkes Kab. Sidoarjo. http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2014/3515_Jatim_Kab_Sidoarjo_2014.pdf

Dinkes Kab. Sidoarjo. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015. Dinkes Kab. Sidoarjo. http://dinkes.sidoarjokab.go.id/profil-kesehatan-kabupaten-sidoarjo-tahun-2015/

Dinkes Kab. Sidoarjo. (2017). Data Cakupan ASI Eksklusif.

Dinkes Kab. Sidoarjo. (2019). Profil Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2018. In Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.

Etika, R., & Partiwi. (2015). Breastfeeding Sick Baby. IDAI.

Kemenkes. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2015. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. https://doi.org/351.077 Ind

Kemenkes. (2017). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/lain-lain/Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2016 - smaller size - web.pdf

Kemenkes R.I. (2015). Profil Kesehatan Indonesia 2014. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://doi.org/10.1037/0022-3514.51.6.1173

Malonda, N. S. H., & Sanggelorang, Y. (2020). Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu dalam Kegiatan Pelatihan Pendampingan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Tataaran II Tondano Selatan Kabupaten Minahasa. Jurnal Perempuan Dan Anak Indonesia, 2(1), 12–18. https://doi.org/10.35801/jpai.2.1.2020.26830

Pujiastuti, N., Anantasari, R., & Kasiati. (2020). Peningkatan perilaku menyusui eksklusif melalui pelatihan kader posyandu dalam pemberdayaan keluarga sebagai personal reference. Jumal Masyarakat Mandiri, 4(6), 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmm.v4i6.3094

Pujiastuti, N., Susanto, B., Devi, S., & Adriani, M. (2018). Family Empowerment as Personal Reference to Exclusive Breastfeeding Behavior using Transcultural Nursing Theory Approach. Journal of Applied Science and Research, 6(2), 23–35. https://www.scientiaresearchlibrary.com/archive/JASR-2018-6-2-317-23-35.pdf

Suardiati, N. W., Suryati, N. K., Sepdyana, K., & Krisna, E. (2020). Peningkatan Softskill ICT Guru melalui Pelatihan. Jurnal Masyarakat Mandiri, 4(4), 507–517.

Suradi, R. (2010). Indonesia Menyusui. IDAI.

Widyanto, F. . (2014). Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan Praktis. Nuha Medika, Yogyakarta.

Downloads

Published

2021-06-30

Issue

Section

Articles