POSITIVE VIBES TRAINING SEBAGAI UPAYA PREVENTIF BAD MOUTHING EFEK INTERNET OF THINGS

Authors

  • Sugandi Sugandi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
  • Megawati Megawati Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
  • Cantika Nur Azizah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
  • Nurtiaz Mumtaziah Ramadhan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v5i4.5065

Keywords:

Positive Vibes, Bad Mouthing, Internet of Things

Abstract

Abstrak: Internet of things menjadikan remaja seperti menemukan dan mendapatkan media yang dapat memenuhi segala kebutuhannya. Remaja sebagai pengguna fasilitas internet terbesar paling rentan terkena dampak penggunaan internet. Efek internet of things dalam hal ini media sosial, mengajak siapapun dapat bebas berkomentar dengan perkataan yang kasar (bad mouthing) serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Permasalahan yang diangkat dalam pengabdian ini adalah meningkatnya bad mouthing pada remaja di Kota Samarinda. Pengabdian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan tingkat keterampilan sosial pada remaja Kota Samarinda berusia 13-15 tahun. Kegiatan dalam pengabdian berupa pelatihan menggunakan metode positive vibes training diberikan kepada remaja selama 1 minggu dengan 2 kali pertemuan. Berdasarkan kegiatan pelatihan tersebut terdapat 8 remaja yang mengalami peningkatan, terdapat 9 remaja dengan keterampilan sosial tetap, dan terdapat 2 siswa yang mengalami penurunan keterampilan sosial setelah mengikuti pelatihan keterampilan sosial melalui positive vibes training dalam menurunkan bad mouthing (agresivitas verbal) efek internet of things (media sosial).

 

Abstract:  The internet of things makes teenagers like finding and getting media that can meet all their needs. Teenagers as the largest users of internet facilities are most vulnerable to the impact of internet use. The effect of the internet of things, in this case social media, invites anyone to freely comment with harsh words (bad mouthing) and express their opinions without worry. The problem raised in this service is the increase in bad mouthing among teenagers in Samarinda City. This service aims to examine changes in the level of social skills in Samarinda City teenagers aged 13-15 years. Activities in service in the form of training using the positive vibes training method are given to teenagers for 1 week with 2 meetings. Based on the training activities, there were 8 teenagers who experienced an increase, there were 9 teenagers with permanent social skills, and there were 2 students who experienced a decrease in social skills after participating in social skills training through positive vibes training in reducing bad mouthing (verbal aggressiveness) the effects of the internet of things (social media).

References

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2019). Profil Pengguna Internet Indonesia. Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Diakses dari https://apjii.or.id/

Barbara, & Krahe. (2015). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cornish, U., & Fiona, R. (2014). Social Skill Training for Adolescents with General Moderate Learning Difficulties. USA: Jessica Kingsley Publisher Ltd.

Goleman, D. (2017). Emotional Intelligence. London : Blowsbury.

Hildayani, R., Sugianto, M., Tarigan, R., & Handayani, E. (2014). Psikologi perkembangan anak. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hosteter, C., & Miller, D. (2016). Teaching skill for life. Special Educator, 20(5).

Istiqomah. (2017). Penggunaan Media Sosial dengan Tingkat Agresivitas pada Remaja. Jurnal Insight, 13(2), 96–112. DOI: https://doi.org/10.32528/ins.v13i2.813

Latipun. (2016). Psikologi Eksperimen. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Michelson, L. . (2017). Social Skill Assesment and Training with Children. New York: Plenom Press.

Muhammad, H., Murtinugraha, R. E., & Musalamah, S. (2020). Pengembangan media pembelajaran e-learning berbasis moodle pada mata kuliah metodologi penelitian. Jurnal Pensil: Pendidikan Teknik Sipil, 9(1), 54–60. DOI: https://doi.org/10.21009/jpensil.v9i1.13453

Ramayani, T., Kurniawan, B., Wulandari, F., Rozi, F., & Prabowo, C. (2018). Penerapan IoT (Internet Of Things) Untuk Pencegahan Dini Terhadap Kejahatan Begal. Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem Dan Teknologi Informasi), 2(3), 627–632.

Sarwono, S. W. (2014). Psikologi Remaja. Jakarta : CV Rajawali.

Soliha, S. F. (2015). Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial dan Kecemasan Sosial. Jurnal Interaksi, 4(1), 1–10. DOI: https://doi.org/10.14710/interaksi.4.1.1-10

Tartila, P. L. (2013). Fanatisme Fans Kpop dalam Blog Netizenbuzz. Journal Unair, 2(1), 5–14. Diakses dari http://journal.unair.ac.id/COMN@fanatisme-fans-kpop-dalam-blog-netizenbuzz-article-7234-media-137-category-8.html

Taylor, L. (2016). The gadget addict generation. Daily Mail, 26.

Tiani, A. (2014). Hubungan Antara Bermain Game Online Dengan Perilaku Agresif Anak Di Surakarta. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Winarlin, R., Blasius, B. L., & Widada. (2016). Efektivitas Teknik Sosiodrama Melalui Bimbingan Kelompok Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Verbal Siswa SMP. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 1(2), 68–73. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um001v1i22016p068

Downloads

Published

2021-08-30

Issue

Section

Articles