PENINGKATAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA AJAR BAGI GENERASI MILENIAL 4.0
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v5i4.5099Keywords:
Adolescent Reproductive Health, Teaching Media, Millennial Generation 4.0Abstract
Abstrak: Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) adalah kesehatan sistem, fungsi dan reproduksi remaja. Populasi dunia 50% remaja < 25 tahun dan 20-25% remaja penderita HIV. Infeksi menular seksual terjadi pada remaja perempuan 15-29 tahun. Remaja memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi. Perkembangan Iptek mempengaruhi remaja berimajinasi dan perlu difasilitasi hal positif dalam mengakses informasi bagi remaja. Tujuan  pengabdian adalah pemberdayaan generasi milenial 4.0 dalam Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).  Tahapan kegiatan meliputi pembekalan pengetahuan KRR, membentuk kelompok peduli KRR (KP-KRR) pada 30 orang remaja Karang Taruna, Nasyiatul Aisyiyah (NA), dan Nahdatul Ulama (NU) dan pelatihan pembuatan media ajar. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan nilai pengetahuan KRR sebelumnya 54,2 menjadi  83,9 dan telah terbentuk kelompok peduli KRR (KP-KRR) Ngawen yang sudah menghasilkan media ajar berupa  poster, brosur, aplikasi Kahoot dan Google Form dengan nilai kelayakan rata-rata 12, 2 (rentang nilai 0 – 15). Peningkatan pemahaman KRR mampu menghasilkan media ajar sesuai generasi milenial 4.0. yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
ÂAbstract: Adolescent Reproductive Health (ARH) is adolescents health system, function and reproduction. World's population is 50% adolescents <25 years and 20-25% with HIV. Sexually transmitted infections occur in 15-29 yo girls.  Adolescents need the availability of reproductive health services. Development of science and technology affects imagination and needs to be facilitated adolescents accessing information. The purpose are to empower the millennial generation 4.0 in AHR. The activity stages include providing knowledge on AHR, forming a AHR-care group (AHR- CG ) consist of 30 youths from Karang Taruna, Nasyiatul Aisyiyah (NA), and Nahdatul Ulama (NU) and training  to made teaching media. The results showed an increase AHR knowledge than previous  that 54.2 to 83.9 and  Ngawen AHR- CG had been formed which had produced teaching media such as posters, brochures, Kahoot applications and Google Forms with an average feasibility value of 12 , 2 (range of values 0 – 15). Increased understanding of AHR  is able to produce teaching media according to millennial generation 4.0. which can increase  the Reproductive Health (AHR) knowledge.
ÂReferences
Adjie, 1. J.M. Seno. (2020). The2nd Adolescent Health National Symposia: Current Challenges in Management. https://insanq.co.id/artikel/kesehatan-reproduksi-remaja-dalam-aspek-sosial/
Bintarti, T. W., . H., Budiarti, R. P. N., & Masithah, D. (2019). Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Santri Husada Poskestren Al Hikam Bangkalan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang, 4(2), 31–34. https://doi.org/10.26905/abdimas.v4i2.3443
Biro Pusat Statistik. (2018). Jumlah Penduduk menurut umur. https://klatenkab.bps.go.id/statictable/2015/09/11/69/jumlah-penduduk-menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-di-kabupaten-klaten-tahun-2015.html
Lusiana, N. (2019). Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Seks Pada Remaja Awal Usia 10-13 Tahun. Ensiklopediaku, 2(1), 204–209.
Miswanto. (2016). Pentingnya Pendidikan dan Seksualitas pada Remaja. Jurnal Studi Pemuda, 3(2), 111–122.
NS Sukaesih, H Pramajati, P Sopiah, E. L. (2020). Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran Kesehatan Remaja Perempuan melalui Program Pendampingan Teman Sebaya di Wilayah Kerja Puskesmas Cimalaka. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 11(4), 405–413. http://103.98.176.9/index.php/e-dimas/article/view/3477
Numlil Rusdi , Yulia Trisna, A. S. (2008). Pola Pengobatan Fluor Albus Di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Analisis Data Rekam Medik Tahun 2006-2007). Pharmacetical Sciences and Research, 5(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.7454/psr.v5i2.3423
Perempuan, Y. K. (2017). Profil I Ndonesia Akses Universal Untuk Akses Universal Untuk Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas : Profil Indonesia. 1–16.
Pertiwi, K. R. (2010). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Permasalahannya. http://eprints.uanl.mx/5481/1/1020149995.PDF
Pusdatin. (2015). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. In Pusdatin Kemenkes RI. https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/15090700003/situasi-kesehatan-reproduksi-remaja.html
Sari, P. M. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Remaja Dengan Kejadian Fluor Albus Remaja Putri Smkf X Kediri. Jurnal Wiyata, Vol. 3(No. 1), 1–4.
SB, Alam Elisabet Widyastuti, Gama Triono, E. P. (2015). Gunakan Teknologi Informasi, Perluas Akses Kesehatan Reproduksi Orang Muda. In Annual Report PKBI Final , Revisi 3 (pp. 30–33).
Sukma, A., Wijaya, Y., Khotijah, S. L., Ariani, P., & Adelia, B. (2018). Tingkat Pemahaman Sex Education pada Mahasiswa Untidar Program Studi Pendidikan Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi, 1(1), 7–11.
Umi Sa’adatun Nikmah, H. W. (2018). Personal Hygiene Habits dan Kejadian Flour Albus Patologis pada Santriwati PP AL-Munawwir, Yogyakarta. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Widodo, E., Dini, S. K., Fauzan, A., Asriny, N. I., & Safira, M. C. (2020). Peningkatan Peran Kelompok Swadaya Masyarakat Terhadap Media Promosi Di Desa Wisata Dusun Mendiro. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 26(2), 69. https://doi.org/10.24114/jpkm.v26i2.17240
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).