PEMANFAATAN UMBI BENGKOANG SEBAGAI TEPUNG DALAM PEMBUATAN COOKIES UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

Authors

  • Riani Riani Program Studi Profesi Ners, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
  • Milda Hastuty Program Studi Profesi Ners, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v5i4.5126

Keywords:

Bengkoang, Cookies, Coconut Variant, Sesam, Almond, Original.

Abstract

Abstrak: Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian ini adalah untuk membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani bengkoang khususnya yang ada di desa Bukit Payung, sebagai penghasil bengkoang terbesar di Kabupaten Kampar. Hambatan yang ditemukan petani bengkoang dalam pengembangan produk pengolahan bengkoang dan Pengetahuan yang kurang dari mitra terkait pengolahan bengkoang. Inovasi yang kurang dari mitra untuk memanfaatkan hasil pertanian holtikultura bengkoang ini menjadi produk olahan yang bernilai jual tinggi. Kemampuan pemasaran yang kurang akan produk yang dihasilkan. Program kemitraan ini dikemas dalam program pengabdian kepada masyarakat yang disponsori oleh tenaga pendidik, berdasarkan permasalahan mitra dilakukan beberapa upaya pengembangan yaitu berupa kegiatan penyuluhan dan pelatihan terkait cara-cara pengolahan tepung bengkoang, pengolahan tepung bengkoang mejadi camilan berupa cookies. Dengan empat varian rasa yaitu kelapa, wijen, almond, dan original. Merubah strategi pemasaran degan memanfaatkan teknologi berupa pemasaran melalaui media sosial, media cetak, dan radio, kemudian kemasan produk diberi label agar terlihat menarik daya beli konsumen.

 

Abstract:  The purpose of this service activity is to help increase the income and welfare of bengkoang farmers, especially those in Bukit Payung village, as the largest bengkoang producer in Kampar Regency. Barriers found by partners in the development of bengkoang processing products and lack of knowledge from partners related to yam processing. Innovations that are lacking from partners to utilize the bengkoang horticultural agricultural products are processed products that have high selling value. Lack of marketing capabilities for the products produced. This partnership program is packaged in a community service program sponsored by educators, based on partner problems, several development efforts are carried out in the form of counseling activities and related training a. methods of processing yam flour, b. processing of yam flour into a snack in the form of cookies. Innovating by making this bengkoang flour product variant into four flavors, namely coconut, sesame, almond, and original. Changing the marketing strategy by utilizing technology in the form of marketing through social media, print media, and radio, then labeling the product packaging to make it look attractive to consumers' purchasing power.

References

Achmad Ridwan Ariyantoro , Nur Her Riyadi Parnanto, E. D. K. (2020). Pengaruh Variasi Suhu Pre-Gelatinisasi Terhadap Sifat Fisik, Kimia Dan Fisikokimia Tepung Bengkuang Yang Dimodifikasi. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, XIII(1).

Alimoeso, S. (2008). Kedaulatan Pangan dan Kepemimpinan. Pangan, XVII(52), 69–82.

Erma SUryani, H. P. S. R. (2008). Perubahan Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat di Pedesaan. Pangan, XVII(52), 13–25.

Fidela Violalita, Henny Fitri Yanti, Syuryani Syahrul, K. F. (2019). Substitusi Tepung Bengkuang pada Pembuatan Brownies. Agrotenika, 2(1), 41–50.

Hermianti, W., & Diza, Y. H. (2016). Pengaruh Pengurangan Kadar Air Dan Penggunaan Bahan Pengikat Kadar Air Dalam Pembuatan Cake Bengkuang Effect of Water Content Reduction and Using of Binder Material In Making of Yam Cake. Jurnal Litbang Industri, 6(2), 117–125.

Irfan Santosa Sarma, Tamrin, A. (2018). Pengaruh Lama Perendaman Tepung Sagu ( Metroxylon Robbt ) Dengan Sari Bengkoang ( Pachyrrhizuserosus ) Terhadap Karakteristik Fisik , Kimia Dan Organoleptik Tepung Sagu. Jurnal Sains Dan Teknologi Pangan, 3(6), 1–11.

Masithoh, S. (2014). Rekayasa Sosial Kelembagaan Tani Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Ubi Jalar Melalui Program Puap. Jurnal Pertanian, 5(43), 1–10.

Riska Amaliah, J. M. dan T. S. (2017). Karakteristik Penurunan Kadar Air dan Perubahan Volume Bengkoang. Jurnal Agri Techno, 10(1), 33–41.

Setiyoko, A., & Hartutik, S. (2018). Optimasi Suhu Pemanasan Dan Kadar Air Pada Proses Produksi Tepung Bengkuang Termodifikasi Dengan Teknikheat Moisture Treatment (Hmt) Sebagai Bahan Baku Mie Basah. In Seminar Nasional “Inovasi Pangan Lokal Untuk Mendukung Ketahanan Pangan†(pp. 8–14).

Suismono. (2008). Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Pangan Lokal Berbasis Umbi-Umbian. Pangan, XVII(52), 38–50.

Sukesi, H. (2010). Kajian Rantai Pasokan Dan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Produk Umbi-Umbian : Studi Kasus Jawa BaraT. Buletin Ilmiah, 4(5), 31–62.

Trianata Saputra, Moh. Nur Ibrahim, R. F. F. (2018). Pengaruh Penggunaan Tepung Bekatul Dan Tepung Jagung (Zea mays L.) Pada Produk Cookies Makanan Selingan Penderita Diabetes Terhadap Penilaian Organoleptik Dan Nilai Gizi. Jurnal Sains Dan Teknologi, 3(6), 1768–1782.

Utami, R., & Djaafar, T. F. (2014). Keberagaman umbi-umbian sebagai pangan fungsional. In Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (pp. 950–960).

Violalita, F., & Khandra, F. (2019). Pengaruh Substitusi Tepung Bengkuang ( Pachyrhizus erosus ). Journal of Applied Agricultural Science and Technology, 3(December). https://doi.org/10.32530/jaast.v3i1.58

Yeni, G., & Hermianti, W. (2018). Pengembangan Potensi Tepung Bengkuang ( Pachyrrhizus erosus ) Sebagai Matriks Enkapsulasi Yang Dimodifikasi Melalui Proses Litnerisasi Untuk Bahan Baku Kosmetik. In Seminar Nasional 1 Hasil Litbangyasa Industri (pp. 155–161).

Downloads

Published

2021-08-30

Issue

Section

Articles