PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI ANGGOTA ORGANISASI AISYIAH
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v5i6.5409Keywords:
Islamic parenting, sex education, sexual perversionAbstract
Abstrak: Hilangnya perhatian dari orang tua serta keluarga, banyaknya rangsangan seksual, pola pergaulan bebas, lingkungan permisif sangat mudah dijumpai anak-anak dan remaja masa kini. Pendidikan seks yang diberikan oleh orang tua memiliki proses yang kesinambungan. Namun, banyak orang tua menganggap bahwa anak akan memahami tentang seks secara alamiah, mandiri, saat mereka dewasa. Pendidikan kesehatan reproduksi dibutuhkan dalam mengasuh anak agar orang tua secara sadar memahami dan dapat mencegah perilaku penyimpangan seksual. C Kegiatan dilaksanakan melalui metode penyuluhan di kota Depok dengan peserta Ibu-Ibu yang tergabung dalam organisasi ortonom wanita muhammadiyah sebanyak 42 orang. Data dan evaluasi terkait kegiatan penyuluhan parenting islami kesehatan reproduksi diperoleh melalui metode survey dan wawancara. Sebanyak 90 % peserta kegiatan telah memahami dan akan mengimplementasikan Pendidikan kesehatan reproduksi kepada anaknya.
Abstract: The loss of attention from parents and family, the amount of sexual stimulation, patterns of promiscuity, permissive environment are very easy to find in today's children and adolescents. Sex education sourced from parents guarantees a more sustainable process. However, most parents think that their children will know about sex on their own when they grow up and become adults. Reproductive health education is needed in raising children so that parents consciously understand and can prevent sexual deviant behavior. This activity aims to increase parents' knowledge about reproductive health. The activity was carried out through outreach methods in the city of Depok with 42 women who were members of the orthonomy organization Muhammadiyah. Data and evaluation related to Islamic parenting counseling activities on reproductive health were obtained through survey and interview methods. As many as 90% of the activity participants understand and will implement reproductive health education for their children.
References
Alaydrus, R. M. (2017). Membangun Kontrol Diri Remaja Melalui Pendekatan Islam dan Neuroscience. Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 22(1), 15–27.
Andriani, Z., Z., D, & Nahdliyah, A. (2018). Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak Melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sejak Dini. Loyalitas Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, I(2), 126–148.
Anjani, A. D., & Zahara, D. (2020). Kejadian yang Mempengaruhi Remaja Laki-Laki dalam Melakukan Masturbasi. Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(2), 222–229.
Aristyasari, Y., F., Nisa, M., & Indriastuti, M., A. (2021). Peningkatan Kesadaran Kesehatan Reproduksi Perspektif Islam dan Medis bagi Remaja Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Ngawen Klaten. Warta LPM. 24(2). 342-353.
Gustian, D., Erhamwilda, & Enoh. (2018). Pola Asuh Anak Usia Dini Keluarga Muslim dengan Ibu Pekerja Pabrik. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 370-385.
Hartati, M. S., Suryadarma, I. G. P., & Hanum, F. (2020). Implementation of the parenting model to improve understanding of reproduction health of vocational high school students. International Journal of Instruction, 13(1), 215–224.
Haryani, D. S., Wahyuningsih, W., & Haryani, K. (2016). Peran Orang Tua Berhubungan dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja di SMKN 1 Sedayu. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 3(3), 140-144.
Hayat, & Indiyati. (2015). Reaktualisasi Pendidikan Islam Dalam Pengembangan Pola Asuh Anak Sebagai Konsep Revolusi Mental. Episteme 10 (1). 151-174.
Islami, F., C. (2016). Komunikasi antara Ibu Bekerja dengan Remaja. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 5 (1), 1–7.
Maesaroh, Kartikawati, E., Anugrah, D. (2020). Analisis Penguasaan Konsep dan Sikap Remaja Sekolah terhadap Kesehatan Reproduksi. 5(4), 121–130.
Maesaroh. (2019). Perspektif Remaja tentang Kesehatan Reproduksi sebagai Upaya Pencegahan Penyimpangan Perilaku Seksual di Kabupaten Bekasi. Florea 6(1), 36–44.
Ningrum, D. (2015). Kemerosotan Moral Di Kalangan Remaja: Sebuah Penelitian Mengenai Parenting Styles dan Pengajaran Adab. Unisia, 37 (82), 18–30.
Putri, L. D. (2020). Optimization of Family Education Functions in Pandemic Covid-19. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 4(1), 56–61.
Wahyuni, D. (2018). Peran Orang Tua dalam Pendidikan Seks Bagi Anak untuk Mengantisipasi LGBT. Quantum: Jurnal Ilmiah Kesejahteraan Sosial, 14(25), 23–32.
Wijayanti, A. (2018). Pengaruh Bimbingan Kelompok Client Centered tentang Pendidikan Seks Islami Terhadap Perilaku (Meliputi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan) pencegahan penyimpangan seksual pada remaja awal perempuan. Nursing Update : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan. 1(2), 57–63.
Yanuarti, E. (2019). Pola Asuh Islami Orang Tua dalam Mencegah Timbulnya Perilaku LGBT Sejak Usia Dini. Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, 17(1), 57–80.
Yarza, H. N., Maesaroh, & Kartikawati, E. (2019). Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Mencegah Penyimpangan Seksual. Sarwahita, 16(1), 75–79.
Yudiyanto. (2016). Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) Di Indonesia Serta Upaya Pencegahannya. Nizham Journal of Islamic Studies, 5(1), 62–74.
Zulaiha, E., Djamal, N., N., & Supriyatin, T. (2019). Materi Parenting Education tentang Pendidikan Seks bagi Remaja dalam Islam Menurut Abdullah Nashih Ulwan. Intizar, 25(1), 43–54.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).