PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL UNTUK PEMASARAN PRODUK INOVASI JERUK SIAM
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v5i6.5435Keywords:
agrosociopreneur, Siamese orange, social media marketing, digital farmer.Abstract
Abstrak: Sebagai desa sentra pertanian jeruk siam, Desa Sekoci menghadapi permasalahan pada manajemen pemasaran yang belum optimal serta rapuhnya kelembagaan petani bermuara pada hasil pertanian yang belum mampu memberikan kontribusi lebih terhadap kesejahteraan petani. Oleh karena itu penting untuk melakukan pemberdayaan masyarakat petani melalui pelatihan penggunaan media sosial untuk pemasaran produk jeruk pasca panen. Tujuan program ini adalah mendorong pengembangan usaha tani berbasis sociopreneur sentra pertanian jeruk. Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode survei partisipatif, observasi, ceramah, diskusi, dan praktik langsung, dengan melibatkan beberapa 11 orang mitra yang berasal dari perwakilan kelompok tani. Hasil pelaksanaan program memperlihatkan keseriusan dan antusias peserta dalam setiap sesi pelatihan. Beberapa hal teknis yang dapat dipahami oleh mitra program antara lain; manajemen usaha tani berbasis kewirausahaan sosial, pemanfaatan social media marketing, dengan peningkatan pemahaman sebesar 27 poin (68%) dibanding sebelum pelatihan, serta kesepakatan pembentukan BUMDes sebagai sentra pengembangan bisnis hasil tani berbasis sociopreneur di Desa Sekoci. Selain itu pelatihan dapat diimplementasikan oleh peserta saat sesi praktik implementasi pembelajaran.
Abstract: As a center for siamese citrus farming, Sekoci Village faces problems in marketing management that is not optimal and the fragility of farmer institutions leads to agricultural products that have not been able to contribute more to the welfare of farmers. Therefore, it is important to empower farming communities through training in the use of social media for marketing post-harvest citrus products. The purpose of this program is to encourage the development of sociopreneur-based farming in citrus farming centers. This activity was carried out through participatory survey methods, observations, lectures, discussions, and hands-on practice, involving 10 partners from farmer group representatives. The training participants have participated in a series of activities to the practical implementation stage of learning. Some technical matters that can be understood by program partners include; farm management based on social entrepreneurship, the use of social media marketing, with an increase in understanding of 27 points (68%) compared to before the training, as well as an agreement on the establishment of BUMDes as a center for developing sociopreneur-based farm products in Sekoci Village. In addition, the training can be implemented by participants during the learning implementation practice session.
References
Alfajri, M. F., Adhiazni, V., & Aini, Q. (2019). Pemanfaatan Social Media Analytics Pada Instagram Dalam Peningkatan. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 34. https://doi.org/10.14710/interaksi.8.1.34-42
Arya, M., Saputra, B., ADH, I. P. W., & Saputra, M. A. B. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Pada Kelompok Pemuda Tani. Widyabhakti: Jurnal Ilmiah Populer, 2(1), 49–53. http://widyabhakti.stikom-bali.ac.id/index.php/widyabhakti/article/download/132/73
Bahua, M. I. (2015). Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani Indonesia. Ideas Publishing.
Charina, A., et al. (2018). Faktorfaktor yang Mempengaruhi Petani dalam Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Pertanian Organik di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Penyuluhan, 14(1), 68–78.
Hendri, R., & Yulinda, E. (2019). Optimalisasi Pemanfaatan Media Sosial Untuk Hangtuah Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Journal of Rural and Urban Community Enpowerment, 1(1), 51–60.
Hendriyana, A. (2014). Kembangkan Sociopreneurship, Dosen Ini Dorong Mahasiswa dan Masyarakat Berwirausaha. UNPAD. https://www.unpad.ac.id/2014/11/kembangkan-sociopreneurship-dosen-ini-dorong-mahasiswa-dan-masyarakat-berwirausaha/
Kurniati, Dewi., et al. (2015). Risiko Pendapatan Pada Usahatani Jeruk Siam Di Kabupaten Sambas. Jurnal Social Economic of Agriculture, 3(2), 12–19. https://doi.org/10.26418/j.sea.v3i2.9052
Kurniawan, F. (2018). Sociopreneurship Masyarakat Gusuran Dalam Membangun Konsep Kampung Wisata Tematik Topeng Malangan. Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 2(2), 35–48.
Putri, L. I. (2017). Reduksi Kemiskinan Melalui Sociopreneurship. Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman, VI(1), 58.
Saputra, S. (2021a). Desa Tangguh Covid-19 Melalui Pemberdayaan Kelompok Tani Berbasis Sociopreneurship Di Desa Sekoci Kabupaten Langkat. Jurnal Abdi Mas TPB, 3(1), 85–93.
Saputra, S. (2021b). Stimulus Agrosociopreneur Melalui Pengembangan Sistem Refugia dan Lebah Madu Berbasis Pertanian Jeruk di Desa Sekoci Kabupaten Langkat. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(4), 1689–1700.
Supratman, L. P. (2018). Penggunaan Media Sosial oleh Digital Native. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(1), 47–60. https://doi.org/10.24002/jik.v15i1.1243
Suryani, ita. (2015). Jurnal komunikasi, ISSN 1907-898X Volume 8, Nomor 2, April 2014. Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pemasaran Produk Dan Potensi Indonesia Dalam Upaya Mendukung ASEAN Community 2015. (Studi Social Media Marketing Pada Twitter Kemenparekraf RI Dan Facebook Disparbud Provinsi Jawa Barat), 8(April 2014), 123–138.
Sutariati, et al. (2018). Pengembangan Sayuran Organik pada Lahan Pekarangan untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Kota Kendari. Abdimas, 22(2), 161–166.
Utomo, H. (2015). Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Sosial. Among Makarti, 7(2), 1–16.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).