PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN ABON IKAN TOMBRO SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v5i6.5454Keywords:
Society Empowerment, Attractiveness, Shredded Fish, PKKAbstract
Abstrak:Pada suatu destinasi wisata penting untuk memiliki daya tarik tertentu agar menarik minat kunjung wisatawan. Secara teoritis, daerah tujuan wisata harus memenuhi 3 syarat daya tarik, yaitu ada sesuatu yang dapat dilihat, dilakukan, dan dibeli. “Kampoeng Ikan†adalah destinasi wisata baru di Kabupaten Banyuwangi yang memiliki keunggulan hasil budidaya ikan tombro. Berdasarkan analisis situasi yang dilakukan, permasalah yang ada disana adalah kurangnya daya tarik wisata yang dimiliki yaitu pada syarat “ada sesuatu yang dapat dibeliâ€. Di Kampoeng Ikan tidak ada cenderamata/ oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar wisata agar terlibat dalam aktivitas kepariwisataan. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan pemberian pelatihan pembuatan abon ikan tombro kepada kelompok ibu PKK desa setempat serta pemberian design kemasan untuk produk yang dihasilkan. Setelah mengikuti kegiatan tersebut, terdapat peningkatan kemampuan masyarakat untuk membuat suatu produk oleh-oleh sebesar 100%, yang dibuktikan dengan diperolehnya kemampuan mereka untuk dapat membuat produk abon ikan saat pelatihan selesai dilaksanakan.
Abstract: In a tourism destination, the attractiveness factor to grab the visitor attention is very important. Theoretically a tourism destination at least has 3 tourism attractions, there are something to see, to do, and to buy. “Kampoeng ikan†is a tourism destination in Banyuwangi that has advantage in tombro fish cultivation. Based on the situation analysis done before, the problem on the destination is the lack of attractiveness on the destination especially in “something to buyâ€. There is no souvenir from the destination for the visitors. This service activity is carried out with the aim of supporting the empowerment of the community around tourism to be involved in tourism activities. The method of implementing the service is carried out by providing training through making shredded tombro fish to the Family Welfare Empowerment (FEW/PKK) community members at the destination and providing the packaging design for the product result. After participating in the activity, the participant’s mastery skill achieves 100%, that is proven by their ability to produce shredded fish product when the training is completed.
References
A’inun N, F., Krisnani, H., & Darwis, R. S. (2015). Pengembangan Desa Wisata Melalui Konsep Community Based Tourism. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(3), 341–346. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i3.13581
Asmi, D., Yulianti, Y., & Kiswandono, A. A. (2019). Pelatihan Pembuatan Cinderamata Gantungan Kunci Menggunakan Material Resin Bagi Para Ibu Rumah Tangga Di Desa Wisata Braja Harjosari Lampung Timur. Sakai Sambayan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 43. https://doi.org/10.23960/jss.v3i1.134
DJBP. Petunjuk Teknis Sarana Budidaya Mina Padi. , (2016).
Hakim, N., Hayati, S., Lumbu, A. A., Rahmawati, N. I., & Septiyana, L. (2019). Pemberdayaan kelompok sadar wisata (pokdarwis) dalam mengembangkan ekowisata desa gunung rejo kecamatan way ratai. DEDIKASI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 235–254.
Hardiyanti, S. A., Ermawati, E. A., & Yustita, A. D. (2020). Pengembangan Potensi PKK Dusun Gumuk dalam Membuat Masker Kain Pencegah Covid 19. ISAS Publishing, 6(3), 225–230.
Hardiyanti, S. A., Ermawati, E. A., & Yustita, A. D. (2021). PKM Pelatihan Pembuatan Masker Kain dan Hand Sanitizer Bagi Ibu PKK Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19. JMM Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(1), 6–12.
Lestari, M. N., & Herlina, N. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Kawasan Wisata Sungai Cireong Kabupaten Ciamis Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan. ABDIMAS GALUH, 1(September), 22–26.
Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016. , (2016).
Rofieq, M., Poerwanto, A., & Budiyanto, H. (2017). Pelatihan Desain Kemasan Produk Untuk Umkm Kerajinan, Kuliner Dan Posdaya. Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang, 2(2). https://doi.org/10.26905/abdimas.v2i2.1810
Susanti, E., & Muhafidin, D. (2021). Pengembangan Agrowisata Berbasis Community Based Tourism Melalui Pengenalan Bahasa Asing. Sawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa Dan Masyarakat Volume, 2, 44–55.
Undang-Undang Republik Indonesia no 10 Tahun 2009. , (2009).
Utami, R. T., Safrianti, S., & Pardiansyah, D. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Berbasis Pendampingan : Desa. 4, 79–86.
Widiastini, N. M. A., Andiani, N. D., & Agustini Karta, N. L. P. (2017). Pelatihan Pembuatan Cenderamata Sebagai Produk Wisata Bagi Masyarakat Pedagang Acung Di Desa Batur Tengah. Jurnal Kewirausahaan Dan Bisnis, 21(11), 31–41. https://doi.org/10.20961/jkb.v21i11.20838
Yachya, A. N. (2016). Pengelolaan Kaawasan Wisata Sebagai Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat Berbasis CBT ( Community Based Tourism ) ( Studi pada Kawasan Wisata Pantai Clungup Kabupaten Malang ). 39(2), 107–116.
Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
Yustita, A. D., Hardiyanti, S. A., & Yuniwati, I. (2019). Algoritma Floyd-Warshall Untuk Penentuan. 3(2), 137–146.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).