PENYULUHAN DAN DETEKSI DINI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DUSUN BAGUNUNG JAWA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v5i6.5456Keywords:
Anemia, Hemoglobin, Teenage GirlAbstract
Abstrak: Anemia merupakan masalah gizi yang paling sering dijumpai di dunia. Berdasarkan Laporan Nasional Riskesdas 2018, angka kejadian anemia pada remaja usia 15-24 tahun sebesar 32%. Angka ini termasuk tinggi untuk masalah kesehatan yang terkait gizi pada remaja. Kebutuhan zat besi yang meningkat pada remaja karena sedang berada pada masa pertumbuhan membuat para remaja sangat rentan mengalami anemia, terutama pada remaja putri. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mencegah penyakit anemia dengan memberikan penyuluhan dan pemeriksaan haemoglobin (Hb) awal pada remaja putri di Jawa Timur. Sasaran pengabdian ini adalah remaja putri berusia 14-19 tahun, sebanyak 60 orang. Hanya remaja putri yang bersedia saja yang dilakukan pemeriksaan kadar Hb. Kegiatan dilakukan dalam tahap penyuluhan yaitu ceramah dan diskusi tentang anemia, dilanjutkan tahap pemeriksaan kadar Hb. Seluruh kegiatan dilaksanakan secara door to door. Dari 60 remaja putri sebanyak 52 (86,6%) remaja putri yang bersedia untuk dilakukan pemeriksaan kadar Hb. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa 11 remaja putri (23%) yang memiliki kadar haemoglobin <12 g/dl dan 41 remaja putri (77%) dengan kadar haemoglobin >12 g/dl.Diharapkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijadikan sebagai gambaran kejadian anemia pada remaja putri sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan anemia. Memberikan motivasi dan kesadaran kepada remaja putri untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung zat besi atau untuk mengkonsumsi tablet darah tambahan. Kegiatan penyuluhan ini dianggap efektif untuk mengubah perilaku remaja putri dalam pencegahan penyakit anemia.
Abstract: Anemia is the most common nutritional problem in the world. Based on the 2018 National Riskesdas Report, the incidence of anemia in adolescents aged 15-24 years is 32%. This incidence is high for nutrition-related health problems in adolescents. The increased need for iron in adolescents because they are in a period of growth makes them very vulnerable to anemia, especially in young women. The purpose of this service activity is to prevent anemia by providing counseling and early hemoglobin (Hb) checks for young women in West Java. The target of this service is young women aged 14-19 years, as many as 60 people. Only young women who are willing to have their Hb levels checked. The activity was carried out in the counseling stage, namely lectures and discussions about anemia, followed by the stage of checking Hb levels. All activities are carried out door to door. Of the 60 young women, 52 (86.6%) were willing to have their Hb levels checked. The results of the examination found that 11 young women (23%) had hemoglobin levels <12 g/dl and 41 young women (77%) had hemoglobin levels >12 g/dl. It is hoped that the results of this community service activity can be used as an illustration of the incidence of anemia. in adolescent girls so that prevention and control of anemia can be carried out. Provide motivation and awareness to young women to consume nutritious foods and contain iron or to consume additional blood tablets. This outreach activity is considered effective for changing the behavior of adolescent girls in preventing anemia.
References
Almatsier, S. (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia.
Balci, Y. I., Karabulut, A., Gürses, D., & Çövüt, I. E. (2012). Prevalence and risk factors of anemia among adolescents in Denizli, Turkey. Iranian Journal of Pediatrics, 22(1), 77–81.
Cheesbrough, M. (2006). District Laboratory Practice In Tropical Countries (part 2). Cambridge University Press.
Kaimudin, N, I., Lestari, H., & Afa, J, R. (2017). Skrining Dan Determinan Kejadian AnemiaPada Remaja Putri SMA Negeri 3 Kendari. Jimkesmas Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6), 1–10.
KemenkesRI. (2018). Laporan Nasional Riskasdes. Available at: labdata.litbang.kemkes.go.id/ccount/click.php?id=19. %0A
Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Nuha Medika.
Sari, M, H, N., & Anggraini, D, D. (2020). Penyuluhan dan Deteksi Dini Anemia menuju Generasi Berkualitas pada Mahasiswa Kebidanan. Jurnal Empathy, 1(1), 72–84.
Sari, D. P., & ’Atiqoh, N. S. (2020). Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat Dengan Kepatuhan Penggunaan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid-19 Di Ngronggah. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 10(1), 52–55. https://doi.org/10.47701/infokes.v10i1.850
Simanungkalit, S. F., P, I. D., & Arini, F. A. (2018). Hubungan Pengetahuan Anemia, Pengetahuan Tablet Tambah Darah, Status Gizi dan Asupan Gizi (Fe) dengan Anemia Remaja Putri di SMA/K Kota Depok Tahun 2017. In ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat) (Vol. 3, Issue 1, pp. 37–41). https://doi.org/10.22236/arkesmas.v3i1.2522
Tesfaye, M., Yemane, T., Adisu, W., Asres, Y., & Gedefaw, L. (2015). Anemia and iron deficiency among school adolescents: burden, severity, and determinant factors in southwest Ethiopia. Adolescent Health, Medicine and Therapeutics, 189. https://doi.org/10.2147/ahmt.s94865
Wardani, R ., & Prianggajati, Y. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Dalam Memilih Makanan Sehari – Hari Dalam Keluarga Di RT 25 RW 09 Lingkungan Tirtoudan Kelurahan Tosaren. Jurnal Eduhealth, 3(2),97-102
Widyarni, A., & Qoriati, N. . (2019). Analisis Faktor–Faktor Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rawat Inap Mekarsari. PROMOTIF:Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(225–230).
Yusuf, & Syamsu. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Grafindo Persada.
Zainiyah, H., & A, Y. K. (2019). Pemeriksaan Kadar Hb Dan Penyuluhan Tentang Anemia Serta Antisipasinya Pada Siswa Sma Al Hidayah. 1(2), 16–25.
Zeleke, M. B., Shaka, M. F., Anbesse, A. T., & Tesfaye, S. H. (2020). Anemia and Its Determinants among Male and Female Adolescents in Southern Ethiopia: A Comparative Cross-Sectional Study. Anemia, 2020. https://doi.org/10.1155/2020/3906129
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).