PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENDIDIKAN SEKS PADA REMAJA

Authors

  • Retno Wati Universitas Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v5i6.5599

Keywords:

Sex Education, Knowledge, Teenager

Abstract

Abstrak: Kecanggihan teknologi di era digitalisasi menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dalam menyiapkan generasi masa depan. Remaja merupakan calon penerus bangsa yang sedang mengalami masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dengan rasa ingin tahu yang tinggi, seperti mudahnya mengakses informasi membuat anak-anak lebih dini mengenal seksualitas. Berdasarkan observasi di kos khairunnisa dusun Cambahan Nogotirto yang mayoritas penghuninya wanita usia remaja hampir semuanya belum pernah mendapatkan edukasi pendidikan seks secara menyeluruh. Kegiatan ini dilakukan untuk menambah wawasan bagi remaja mengenai pentingnya pendidikan seks dan kesehatan reproduksi. Melalui kegiatan pengabdian dengan metode ceramah dan tanya jawab, tim pengabdi memberi edukasi kepada 21 peserta penghuni kos khairunnisa. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan terkait pendidikan seks usia remaja pada seluruh peserta dengan kenaikan nilai rata-rata 49.098. Pengetahuan siswa diukur menggunakan kuesioner pre-test dan post-test yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan berlangsung.

Abstract: The sophistication of technology in the era of digitalization is a challenge for the world of education in preparing future generations. Adolescents are potential successors to the nation who are undergoing a transition period from children to adults with high curiosity, such as easy access to information, making children recognize sexuality early. Based on observations at the khairunnisa boarding house, Cambahan Nogotirto, the residents are mostly teenage women, almost all of whom have never received comprehensive sex education. This activity was carried out to increase youth's knowledge about the importance of sex education and reproductive health. Through service activities with lectures and question-and-answer methods, the service team provided education to 21 participants who were residents of the Khairunnisa boarding house. The results of the activity showed an increase in knowledge related to adolescent sex education for all participants with an increase in the average score of 49,098. Students' knowledge was measured using pre-test and post-test questionnaires given before and after the activity took place.

References

Azinar, M. (2013). Perilaku Seksual Pranikah Berisiko Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 153–160. https://doi.org/10.15294/kemas.v8i2.2639

Badan Pusat Statistik. (2017). Badan Pusat Statistik (pp. 335–358). https://doi.org/10.1055/s-2008-1040325

Bappenas. (2020). SDG’s Indonesia 2030. http://sdgs.bappenas.go.id/

Hofmann, A. D. (2020). Adolescent pregnancy. In The Female patient. https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-pregnancy

Ikhwaningrum, D. U., & Harsanti, T. D. (2020). Pendidikan Seks Bagi Mahasiswa Sebagai Upaya Penanggulangan Perilaku Seks Bebas. Jurnal Praksis Dan Dedikasi Sosial (JPDS), 3(2), 68. https://doi.org/10.17977/um032v3i2p68-72

Irmawaty, L. (2013). Perilaku seksual pranikah pada mahasiswa. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(88), 44–52. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas%0APERILAKU

Johnston, R. B. (2016). Arsenic and the 2030 Agenda for sustainable development. Arsenic Research and Global Sustainability - Proceedings of the 6th International Congress on Arsenic in the Environment, AS 2016, 12–14. https://doi.org/10.1201/b20466-7

KEMENKES. (2020). Kemenkes. In Profil Kesehatan Indonesia 2020.

Kinasih, H. D. (2014). Perbedaan pengaruh media edukasi kesehatan peprodeksi menggunakan leaflet dan film terhadap pengetahuan dan sikap siwa - siswi SMAN 3 Depok tahun 2014 _ UPT PERPUSTAKAAN (pp. xx, 59 hlm. : ilus.; 27). http://library.upnvj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=13579&keywords=

Mahendradhani, G. A. A. R. (2020). Pendidikan Seks Bagi Anak Sejak Dini Persfektif Gender Sebagai Bentuk Kemandirian Dalam Lingkungan Sosial. Jurnal Teologi, 11(1), 97–104.

Mayani, A. N., & Adi, E. P. (2021). Peningkatan pengetahuan mahasiswa sebagai calon radiografer tentang petugas proteksi radiasi. 5(5), 7–8. https://doi.org/:https://doi.org/10.31764/jmm.v5i5.4785

Mayasari, E. D. (2018). Penyuluhan Pendidikan Seks Kepada Siswa-Siswi Sd Kanisius Sengkan Yogyakarta. Jurnal Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Vol 1(No 2), h, 47-52. https://doi.org/doi.org/10.24071/altruis.2018.010207 ABSTRACT

Musdalipah, M., Husada, P. B., Nurhikma, E., Bina, P., & Kendari, H. (2021). Pemanfaatan daun tawaloho sebagai makanan sehat dalam sediaan biskuit untuk masyarakat mekar baru sulawesi tenggara. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(August), 2099–2108. https://doi.org/10.31764/jmm.v5i4.5027

Nurmansyah, M. I., Al-Aufa, B., & Amran, Y. (2013). Peran Keluarga, Masyarakat dan Media sebagai Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi pada Mahasiswa (Role of family, sociert and media as a source of information on reproductive health amongst university students). Jurnal Kesehatan Reproduksi, 3(1), 16–23.

Pratama, E., Hayati, S., & Supriatin, E. (2014). Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja di SMA Z Kota Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan, II(2), 149–156. http://ejournal.bsi.ac.id/assets/files/Jurnal_Keperawatan_Vol._II_No_2_September_2014_Egy_Pratama,_Sri_Hayati,_Eva_Supriatin_149-156_.pdf

Priatini, W., Latifah, M., & Guhardja, S. (2008). Pengaruh Tipe Pengasuhan, Lingkungan Sekolah, Dan Peran Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 1(1), 43–53. https://doi.org/10.24156/jikk/2008.1.1.43

Raharjo, S. (2017). Cara Uji Paired Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS. In SPSS Indonesia (p. 13). https://www.spssindonesia.com/2016/08/cara-uji-paired-sample-t-test-dan.html

Ratnasari, R. F., & Alias, M. (2016). Jurnal ’ Tarbawi Khatulistiwa ’ Vol.2 No. 2 2016 ISSN : 2442-756X. Tarbawi Khatulistiwa, 2(2), 55–59.

Ridhani, A. R., & Abidarda, Y. (2019). Peer Counseling : Upaya Dalam Meminimalisir Masalah Remaja. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 37. https://doi.org/10.30651/aks.v4i1.2742

Rokhmah, D. (2014). Implikasi Mobilitas Penduduk Dan Gaya Hidup Seksual Terhadap Penularan Hiv/Aids. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 183–190. https://doi.org/10.15294/kemas.v9i2.2847

Sari, D. P., Rahayu, A., Mukti, A. W., & Suwarso, L. M. I. (2021). Sosialisasi Kepatuhan Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Covid-19. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(3), 828–835.

Sawyer, S. (2009). Adolescent Health. Paediatric Handbook: Eighth Edition, 175–186. https://doi.org/10.1002/9781444308051.ch15

Suhardjo. (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi (p. pages 157-158). https://library.ui.ac.id/detail?id=104087

Suwarni, L., & Selviana, S. (2015). Inisiasi Seks Pranikah Remaja Dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 169. https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.3378

Syaharuddin. (2017). Aplikasi Sistem Informasi Desa Sebagai Teknologi. Jurnal Masyarakat Mandiri, 1(1), 4–11. https://doi.org/10.31764/jmm.v1i1.14

Syaiffudin, H. (2019). Ilmu Biomedik Dasar I : Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan & Kebidanan (p. 663). http://45.112.126.114/library/index.php?p=show_detail&id=26684

UNICEF. (2020). Adolescent health and well-being | UNICEF. https://www.unicef.org/health/adolescent-health-and-well-being

Published

2021-12-05

Issue

Section

Articles