PELATIHAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR BAGI PETUGAS PUSKESMAS

Authors

  • Rahma Labatjo Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Gorontalo http://orcid.org/0000-0003-1417-0791
  • Imran Tumenggung Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Gorontalo
  • Mahyudin Bami Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v6i1.6375

Keywords:

nutrition care, community health center, nutritionists.

Abstract

Abstrak: Profesi gizi harus menerapkan standar pelayanan gizi untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal, terstandar dan profesional. Oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan berkelanjutan melalui pelatihan pelatihan dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia. Penguasaan konsep yang didasari oleh ilmu yang benar dan up to date mutlak diperlukan oleh profesi gizi dalam menjalankan tugasnya sehari – hari. Tujuan PKM adalah untuk meningkatkan kemampuan ahli gizi puskesmas dalam melakukan asuhan gizi terstandar di komunitas. PKM akan dilaksanakan di Puskesmas Kabila dengan target pelatihan adalah tenaga ahli gizi yang ada di Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. PKM dilaksanakan pada tahun 2021. Hasil pre dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ahli gizi puskesmas dalam menyusun PAGT sebanyak 59%. sedangkan hasil uji t-test berpasangan, terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan dilakukan (p-value = 0,0007). Luaran wajib PKM berupa peningkatan kapasitas tenaga ahli gizi dalam melaksanakan asuhan gizi terstandar di komunitas dan publikasi hasil kegiatan di jurnal ilmiah.

Abstract: The nutritionist professionals must apply nutritional service standards to be able to provide optimal, standardized and professional services. Therefore, it is necessary to increase knowledge and skills through continuing education. The purpose of the training is to improve the ability of nutritionists to provide standardized nutrition care in the community. The training is held at the Kabila Health Center with the target of training is nutritionists at the Kabila Health Center, Bone Bolango Regency, Gorontalo Province. The results of the pre and post-test show an increase in the knowledge of health center nutritionists by 59%. while the results of the paired t-test, there was a difference in knowledge before and after the training was carried out (p-value = 0.0007). The mandatory output of the training is in the form of increasing the capacity of nutritionists in carrying out standardized nutrition care in the community and publishing the results of activities in scientific journals.

References

Abdurrachim, R., & Eliyanti, M. (2016). Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) Terhadap Tingkat Kepuasan dan Lama HAri Rawat Pasien Anak Infeksi (Studi di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Ulin Banjarmasin). Jurnal Riset Kesehatan, 5(2), 98–103.

Agustin, D., Nugraha, S., Suratmi, T., Susanti, F., Wimardhani, Y., Budi, T., & Rahardjo, W. (2019). Basic Long-Term Care Training for Informal Caregivers by the EPA Returnees and Local Trainers in Depok City, West Java, Indonesia. Journal of International Dental and Medical Research, 12(4), 1676–1680. Retrieved from http://www.jidmr.com

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2019). Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Retrieved from http://labmandat.litbang.depkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf

Handayani, D., Astutik, P., Nurwati, Y., Mahar, M. A., Malang, K., Studi, P., … Brawijaya, U. (2016). Efektifitas Penatalaksanaan Proses Asuhan Gizi Terstandar terhadap Perbaikan Asupan Pasien Sindrom Metabolik di RSUD Sidoarjo. Efektifitas Penatalaksanaan Proses Asuhan Gizi Terstandar Terhadap Perbaikan Asupan Pasien Sindrom Metabolik Di RSUD Sidoarjo, 31–39. Retrieved from https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/3458

Huwriyati, J. (2013). Pengaruh Pelatihan dengan Problem Based Learning dan Konvensional terhadap Perilaku Kader dalam Kegiatan Posyandu di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Universitas Hasanuddin). Retrieved from http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjBjMGI0ODViODNiZWQyMTA5ZDk0MGE4OGJjZTIxZmZiZmMyMjAzZg==.pdf

Kalundang, D., Mayulu, N., & Mamuaja, C. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Tenaga Pelaksana Gizi dalam Melaksanakan Tugas Program Gizi di Puskesmas Kota Manado. Ikmas, 2(4), 44–64.

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Proses Asuhan Gizi Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kusumaningrum, T. P., & Kusumadewi, S. (2019). Model Basis Pengetahuan Diagnosis Gizi Menggunakan Bahasa Terstandar. Seminar Nasional Informatika Medis, 79–85.

Lacey, K., & Pritchett, E. (2003). Nutrition Care Process and Model: ADA adopts road map to quality care and outcomes management. Journal of the American Dietetic Association, 103(8), 1061–1072. https://doi.org/10.1016/s0002-8223(03)00971-4

Ningtyas, I., Sudardjo, M. P., Nafisah, N., Sukarlin, S., & Kusumastuty, I. (2019). Efektifitas Asuhan Gizi terhadap Kepatuhan Asupan Natrium dan Protein pada Pasien Hipertensi dengan Gagal Ginjal Kronik di Rsud Dr. Saiful Anwar Malang. Majalah Kesehatan, 6(3), 196–205. https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.2019.006.03.5

Presiden RI. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta.

Risnah, R., Rosmah, R., Mustamin, M., & Sofingi, I. (2018). Pengaruh Pelatihan terhadap Pengetahuan tentang Gizi Buruk dan Interprofessional Collaboration Petugas Puskesmas. Jurnal Kesehatan, 11(1), 61–71. https://doi.org/10.24252/KESEHATAN.V11I1.5030

Rustika, I., Sakka, A., & Zainuddin, A. (2018). Implementasi Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada Pasien Rawat Inap di RSU Bahteramas Tahun 2018. Jimkesmas, 3(4), 1–7.

Sulistiyanto, A. D., Handayani, O. W. K., & Rustiana, E. R. (2017). Peran Petugas Gizi Dalam Memberikan Pelayanan Asuhan Gizi Pada Pasien Rawat Inap. Unnes Journal of Public Health, 6(2), 75. https://doi.org/10.15294/ujph.v6i2.13776

Tsakitzidis, G., Olmen, J. Van, & Royen, P. Van. (2021). Training in interprofessional learning and collaboration: An evaluation of the interprofessional education program in the scale-up phase in Antwerp (Belgium) . Zdravstveno Varstvo, 60(3), 176–181. https://doi.org/10.2478/SJPH-2021-0025

Published

2022-02-13

Issue

Section

Articles