EFEKTIVITAS PENDAMPINGAN DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA ANAK PENDERITA STUNTING DI KELURAHAN SEMANGGI PROVINSI JAWA TENGAH

Authors

  • Onne Akbar Nur Ichsan Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi dan Industri Pangan, Universitas Slamet Riyadi Surakarta http://orcid.org/0000-0002-4889-9639
  • Gideoni Wahyu Priyambodo Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi dan Industri Pangan, Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Ita Noviana Prodi Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta
  • Khoirina Dwi Rahmawati Prodi Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta
  • Muhammad Nurhuda Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi dan Industri Pangan, Universitas Slamet Riyadi Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v6i1.6612

Keywords:

stunting, PMT, nutrient

Abstract

Abstrak: Kelurahan Semanggi memiliki total anak penderita stunting tertinggi di Kota Surakarta Jawa Tengah yaitu sebesar 18,5 %. Tercatat terdapat 9 anak penderita stunting yang mayoritas faktor penyebabnya antara lain tingkat kemiskinan yang tinggi, lingkungan yang kurang bersih, dan kurangnya pengetahuan mengenai gizi penunjang pertumbuhan anak. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian makanan tambahan (PMT) dan sosialisasi. Metode sosialisasi door to door digunakan dalam program ini, dimana anggota pengabdi mendatangi rumah keluarga yang memiliki anak penderita stunting. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan tumbuh kembang anak yang terlanjur mengalami stunting. Hasil pelaksanaan kegiatan PMT yang dilakukan sebanyak tiga kali menunjukkan terjadi peningkatan berat badan secara bertahap. Hasil kegiatan juga menunjukkan terjadinya peningkatan kesadaran orang tua terhadap gizi anak yang harus terpenuhi yaitu sebesar hampir 100%. Melalui kegiatan sosialisasi dan pemberian makanan tambahan ini, dapat membantu Dinas Kesehatan Kota dalam mengedukasi masyarakat supaya penanganan stunting khususnya di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta dapat segera teratasi.

Abstract: Semanggi Village has the highest total stunting children in Surakarta City of Central Java which is 18.5%. There are 9 children with stunting, the majority of which are the causes, including high poverty rates, a less clean environment, and lack of knowledge about nutrition supporting child growth. One solution that can be done is by supplemental feeding (PMT) and socialization. Door to door method is used in this program, where members visit the homes of families who have stunted children. This activity aims to help increase the growth and development of children who have stunting. The results of the implementation of PMT activities carried out three times showed a gradual increase in weight. The results of the implementation of PMT activities carried out three times showed a gradual increase in weight. The results of the activity also showed an increase in parental awareness of child nutrition that must be fulfilled by almost 100%. Through this socialization and supplemental feeding activities, it can help the City Health Office in educating the community so that the handling of stunting, especially in Semanggi Village, Kliwon Market District of Surakarta City can be resolved immediately.

References

Anonim. (2013). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2013/Laporan_riskesdas_2013_final.pdf

Astawan. (2013). Jangan Takut Makan Enak - Sehat dengan Makanan Tradisional (I. Suhanda (ed.); 2nd ed.). Penerbit Buku Kompas. http://inlislite.dispusip.jakarta.go.id/dispusip/opac/detail-opac?id=116634

Azizah, K. (2020). 12 Manfaat tempe bagi kesehatan, makanan murah dengan khasiat mahal. https://www.merdeka.com/trending/12-manfaat-tempe-bagi-kesehatan-makanan-murah-dengan-khasiat-mahal-kln.html

Basri, N., Sididi, M., & Sartika. (2021). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita (24-36 Bulan). Window of Public Health Journal. https://doi.org/10.33096/woph.v1i5.98

Dewi, R. F., Ningtyas, K., Zulfa, A. N., Farandina, F., & Nuraini, V. (2021). Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan kepada Ibu Hamil. 5(1).

Ernawati, A. (2020). Gambaran Penyebab Balita Stunting di Desa Lokus Stunting Kabupaten Pati. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK, 16(2). https://doi.org/10.33658/jl.v16i2.194

Hoffman, D. J., Sawaya, A. L., Verreschi, I., Tucker, K. L., & Roberts, S. B. (2000). Why are nutritionally stunted children at increased risk of obesity? Studies of metabolic rate and fat oxidation in shantytown children from São Paulo, Brazil. The American Journal of Clinical Nutrition, 72(3), 702–707. https://doi.org/10.1093/ajcn/72.3.702

Koswara, S. (2009a). Teknologi Pengolahan Kedelai (teori dan praktek). Ebookpangan. http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Teknologi-Pengolahan-Kedelai-Teori-dan-Praktek.pdf

Koswara, S. (2009b). Teknologi Pengolahan Sayuran Dan Buah-Buahan (Teori Dan Praktek). Teknologi Pengolahan Sayuran Dan Buah-Buahan.

Koswara, S. (2009c). Teknologi Pengolahan Telur (Teori dan praktek). EBookPangan.Com.

Nurul Utami, A. W. S. (2019). Konsumsi Pisang Ambon sebagai terapi Non Farmakologis Hipertensi. Journal of Islamic Nursing, 6(2).

Picauly, I., & Toy, S. M. (2013). Analisis Determinan dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah di Kupang dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi Dan Pangan, 8(1), 55. https://doi.org/10.25182/jgp.2013.8.1.55-62

Rahayu, W. P., Pambayun, R., Santoso, U., Nuraida, L., & Ardiansyah. (2015). Tinjauan Ilmiah Teknologi Pengolahan Tempe Kedelai. Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), 148.

Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1). https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253

Romeo, R., de Bruno, A., Piscopo, A., Medina, E., Ramírez, E., Brenes, M., & Poiana, M. (2020). Effects of phenolic enrichment on vitamin C and antioxidant activity of commercial orange juice. Brazilian Journal of Food Technology, 23. https://doi.org/10.1590/1981-6723.13019

Sidiq, A. (2014). Uji kadar protein dan organoleptik pada telur ayam leghorn setelah disuntik dengan ekstrak black garlic. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/29656

Sigarlaki, E. D., & Tjiptaningrum, A. (2016). Pengaruh Pemberian Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Kadar Kolesterol Total. Jurnal Majority, 5(5).

Torlesse, H., Cronin, A. A., Sebayang, S. K., & Nandy, R. (2016). Determinants of stunting in Indonesian children: Evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health, 16(1). https://doi.org/10.1186/s12889-016-3339-8

Umeta, M., West, C. E., Verhoef, H., Haidar, J., & Hautvast, J. G. A. J. (2003). Factors Associated with Stunting in Infants Aged 5–11 Months in the Dodota-Sire District, Rural Ethiopia. The Journal of Nutrition, 133(4), 1064–1069. https://doi.org/10.1093/jn/133.4.1064

Yadika, A. D. N., Berawi, K. N., & Nasution, S. H. (2019). Pengaruh Stunting terhadap Perkembangan Kognitif dan Prestasi Belajar. In Jurnal Majority (Vol. 8, Issue 2).

Published

2022-02-13

Issue

Section

Articles