ALIH PENGETAHUAN DIVERSIFIKASI DAUN KELOR DI KAWASAN PESISIR PULAUAN POTERAN, SUMENEP MADURA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v6i2.6779Keywords:
Essentials, Moringa, Talango, DiversificationAbstract
Abstrak: Masyarakat Desa Talango di wilayah Pulau Poteran mayoritas memanfaatkan tanaman kelor sebagai bahan konsumsi sehari-hari dan pakan hewan ternak. Untuk meningkatkan nilai ekonomi tanaman kelor, maka kegiatan pengabdian masyrakat ini disusun, yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan sosialisasi disertai pelatihan pembuatan ekstraksi minyak atsiri dari tanaman kelor. Mitra dalam kegiatan ini adalah Yayasan Jala Tani Pertiwi. Metode yang dilaksanakan dalam pengabdian ini yaitu dibagi dalam 5 tahap, yaitu (1) Analisa situasi masyarakat; (2) Identifikasi masalah; (3) Rencana pemecahan masalah; (4) Pelaksanaan kegiatan; 50 Evaluasi kegiatan dan hasil. Kegiatan diikuti oleh 20 orang peserta, yang berasal dari petani kelor dan kader puskesmas. Evaluasi dilakukan dengan pemberian pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta penyuluhan dengan rata-rata peningkatan jawaban kuisioner benar sebesar 62%. Peningkatan pemahaman ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan penerapan metode ektraksi minyak atsiri dari daun kelor secara berkelanjutan untuk menambah sumber penghasilan petani kelor di Desa Talango.
Abstract: The people of Talango Village in the Poteran Island region use the Moringa plant as an ingredient for daily consumption and animal feed. In order to increase the economic value of the Moringa plant, this community service was prepared to provide counseling and socialization with training in the manufacture of essential oil extraction from the Moringa plant. The partner in this activity is the Jala Tani Pertiwi Foundation. The method implemented in this service is divided into 5 stages, namely (1) Analysis of the community situation; (2) Problem identification; (3) Problem solving plan; (4) Implementation of activities; 50 Evaluation of activities and results. The activity was attended by 20 participants, who came from Moringa farmers and community health center cadres. Evaluation is done by giving pre-test and post-test. The results of the evaluation showed an increase in the understanding of the extension participants with an average increase in the correct answer to the questionnaire by 62%. This understanding is expected to be able to improve the understanding and application of the method of extracting essential oils from Moringa leaves in a sustainable manner to increase the source of income for Moringa farmers in Talango Village
References
Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 58-62.
Bappenas. (2014). Analisis Rumah Tangga, Lahan dan Usaha Pertanian di Indonesia : Sensus pertanian 2013 . Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Dani, B., Wahidah, B. F., & Syaifudin, A. (2019). Etnobotani Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lamk.) di Desa Kedungbulus Gempong Pati. Al-Hayat : Journal of Biology and Applied Biology, 2(2), 44-52.
Isnan, W., & Muin, N. (2017). Ragam Manfaat Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lamk.) bagi Masyarakat. Buletin Eboni, 14(1), 63-75.
Isnan, W., & Nurhaedah. (2017). Ragam Manfaat Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lamk.) BAGI MASYARAKAT. Info Teknis EBONI, 14(1), 63-75.
Jusnita, N., & Tridharma, W. S. (2019). Karakterisasi Nanoemulsi Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.). Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 6(1), 16-24.
Khoiriyah, A. (2017). Pengembangan Buku Panduan Keterampilan Belajar bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 3 Kota Mojokerto. Jurnal BK UNESA, 7(1).
Krisnadi, A. D. (2015). Kelor, Super Nutrisi. Blora: Kelorina.com.
Mustika, I., Latifah, & R, B. P. (2020). Abdimas Siliwangi Peran Guru Dalam Membentuk Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Kesantunan Berbahasa di Media Sosial. Media Sosial, 3(1), 49-59.
Purba, E. C. (2020). Kelor (Moringa oleifera Lamk.) : Pemanfaatan dan Bioaktivitas. Jurnal Pendidikan Biologi dan Ilmu Serumpun, 7(1), 1-12.
Qomariya, F. N., Soetarto, H., & Alfiyah, N. I. (2021). Migrasi Dalam Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat DesaTalango. Public Corner, 16(1), 79-96.
Sandi, A., Sangadji, M. N., & Samudin, S. (2019). Morfologi dan Anatomi Tanaman Kelor (Moringa oleifera L.) Pada Berbagai Ketinggian Tempat Tumbuh. AGROTEKBIS : E-Jurnal Ilmu Pertanian, 7(1), 28-36.
Soejono, D., Soebroto, G., Maharani, A. D., & Zahrosa, D. B. (2021). Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan melalui Pengembangan Budidaya secara Generatif dan Penanganan Pasca Panen Komoditas Maronggih/Kelor di Desa Talango Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep. Integritas : Jurnal Pengabdian, 5(1), 110-121.
Sumenep, D. K. (2005). Inventarisasi dan Karakterisasi Sumberdaya Lahan di Kabupaten Sumenep. Kabupaten Sumenep: Dinas Pertanian.
Tjong, A., Assa, Y. A., & Purwanto, D. S. (2021). Kandungan Antioksidan Pada Daun Kelor (Moringa Oleifera L.) dan Potensi Sebagai Penurun Kadar Kolesterol Darah. eBiomedik, 9(2).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).