INTRODUKSI PRODUKSI BENIH MELALUI TEKNIK FISION PADA BUDIDAYA TERIPANG GAMET FISSION TECHNOLOGY FOR SEA CUCUMBER SEED PRODUCTION

Authors

  • Retno Hartati Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang http://orcid.org/0000-0002-3131-5166
  • Widianingsih Widianingsih Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang
  • Wilis A. Setyati Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang
  • Rini Pramesti Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang
  • Agus Trianto Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v6i2.6962

Keywords:

The Nyamuk island, cultivation, Youth Group, Sea cucumber

Abstract

Abstrak: Desa Nyamuk terletak di Kepulauan Karimunjawa, yang mempunyai sumber daya hayati yang kaya dan sangat beragam, antara lain Teripang Gamet. Dengan semakin meningkatnya permintaan produk teripang ini, maka kegiatan budidayanya perlu ditingkatkan. Salah satu faktor terpenting dalam budidaya adalah ketersediaan benih yang tepat waktu dan jumlah yang mencukupi. Sehingga kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengintroduksikan produksi benih melalui teknik fission pada budidaya teripang gamet, kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu penyuluhan, demonstrasi, praktek bersama, dan praktek mandiri. Sebagai mitra adalah Kelompok Karang Taruna Bintang Muda. Kegiatan terdiri dari persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kegiatan persiapan meliputi penyusunan leaflet materi tentang teknik fision dan koordinasi dengan mitra. Pelaksanaan penyuluhan, demonstrasi, praktek bersama dan praktek mandiri telah dilakukan Tim Pengabdi dan nampak antuasiasme kelompok mitra terhadap kegiatan. Pada tahap monitoring dan evaluasi, nampak ada peningkatan pengetahuan tentang teknik fision untuk produksi teripang sebanyak 30-35%. Melalui kegiatan ini kelompok mitra di Pulau Nyamuk Kepulauan Karimunjawa, dapat melakukan budidaya Teripang dengan semakin baik dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraannya.

Abstract. The Nyamuk village is located in the Karimunjawa Islands, which have rich and very diverse biological resources, including sea cucumber. With increasing demand for sea cucumber product, its cultivation activities need to be done and improved. One of the most important factors in cultivation is the availability of seeds on time and in sufficient quantities. So that this community service activity aims to introduce seed production through fission techniques in the cultivation of sea cucumbers through extension activities, demonstrations, joint, and independent practice. As a partner is the Youth Group Bintang Muda. Activities consist of preparation, implementation, monitoring and evaluation. Preparatory activities include the collection of material leaflets on fission techniques and coordination with partners. The implementation of counseling, demonstrations, joint practice and independent practice has been carried out by the Team and the Partner group's enthusiasm for the activity has been seen. At the monitoring and evaluation stage, it appeared that there were 30-35% increase in knowledge on fission techniques for production of sea cucumbers Through this activity, the Partners group on Nyamuk Island, Karimunjawa Archipelago, are able to do better cultivation of sea cucumbers and able to increase their income and welfare.

Author Biographies

Retno Hartati, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang

I am interested in marine biology, mangroves, echinoderm. seagrass, fisheries, marine culture, conservation, and  community development.

Widianingsih Widianingsih, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang

She is a marine scientist

Wilis A. Setyati, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang

She is a microbiologist

Rini Pramesti, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang

She is a marine botanist

Agus Trianto, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang

He is a marine chemist

References

Ambariyanto, A., Hartati, R., & Widianingsih, W. (2021). Optimalisasi metode sea ranching berbasis masyarakat: studi kasus produksi stichopus hermannii Di Kepulauan Karimunjawa.

Atmanto, W. D., Danarto, S., & Winarni, W. W. (2015). Pemberdayaan karang taruna untuk kelola potensi pesisir desa bulakbaru kabupaten jepara. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 1(1), 24–38.

Byrne, M., Rowe, F., & Uthicke, S. (2010). Molecular taxonomy, phylogeny and evolution in the family Stichopodidae (Aspidochirotida: Holothuroidea) based on COI and 16S mitochondrial DNA. Molecular Phylogenetics and Evolution, 56(3), 1068–1081.

Hartati, R., Ambariyanto, A., Widianingsih, W., Mahendrajaya, R. T., Mustagfirin, M., & Prihatinningsih, P. (2021). Stichopudidae (Holothuroidea: Echinodermata) from Nyamuk Island, Karimunjawa National Park, Central of Java, Indonesia. The 4th International Symposium on Marine and Fisheries Research, 10.

Hartati, R., Widianingsih, W., & Purwati, P. (2013). Fission Reproduction of Two Stichopudidae Species (Holothuria: Echinodermata)(Reproduksi Fission dari Dua Species Teripang Famili Stichopudidae (Holothuria: Echinodermata). ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 18(2), 112–118.

Hartati, R, Zainuri, M., Ambariyanto, A., Widianingsih, W., & Panji, F. (2021). Ranching of sea cucumber in Indonesia: A study case of Holothuria atra. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 777(1), 12019.

Hartati, R, & Endrawati, H. (2016). The Growth of Sea cucumber Stichopus herrmanni After Transverse Induced Fission in Two and Three Fission Plane. Indonesian Journal of Marine Sciences/Ilmu Kelautan, 21(2), 93–100.

Hartati, R, Zainuri, M., Ambariyanto, A., Redjeki, S., Riniatsih, I., Azizah, R. T. N., & Endrawati, H. (2019). Asexual Reproduction of Black sea cucumber from Jepara Waters. Ilmu Kelautan: Indonesian J Marine Sciences, 24(3), 121–126.

Khotimchenko, Y. (2018). Pharmacological potential of sea cucumbers. International Journal of Molecular Sciences, 19(5), 1342.

Marnane, M., Ardiwijaya, R., Wibowo, J., Pardede, S., Kartawijaya, T., & Herdiana, Y. (2005). Laporan Teknis Survei 2003-2004 di Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah.

Mustagfirin, M., & Hartati, R. (2017). Keanekaragaman Sumber Daya Teripang Di Perairan Pulau Nyamuk, Kepulauan Karimunjawa. Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian Perikanan Dan Kelautan Ke VI Tahun 2016 Universitas Diponegoro, 529–535.

Pringgenies, D., Hartati, R., & Widianingsih, W. (2007). Penerapan Teknologi Budidaya dan Kajian Senyawa Bio-aktifnya dalam Upaya Peningkatan Produksi Serta Pemanfaatan Sumberdaya Laut yang Lestari.

Purcell, S. W., Samyn, Y., & Conand, C. (2012). Commercially important sea cucumbers of the world. Southern Cross University.

Purwati, P., & Hartati, R. (2010). Eighteen Sea Cucumber Species Fished In Karimunjawa Islands, Java Sea. Marine Research in Indonesia, 35(2), 23–30.

Published

2022-04-16

Issue

Section

Articles