KAMPUNG DOLANAN DAN SENI: RINTISAN PAGAR BUDAYA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN MAGETAN
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v6i2.6967Keywords:
playing village, art village, cultural fenceAbstract
Abstrak: Pandemic Covid-19 menyebabkan siswa belajar secara online menggunakan gadged, yang menjadikan siswa individualis, tidak berkomunikasi dengan teman dan menyendiri tanpa ada kegiatan. Tujuan pengabdian ini untuk mengembangkan rintisan Kampung Dolanan dan Seni yang merupan program lanjutan dari KKN Pagar Budaya MBKM sebagai bentuk literasi budaya. Kegiatan ini dilaksanaan dengan tahap sosialisasi proses pengembangan rintisan Kampung Dolanan dan Seni kemudian pendampingan anak-anak dalam mengenal permainan tradisional dan belajar seni. Kegitan ini bermitra dengan kepala dan perangkat desa, serta anak-anak desa Puntukdoro kecamatan Plaosan kabupaten Magetan dengan jumlah anak 20 anak. Evaluasi dilakukan dengan melihat kemampuan anak dalam berlatih tembang dolanan, praktik dolanan dan hasil seni. Hasil yang telah dicapai yaitu kemampuan melakukan tembang dolanan 80% anak sangat baik dan antusias, hasil praktik dolanan tradisional sebesar 100% anak aktif ikut bermain dan hasil seni 70% anak menghasilkan melakukan dengan baik. Hasil tersebut menunjukkan anak-anak sangat antusias dengan adanya Kampung Dolanan dan Seni. Hal ini menjadi acuan pengembangan Kampung Dolanan dan Seni dapat dilanjutkan hingga dikenal masyarakat luas serta mendukung tumbuhnya potensi wisata budaya Desa Puntukdoro. Selain itu dapat mengurangi kebiasaan anak ketergantungan pada gadget.
Abstract: The Covid-19 pandemic causes students to study online using gadgets, which makes students individualistic, not communicating with friends and being alone without any activities. The purpose of this service is to develop the pilot for Kampung Dolanan and the Arts which is an advanced program of the MBKM Pagar Budaya KKN as a form of cultural literacy. This activity was carried out with the socialization stage of the pioneering development process of Kampung Dolanan and Seni then assisting children in getting to know traditional games and learning art. This activity is partnered with village heads and officials, as well as children from the village of Puntukdoro, Plaosan sub-district, Magetan district, with a total of 20 children. The evaluation is done by looking at the child's ability to practice the dolanan song, the practice of the dolanan and the result of art. The results that have been achieved are that 80% of children are very good and enthusiastic about performing traditional dolanan songs, 100% of children are active in playing traditional dolanan practices, and 70% of children's art results are doing well. These results show that the children are very enthusiastic about the existence of Kampung Dolanan and the Arts. This is a reference for the development of Kampung Dolanan and the arts can be continued until it is known to the wider community and supports the growth of the cultural tourism potential of Puntukdoro Village. In addition, it can reduce children's habits of dependence on gadgets.
References
Anggitaa, G. M., Mukarromahb, S. B., & Mohammad Arif Alic. (2018). Eksistensi Permainan Tradisional Sebagai Warisan Budaya Bangsa. Journal Of Sport Science and Education (JOSSAE, VOL: 3, NO, 56.
Arin, F. F. S. (2021). Aplikasi Pengenalan Budaya Sumba Berbasis Android. Jurnal Terapan Sains Dan Teknologi UNIKAMA, Vol. 3, No, 64. https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jtst/article/view/4508/3161
ATUROCHMA, F. H. (2017). Pengembangan Ensiklopedia Tari Tradisional Materi Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) Pada Kelas V Sekolah Dasar. University of Muhammadiyah Malang.
Farida Mayar1 , Dewi Nilam Sari2, A. H. (2019). Analisa Manfaat Seni untuk Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, Volume 3 N, 1359–1364.
Iqbal, M., Amri, U., Bahtiar, R. S., & Pratiwi, D. E. (2020). ‘ Dampak Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi Anak Sekolah Dasar pada Situasi Pandemi Covid-19 .’ 2(2), 19–20.
Kemendikbud. (2021). Pedoman Evaluasi SAKIP.
Maknuni, J. (2020). Pengaruh Media Belajar Smartphone Terhadap Belajar Siswa Di Era Pandemi ( The Influence of Smartphone Learning Media on Student Learning in The Era Pandemi. Vol 02 no., 97.
Monika, I. (n.d.). Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pelestarian Kesenian Tradisional Di Kota Makassar. Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, 63–96. https://media.neliti.com/media/publications/99430-ID-kebijakan-pemerintah-daerah-dalam-pelest.pdf
Nuraida, N. (2017). Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Melalui Pendidikan Pencak Silat Untuk Anak Usia Dini (Studi Kasus Di Paguron Pencak Silat Galura Panglipur Bandung). Tunas Siliwangi: Jurnal Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Siliwangi Bandung, 2(1), 59–77.
Nurwahidah1), Sri Maryati2), Wulan Nurlaela3), C. (2021). Permainan Tradisional Sebagai Sarana Mengembangkan Kemampuan Fisik Motorik Anak Usia Dini. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 4, No, 51–52. https://journal.unilak.ac.id/index.php/paud-lectura/article/view/6422/2860
Pendidikan, M., Kebudayaan, D. A. N., & Indonesia, R. (2020). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 03 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi.
Soedarso. (2006). Trilogi Seni Penciptaan, Eksistensi dan Kegunaan Seni (Altamira Graphic Design (ed.); 1st ed.). BP ISI Yogyakarta.
Suhaya. (2016). Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas. Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Vol.1, No., 1–15. https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPKS/article/viewFile/837/655
Tohir, M. (2020). Buku Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. https://doi.org/10.31219/osf.io/ujmte
Wijayanti, R. (2014). Permainan Tradisional Sebagai Media Pengembangan Kemampuan Sosial Anak. Cakrawala Dini, PG PAUD UPI, Vol 2 No., 52.
Yunita, L. S. (2014). Bentuk dan Fungsi Simbolis Tembang Dolanan Jawa. Nosi, 2(5), 472–478.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).