PENINGKATAN PEMAHANAN SISWA DALAM MENDETEKSI KANDUNGAN FORMALIN PADA MAKANAN

Authors

  • Merkuria Karyantina Fakultas Teknologi dan Industri Pangan, Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Akhmad Mustofa Fakultas Teknologi dan Industri Pangan, Universitas Slamet Riyadi Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v6i2.6978

Keywords:

Food additives, formalin, early detection

Abstract

Abstrak: Pesatnya perkembangan usaha kuliner mendorong persaingan antar pedagang yang kurang sehat antara lain penggunaan bahan pengawet berbahaya guna meningkatkan keuntungan. Fenomena tersebut menuntut masyarakat agar cukup jeli dalam memilih produk makanan. Anak sekolah SMP sebagai sasaran penyuluhan, dengan pertimbangan, mereka diharapkan semakin jeli memilih produk makanan. SMP Kristen Kalam Kudus terletak di pusat kota yang dikeliling oleh penjual makanan dan minuman, menjadi sasaran khusus pada program pengabdian. Kegiatan bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa kelas 8 SMP Kalam Kudus Surakarta (67 orang) tentang deteksi dini kandungan formalin pada produk pangan. Semua siswa mengetahui formalin berbahaya bagi tubuh, namun 100% belum mengetahui cara deteksi dini formalin pada produk yang dikonsumsinya. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan (daring) serta visualisasi deteksi dini kandungan formalin dengan menggunakan ekstrak bunga ruellia. Pada akhir kegiatan, dilakukan pemantauan melalui kuisener, tentang deteksi dini formalin pada makanan yang sering dikonsumsi siswa. Hasil kuisener menunjukkan bahwa 80% siswa telah melakukan deteksi dini dan 50% produk yang diuji menunjukkan kandungan formalin.

Abstract: The rapid development of the culinary business encourages unhealthy competition between traders, including the use of harmful preservatives. This phenomenon requires people to be quite observant in choosing food products. Junior high school children as the target of counseling, with consideration, they are expected to be more observant in choosing food products. The located of SMP Kalam Kudus was surrounded by food and beverage vendors, becoming a target the program. The aims to increase the knowledge of 8th graders (67 students) about early detection of formalin content in food. Students know that formaldehyde is harmful, but they not know how to detect formaldehyde early in the products they consume. The activity was carried out using online methods and visualization of early detection of formalin content using ruellia flower extract. At the end of the activity, monitoring was carried out through a questionnaire, regarding the early detection of formalin in foods that students often consume. The results of the questionnaire showed that 80% of students had carried out early detection and 50% of the products tested showed formaldehyde content.

References

Afif, D. (2015). Bahan Pengawet pada jajanan anak sekolah perkotaan dan pinggiran kota di Sukoharjo. http://weekly.cnbnews.com/news/article.html?no=124000

Handayani, S., & Agustina, N. W. (2018). Cemaran Borak pada Cilok yang Dijual di Lingkungan Sekolah Dasar. Jurnal Farmasi Sains Dan Praktis, IV(2), 49–52.

Harahap FS, Atifah, Y., & Batubara, M. S. (2017). Penyuluhan Jajanan Sehat “Deteksi Kandungan Formalin dan Boraks". MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1).

Hastuti, R. T., & Rusita, Y. D. (2020). Deteksi Sederhana Boraks dan Formalin pada Makanan Jajanan Anak dengan Bunga Terompet Ungu (Ruellia Tuberosa). Jurnal Empathy. 1(1), 85–95. https://doi.org/10.37341/jurnalempathy.v1i1.14

Hidayat, S., Kusumawardani, D., Nurainy, F., & Suroso, E. (2019). Penyuluhan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Di Sd Miftahul Jannah Bandar Lampung. Sakai Sambayan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 132. https://doi.org/10.23960/jss.v3i3.167

Lema, A. T., & Jacob, J. M. (2020). Deteksi Formalin Dan Logam Berat Pada Ikan Segar Di Pasar Tradisional Kota Kupang. Jurnal Kimia, 14(2), 147. https://doi.org/10.24843/jchem.2020.v14.i02.p07

Nuryanti, S., Matsjeh, S., Anwar, C., & Raharjo, T. J. (2012). Indikator Titrasi Asam-Basa Dari Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L). Jurnal Agritech, 30(3), 178–183. https://doi.org/10.22146/agritech.9671

Oktafa, H., K, R. N., & Retnowati, N. (2018). Perbaikan Produksi dan Edukasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah ( PJAS ) di Lingkungan SDN Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat 2018, 112–116.

Pratiwi, R. H., Sulistyaniningsih, E., & Budiarso, I. (2020). Pembinaan penjaja pangan jajanan anak sekolah melalui konseling dan pemberian softskill bahan tambahan pangan. 4(4), 6–9.

Public Health Service. (1999). Toxicological Profile for Formaldehyde. In ATSDR’s Toxicological Profiles (Issue July). https://doi.org/10.1201/9781420061888_ch87

Sajiman, Nurhamidi, & Mahpolah. (2015). Kajian Berbahaya Formalin, Boraks, Rhodamin B,dan Metahlyn Yellow Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah di Banjarbaru. Jurnal Skala Kesehatan, 6(1), 1–5.

Sammulia, S., Poluan, T., & Friscia Yusri, Y. (2020). Analisis Kualitatif Kandungan Formalin Pada Tahu di Pasar Jodoh Kota Batam. Jurnal Endurance, 5(1), 144. https://doi.org/10.22216/jen.v5i1.4585

Saptarini, N. M., Wardati, Y., & Supriatna, U. (2011). Deteksi Formalin Dalam Tahu di Pasar Tradisional Parwakarta. Jurnal Penelitian Sains Dan Teknologi, 12(1), 37–44. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3435/4. MEKAR SAPTARINI.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Trisnawati, A., & Setiawan, M. A. (2019). Pelatihan Identifikasi Boraks dan Formalin pada Makanan di Desa Bareng, Babadan, Ponorogo. Jurnal Widya Laksana, 8(Vol 8, No 1 (2019)), 69–78. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPKM/article/view/16024

Wariyah, C., Hartati, S., & Dewi, C. (2013). Penggunaan Pengawet dan Pemanis Buatan pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Wilayah Kabupaten Kulon Progo-DIY. Agritech, 33(02), 146–153. https://doi.org/10.22146/agritech.9807

Published

2022-04-16

Issue

Section

Articles