PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG EVENT BUDAYA LOKAL UNTUK MENYIAPKAN SDM DESA WISATA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v6i2.7215Keywords:
local cultural events, tourist village, preparation of human resourcesAbstract
Abstrak: Saat ini, jenis kegiatan pariwisata yang memanfaatkan kebudayaan sebagai objek wisata sangat diminati oleh wisatawan. Desa Branjang yang kaya akan potensi budaya juga sedang mempromosikan keberadaannya sebagai desa wisata. Namun sumber daya manusia yang dimiliki desa tersebut belum memiliki kemampuan dalam mengelola potensi tersebut, terutama untuk menjadikannya sebagai daya tarik wisata. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pendampingan dalam penyiapan sumber daya manusia Pariwisata dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan penyelenggaraan kegiatan event budaya desa Branjang. Mitra kegiatan adalah Pemerintah Desa, BUMdes, Pengelola Desa Wisata, Pokdarwis, Grup Kesenian dan Grup Rebana, dengan total peserta berjumlah kurang lebih 40 orang. Enam metode yang digunakan adalah Pra Kegiatan, FGD (focus group discussion) masalah, FGD Sumber daya manusia, FGD Pra Event, Praktik event, serta Sosialisasi dan praktik sadar wisata. Evaluasi dilakukan dengan memberikan kuesioner terhadap peserta kegiatan. Hasil menunjukkan 100% peserta kegiatan yang terdiri dari pengurus dan anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis), BUMDes, serta pengelola desa wisata menyatakan ada peningkatan pemahaman tentang event budaya lokal serta kesiapan mereka untuk menjadi penyelenggara dalam event-event budaya di desa Branjang.
Abstract: At this time, tourism activities that utilize culture as a tourist attraction are very popular with tourists. Branjang Village which has a lot of cultural potential is also promoting its existence as a tourist village. However, the human resources of the village do not yet have the ability to manage this potential, especially to make it a tourist attraction. Based on this, the purpose of this community service activity is to provide assistance in the preparation of tourism human resources by providing socialization and training in the implementation of Branjang village cultural events. The activity partners are the Village Government, BUMdes, Tourism Village Managers, Pokdarwis, Arts Group and Tambourine Group, with a total of approximately 40 participants. The six methods used are Pre-Activity, FGD (focus group discussion) on issues, Human Resources FGD, Pre-Event FGD, Event practice, and socialization and tourism awareness practices. Evaluation is done by giving questionnaires to activity participants. The results showed that 100% of the activity participants consisting of administrators and members of the tourism awareness group (Pokdarwis), BUMDes, and tourism village managers stated that there was an increased understanding of local cultural events and their readiness to become organizers of cultural events in Branjang village.
References
Amilia, W., Rokhani, R., Prasetya, R. C., & Suryadharma, B. (2020). Pembangunan Desa Wisata Gadingan dan Kebutuhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Pendekatan Community Based Tourism. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 4(1), 93–102.
Aryaningtyas, A. T., Aprilliyani, R., & Soehari, H. (2021). Pengembangan Kawasan Kampung Pelangi Semarang: Persepsi dan Dukungan Masyarakat. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 8(1), 278 – 304.
Bisjoe, A. R. H. (2018). Menjaring Data dan Informasi Penelitian Melalui FGD (Focus Group Discussion): Belajar dari Praktik Lapang. Buletin Eboni, 15(1), 17–27.
Damanik, J. (2021). Pariwisata Indonesia Kontemporer. UGM PRESS.
Gautama, B. P., Yuliawati, A. K., Nurhayati, N. S., Fitriyani, E., & Pratiwi, I. I. (2020). Pengembangan desa wisata melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355–369.
Hall, C. M., Gössling, S., & Scott, D. (2015). Tourism and sustainability. The Routledge Handbook of Tourism and Sustainability, 1.
KBBI. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.web.id/sosialisasi
Kemenparekraf. (2021). Desa Wisata Terus Tumbuh Sebagai Pariwisata Alternatif. Kemenparekraf Website. https://kemenparekraf.go.id/kebijakan/Desa-Wisata-Terus-Tumbuh-Sebagai-Pariwisata-Alternatif
Listyorini, H., Aryaningtyas, A. T., Wuntu, G., & Aprilliyani, R. (2022). Merintis desa wisata, menguatkan kerjasama badan usaha milik desa dan kelompok sadar wisata. KACANEGARA Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(1), 67–74.
Mowforth, M., & Munt, I. (2015). Tourism and sustainability: Development, globalisation and new tourism in the third world. routledge.
Pugra, I. W., Oka, I. M. D., & Suparta, I. K. (2021). Kolaborasi Pentahelix Untuk Pengembangan Desa Timpag Menuju Desa Wisata Berbasis Green tourism. Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS, 7(2), 111–120.
Saputra, D. (2020). Tatakelola Kolaborasi Pengembangan Kampung Wisata Berbasis Masyarakat. GOVERNMENT: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 13(2), 85–97.
Tutik, T., Krisnatalia, H., Satato, Y. R., Solichoel, S., & Hadi, S. (2021). Promosi Event Budaya Lokal Berbasis Pemasaran Digital Rintisan Desa Wisata Branjang. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 5(1), 973–980.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).