TRASH CAN-COMPOSTER: ALAT PENCACAH SAMPAH ORGANIK UNTUK PENCACAH SAMPAH LIMBAH PERTANIAN
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v6i3.7668Keywords:
Organic Waste, Trash Can-Composter, CompostAbstract
Abstrak: Sampah merupakan segala sesuatu yang tidak lagi digunakan yang dihasilkan dari aktifitas manusia. Pengolahan sampah harus menjadi perhatian khusus agar tidak menimbulkan dampak negatif baik bagi masyarakat maupun lingkungan. Desa Pujer Baru Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso belum memiliki fasulitas pembuangan sampah yang memadai. Masyarakat terbiasa membuang sampah di kebun, sungai hingga membakarnya dilingkungan sekitar. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran masyarakat dalam menangani sampah organik memalui sosialisasi dan diskusi pengolahan sampah, serta pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah organik mengunakan mesin Trash Can-Composter sebagai komposter pencacah sampah organik untuk menghasilkan pupuk kompos. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pujer Baru Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur dengan peserta kegiatan merupakan ibu-ibu rumah tangga sejumlah 10 orang. Hasil dari pelatihan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pengolahan sampah, terbentuknya prototype tempat pengolahan sampah organik, mesin Trash Can-Composter, serta meningkatnya kemampuan manajemen pengolahan sampah organik melalui pembentukan kompos menggunakan mesin Trash Can-Composter.
Abstract: Garbage is anything that is no longer used as a result of human activities. Waste processing must be a special concern so as not to cause negative impacts for both the community and the environment. Pujer Baru Village, Maesan District, Bondowoso Regency does not yet have adequate waste disposal facilities. People are used to throwing garbage in gardens, rivers and burning it in the surrounding environment. The purpose of this activity is to increase the role of the community in dealing with organic waste through socialization and discussion of waste management, as well as training and assistance in processing organic waste using the Trash Can-Composter machine as a composter to enumerate organic waste to produce compost. This activity was carried out in Pujer Baru Village, Maesan District, Bondowoso Regency, East Java with 10 housewives participating in the activity. The results of this training are an increase in community knowledge regarding waste processing, the formation of a prototype organic waste processing site, a Trash Can-Composter machine, and an increase in the ability to manage organic waste through the formation of compost using a Trash Can-Composter machine.
References
Ali, F., Utami, D. P., & Komala, N. A. (2018). Pengaruh Penambahan EM4 dan Larutan Gula pada Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Industri Crumb rubber. Jurnal Teknik Kimia, 2 (24): 47 – 55.
Darmadi, I. G. W., Suyasa, I. N. G., Sudiadnyana, I. W. & Notes N. (2019). Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik (Kompos) Cair dari Limbah Rumah Tangga di Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan. Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat, 1 (2): 143 – 150).
Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontiana. (2019). Membuat Kompos dari Sampah Rumah Tangga. https://pertanian.pontianakkota.go.id/ artikel/57-membuat-kompos-dari-sampah-rumah-tangga.html
Hadiwidodo, M., Sutrisno, E., Handayani, D.S., Febriani, M.P., (2018). Studi Pembuatan Kompos Padat Dari Sampah Daun Kering TPST UNDIP Dengan Variasi Bahan Mikroorganisme Lokal (Mol) Daun, Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 15(2), 79-82.
Kemendagri. (2018). Profil Desa dan Kelurahan. Jakarta: Kemendagri
Latifah, M., & Nisaa, K. (2019). Pemanfaatan Sampah Organik Perkotaan dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Dekomposer Mikroorganisme Lokal (Mol). Mattappa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2 (2): 100 – 107.
Nur, Thoyib, Noor A. R., & Elma, M. (2016). Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Sampah Organik Rumah Tangga dengan Bioaktivator EM4. Konversi, 5 (2): 44 – 51.
Penjelasan Undang – Undang No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Ponnamperuma, F. N. (1982). Straw As A Source Of Nutrients For Wetland Rice. In The International Conference On Organic Matter and Rice Proceeding. IRRI.
Purwendro, S., & Nurhidayat, (2006). Mengelolah Sampah untuk Pupuk Pestisida Organik. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sekarsari, R. W., Halifah, N., Rahman, T.H., Farida, A J., Kandi, M. I. A., Nurfadilla E. A., Anwar, M. M., Almu, F. F., Arroji, S. A., Arifaldi, F., & Fuadah, Z. (2020). Pemanfaatan Sampah Organik untuk Pengolahan Kompos. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat, 1 (3): 200 – 2006).
SNI 19-2452-2002. (2002). Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. Badan Standardisasi Nasional, Indonesia.
Sucipto, C. D. (2012). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Taufiq, A., & Maulana M. F. (2015). Sosialisasi Sampah Organik dan Non Organik serta Pelatihan Kreasi Sampah. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Seri Pengabdian Masyarakat 4: 68 – 73.
Triana, H., & Khaerudin, D. N. (2018). Pengembangan Potensi Ibu-Ibu PKK menjadi Kader Lingkungan melalui Kegiatan Penanaman Vertikultur dan Pembuatan Pupuk Padat dan Cair di Kota Malang. Seminar Nasional Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi- UNMER Malang, hal: 1535 – 1542.
Tommy, A., Mukhlis, & Hidayat, B. (2014). Karakteristik Biologi dan Kimia Tanah Sawah Akibat Pembakaran Jerami. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2 (2): 851 – 864.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).